Top 3: WHO Rilis Hasil Investigasi COVID-19 di Wuhan China pada 14-15 Maret Terpopuler

Berita tentang WHO yang akan merilis hasil investigasi COVID-19 di Wuhan, China pada 14-15 Maret mendatang menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 07 Mar 2021, 11:31 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2021, 11:30 WIB
4
Staf medis China bereaksi ketika tim WHO pergi usai kunjungan mereka ke Rumah Sakit Provinsi Hubei di Wuhan, provinsi Hubei, China tengah untuk mulai mencari petunjuk tentang asal-usul pandemi virus corona COVID-19 pada Jumat, 29 Januari 2021 (AP / Ng Han Guan).

Liputan6.com, Jakarta - Temuan misi yang dipimpin WHO di Wuhan, China dalam menyelidiki asal-usul COVID-19 diperkirakan akan dirilis pada 14-15 Maret mendatang.

Berita tentang WHO yang akan merilis hasil investigasi COVID-19 di Wuhan, China pada 14-15 Maret mendatang menjadi sorotan di top 3 kanal Global Liputan6.com pada Minggu (7/3/2021).

Berita populer lainnya membahas tentang Presiden Korea Selatan Moon Jae-in yang secara tegas mengecam kekerasan di Myanmar serta menuntut agar Aung San Suu Kyi dibebaskan.

Seruan itu disampaikan oleh Presiden Moon Jae-in melalui media sosial.

Adapun berita yang paling disorot lainnya, yaitu langkah PBB dalam mengatasi kudeta militer diragukan rakyat Myanmar.

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Berikut Ini:

1. 14-15 Maret, WHO Rilis Hasil Investigasi COVID-19 di Wuhan China

Kenakan APD Lengkap, Tim WHO Datangi Pusat Pengendalian Penyakit Provinsi Hubei
Anggota tim WHO mengenakan APD selama kunjungan lapangan ke Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Hewan Hubei di Wuhan di provinsi Hubei, China (2/2/2021). Sebelumnya, tim WHO yang beranggotakan 10 pakar telah berkunjung ke pasar, rumah sakit, dan pameran. (AP Photo/ Ng Han Guan)

Temuan misi yang dipimpin WHO ke Wuhan, China untuk menyelidiki asal-usul virus yang menyebabkan COVID-19 diperkirakan akan dirilis pada pertengahan bulan Maret 2021, kata lembaga kesehatan PBB itu pada Jumat 5 Maret 2021.

"(Perkiraan) waktu saat ini adalah pada 14-15 Maret," Peter Ben Embarek, kepala misi, mengatakan kepada briefing berita di Jenewa, dikutip Channelnewsasia, Sabtu (6/3/2021).

Ben Embarek, seorang ahli WHO tentang penyakit vektor hewan ke manusia, telah mengatakan pada akhir misi bulan lalu bahwa virus itu mungkin berasal dari kelelawar, meskipun belum diketahui secara pasti bagaimana virus itu bisa mencapai manusia.

Dia juga secara efektif mengesampingkan bahwa penyebab wabah yang berawal di Wuhan itu disebabkan oleh kebocoran di laboratorium penelitian setempat.

Baca selengkapnya....

2. Tegas, Presiden Korsel Minta Militer Myanmar Bebaskan Aung San Suu Kyi

FOTO: Aksi Protes Kudeta Militer Myanmar Terus Berlanjut
Pengunjuk rasa antikudeta duduk di belakang poster dengan gambar pemimpin Myanmar yang digulingkan Aung San Suu Kyi selama unjuk rasa di Yangon, Myanmar, Senin (22/2/2021). Meski ada peringatan dari militer Myanmar, peserta demonstrasi tidak gentar. (AP Photo)

Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in secara tegas mengecam kekerasan di Myanmar serta menuntut agar Aung San Suu Kyi dibebaskan. Ia turut menulis tagar #JusticeForMyanmar dan #StandForMyanmar.

"Penggunaan kekerasan terhadap rakyat Myanmar harus berhenti sekarang. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang," ujar Presiden Moon di media sosial, seperti dilaporkan Yonhap, Sabtu (6/3/2021).

Kecaman juga diberikan kepada polisi yang ikut melakukan aksi represif.

Baca selengkapnya....

3. Tak Bertindak Atasi Kudeta Myanmar, Langkah PPB Diragukan Rakyat Myanmar

FOTO: Aksi Protes Kudeta Militer Myanmar Terus Berlanjut
Pengunjuk rasa antikudeta memberikan penghormatan tiga jari selama demonstrasi dekat Stasiun Kereta Api Mandalay di Mandalay, Myanmar, Senin (22/2/2021. Sejak kudeta pada 1 Februari 2021, masyarakat Myanmar masih terus menggelar protes. (AP Photo)

Utusan khusus PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener, masih terus meminta agar dunia internasional bertindak untuk mengatasi situasi di Myanmar. Ia memperingatkan bahwa rakyat perlahan mulai tak percaya PBB. 

"Harapan yang mereka taruh pada PBB dan keanggotaannya sedang memudar," ujar Christine seperti dilansir situs UN News, Sabtu (6/3/2021).

"Saya setiap hari mendapatkan sekitar 2.000 pesan yang meminta aksi internasional untuk menangkis serangan yang nyata terhadap kehendak rakyat Myanmar dan prinsip-prinsip demokrasi," lanjutnya.

Baca selengkapnya....

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya