Liputan6.com, New Delhi - Menteri India untuk transportasi jalan dan jalan raya Nitin Gadkari pada Kamis (18/3) mengatakan, tahun lalu jumlah korban tewas akibat kecelakaan lalu lintas lebih banyak dibanding korban meninggal karena Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Gadkari di majelis rendah parlemen India pada Question Hour di Lok Sabha.
Menurut laporan Bank Dunia baru-baru ini, India juga menyumbang jumlah kecelakaan jalan raya tertinggi secara global, dengan 150.000 orang meninggal dan lebih dari 450.000 lumpuh setiap tahun dalam kecelakaan dengan kerugian sebesar 3,14 persen dari PDB.
Advertisement
"Pemerintah kita serius untuk menurunkan angka kecelakaan lalu lintas. Dalam satu tahun terakhir, 150.000 orang meninggal karena kecelakaan lalu lintas, yang berarti lebih banyak dibandingkan 146.000 kematian akibat Covid-19," jelasnya pada pihak Ndtv.com.
Hingga Jumat (19/3) total pasien meninggal virus corona di India adalah 159.578 dari 11.551.980 kasus. Dalam 1 juta populasi, rata-rata ada 115 orang yang meninggal akibat Covid-19 di India.
Lebih lanjut, Menteri mencatat bahwa sebagian besar dari mereka yang meninggal akibat kecelakaan di jalan raya adalah kelompok usia 18-35 tahun.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan video Berikut Ini:
70 Persen Kecelakaan Melibatkan Anak Muda India
Pada 2019 saja, negara itu melaporkan lebih dari 151 ribu kematian akibat kecelakaan di jalan raya.
Data dari Statista.com, sekitar tiga hingga lima persen dari PDB negara itu diinvestasikan untuk kecelakaan di jalan raya setiap tahunnya. Khususnya, meskipun India memiliki sekitar satu persen dari populasi kendaraan dunia, itu juga menyumbang sekitar enam persen dari insiden lalu lintas jalan raya global.
Hampir 70 persen kecelakaan tersebut melibatkan anak muda India.
Kendaraan roda dua memiliki keterlibatan maksimum dalam kecelakaan jalan yang fatal di seluruh negeri pada tahun 2018, di mana sebagian besar kecelakaan tahun itu terjadi di pertigaan. Mengebut berlebihan telah menjadi perhatian di seluruh negeri terlepas dari siang atau malam hari.
Selain itu, manuver cepat dan berisiko serta balapan liar di jalan raya dan jalan raya yang tidak dirancang untuk tujuan tersebut menimbulkan masalah yang signifikan bagi polisi. Lebih dari 65 persen kecelakaan terjadi di jalan lurus. Selain itu, jalan raya negara memiliki porsi sekitar 25 persen dari total kecelakaan di jalan raya pada tahun 2018.
Sekitar 17 kematian terkait kecelakaan terjadi di seluruh India setiap jam. Lebih sedikit polisi dan jalan yang kosong di malam hari, dan kadang-kadang bahkan di siang hari tampaknya memungkinkan pengendara untuk menghapus peraturan lalu lintas.
Namun, berbagai upaya telah dilakukan untuk mengurangi perbedaan tersebut. Polisi telah melengkapi diri dengan senjata kecepatan penglihatan malam untuk mengidentifikasi pelakunya. Denda over speeding ditingkatkan dalam amandemen UU Kendaraan Bermotor juga.
Jaringan jalan raya telah memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi India dan pemerintah kemungkinan akan terus menginvestasikan sumber daya untuk menjadikan keselamatan jalan raya sebagai komponen penting dalam perjalanan sehari-hari.
Reporter: Lianna Leticia
Advertisement