Liputan6.com, Amman - Kunjungan luar negeri pertama Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada 2021 dilakukan ke Yordania. Dalam kunjungannya tersebut, ia melakukan pertemuan tingkat menteri dengan Menlu Palestina Riyad Maliki.Â
Dalam diskusi tersebut, Menlu Retno menegaskan posisi Indonesia terkait isu antara Palestina dan Israel. Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sambungan teleponnya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Desember 2020.
Advertisement
"Kita harus bekerja lebih keras untuk membuat 2021, tahun yang baik untuk perdamaian antara Palestina dan Israel," ujar Menlu Retno Marsudi.
Lebih lanjut lagi, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia juga menyambut baik pendekatan berbeda yang diambil Pemerintah AS terkait Palestina.
"Saya menyambut baik hasil Pertemuan Darurat Liga Arab yang mendemonstrasikan posisi yang solid dari Arab Lague untuk memberikan dukungan mereka terhadap perjuangan Palestina," tambahnya.Â
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Dialog Nasional Palestina
Sementara itu, Menlu Retno juga menerima hasil dan pertemuan positif lainnya dari Dialog nasional Palestina di Kairo. "Perkembangan positif ini harus dijadikan fondasi yang kuat untuk maju," tegasnya.Â
Kepada Menlu Maliki, Menlu Retno menegaskan posisi Indonesia yang solid, tegas dan tak berubah. "Dukungan Indonesia terhadap penderitaan Palestina akan selalu didasarkan pada DK PBB," ungkapnya. Resolusi dan parameter yang disepakati secara internasional, termasuk solusi dua negara.
Selain itu, Menlu Retno juga membahas perihal kemungkinan jalan untuk dimulainya kembali pembicaraan damai.
"Pembicaraan dan negosiasi harus dilanjutkan lebih cepat daripada nanti dan Indonesia siap untuk berkontribusi," sambungnya.
"Saya mengulangi pentingnya persatuan dan soliditas Palestina," ujarnya lagi.Â
Hal ini menjadi lebih penting menjelang rencana Presiden dan pemilihan parlemen di Palestina. Oleh karena itu, pertemuan di Kairo sangat penting dan Menlu Retno berharap pertemuan berikutnya yang digelar pada bulan Maret juga akan membawa hasil yang positif.
Persatuan yang kuat sangat penting untuk memastikan pemilu yang sukses di Palestina. Dan untuk tujuan ini, Indonesia berkomitmen untuk siap mengirimkan pengamat atas permintaan Palestina.
Advertisement