China Klaim Obat Tradisional Ini Efektif Sembuhkan Pasien COVID-19

China membeberkan sejumlah obat tradisional buatannya yang efektif mengobati pasien COVID-19.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 09 Feb 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2021, 13:07 WIB
Angka COVID-19 di Tanah Air Tembus Setengah Juta Kasus
Ambulans terparkir usai mengantarkan pasien positif Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11/2020). Total kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia hari ini mencapai angka 502.110 usai penambahan harian sebanyak 4.442. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta- Dalam mengobati pasien COVID-19, China melakukan metode pengobatan tradisional yang menjadi ciri khas di negara tersebut. 

"Kombinasi metode pengobatan Barat dan pengobatan tradisional adalah ciri khas solusi Tiongkok. Obat dan metode pengobatan tradisional memainkan peran penting dalam penanganan COVID-19," kata Science and Technology Counselor Kedutaan Besar China, Yi Fanping dalam sesi tanya jawab press conference yang digelar secara daring pada Selasa (9/2/2021).

Yi Fanping juga mengatakan bahwa pada awalnya pandemi, pasien COVID-19 di Wuhan melakukan karantina terpusat, dan menggunakan obat tradisional China untu mencegah virus.

"Di rumah sakit modular, digunakan metode komprehensif Barat dan tradisional, yang mana lebih fokus pada metode tradisional, secara menonjol menurun proporsi pasien dengan gejala ringan menjadi pasien dengan gejala berat," terangnya.

Sementara untuk pasien gejala berat, Yi Fanping menjelaskan, diutamakan metode barat dan metode tradisional sebagai pendamping, guna menurunkan jumlah kematian.

Yi Fanping pun membeberkan beberapa obat tradisional China yang efektif mengobati pasien COVID-19. 

Obat-obat tradisional itu disebut terbukti efektif setelah penelitian dan pemilihan.

"Setelah penelitian dan pemilihan, Jinhua Qinggan Granul, Lianhua Qingwen Capsule/Granule, Xuebijing Injection, Lung Cleansing and Detoxifying Decoction, Huashibaidu Formula, dan Xuanfeibaidu Formula terbukti efektif," jelas Yi Fanping.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut Ini:

Penangkapan Kelompok Kriminal Pembuat Vaksin Palsu

Angka COVID-19 di Tanah Air Tembus Setengah Juta Kasus
Tenaga kesehatan mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap di zona merah Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Senin (23/11/2020). Total kasus konfirmasi COVID-19 di Indonesia hari ini mencapai angka 502.110 usai penambahan harian sebanyak 4.442. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Yi Fanping, dalam kesempatan itu, juga menanggapi pertanyaan terkait laporan Xinhua News yang membahas tentang ditangkapnya kelompok kriminal yang membuat vaksin palsu.

Xinhua News Agency sudah merilis berita tentang Gerakan Khusus Penanganan dan Pencegahan Kegiatan Kriminal terkait vaksin yang diluncurkan oleh Kementerian Keamanan Publik Tiongkok dan dijalankan kepolisian daerah di Tiongkok," kata Yi Fanping.

Berita itu membahas tentang sebuah kasus kriminal pembuatan dan penjualan vaksin palsu yang berhasil dipecahkan oleh Kepolisian Provinsi Jiangsu dan kepolisian daerah lainnya.

Sebagaimana yang saya tahu, pihak Tiongkok sudah memberitahukan informasi terkait ke negara yang terlibat," terang Yi Fanping.

Ditegaskannya juga bahwa "Pemerintah Tiongkok sangat mementingkan keamanan vaksin, dan akan terus mengambil tindakan untuk menghukum kegiatan kriminal terkait vaksin seperti membuat dan menjual vaksin palsu, bisnis ilegal dan penyeludupan vaksin.

"Tiongkok juga akan memperkuat kerja sama penegakan hukum dengan negara yang terkait, untuk mencegah kegiatan kriminal seperti ini terjadi lagi", tambahnya.

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas COVID-19

Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19
Infografis 9 Tips Lansia Tetap Sehat Bebas Covid-19 (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya