Terlibat Skandal Vaksin COVID-19 Sputnik V, PM Slovakia Igor Matovic Mundur

PM Slovakia mundur dari jabatan karena terlibat skandal vaksin COVID-19 Sputnik V.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 31 Mar 2021, 11:05 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2021, 11:05 WIB
Presiden Slovakia Zuzana Caputova, kanan, menerima pengunduran diri Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, di Istana Kepresidenan di Bratislava, Slovakia, pada hari Selasa, 30 Maret 2021.
Presiden Slovakia Zuzana Caputova, kanan, menerima pengunduran diri Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic, di Istana Kepresidenan di Bratislava, Slovakia, pada hari Selasa, 30 Maret 2021. (Pavel Neubauer / TASR via AP)

Liputan6.com, Bratislava - Perdana Menteri Slovakia Igor Matovic dan pemerintahnya telah mengundurkan diri untuk meredakan krisis politik yang dipicu oleh kesepakatan rahasia untuk membeli vaksin virus corona Sputnik V dari Rusia.

Ini adalah pemerintah Eropa pertama yang runtuh karena penanganan pandemi, tetapi langkah tersebut akan menjaga koalisi empat partai saat ini untuk tetap berkuasa dan menghindari kemungkinan pemilihan awal. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (31/3/2021).

Presiden Zuzana Caputova menerima permintaan pengunduran diri tersebut dan meminta Eduard Heger dari partai Matovic untuk membentuk pemerintahan baru.

Heger menjabat sebagai menteri keuangan dan wakil perdana menteri dalam pemerintahan sebelumnya. 

Matovic, yang telah mengumumkan pada hari Minggu bahwa dia akan pindah, diharapkan untuk mengambil posisi menteri keuangan dalam pemerintahan baru.

Dengan sedikit perubahan yang diantisipasi, kabinet Heger diharapkan sama dengan kabinet Matovic.

Krisis politik meletus ketika kesepakatan rahasia terungkap pada awal Maret yang melibatkan kesepakatan Slovakia untuk memperoleh dua juta dosis Sputnik V.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Skandal Pembelian Vaksin

Rusia Mulai Suntikkan Vaksin Corona Sputnik V di Moskow
Seorang perawat menunjukkan vaksin Sputnik V untuk melawan virus corona di sebuah klinik di Moskow, Sabtu (5/12/2020). Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan pihak berwenang memulai vaksinasi massal untuk orang-orang berisiko tinggi tertular Covid-19. (Kirill KUDRYAVTSEV/AFP)

Matovic awalnya membela pembelian tersebut, dengan mengatakan itu akan mempercepat program vaksinasi di salah satu negara Uni Eropa yang paling terpukul.

Slovakia, rumah bagi 5,5 juta orang, baru sekarang bangkit dari gelombang terburuk pandemi COVID-19 hingga saat ini. Lonjakan infeksi membuat penerimaan rumah sakit meningkat, dengan jumlah kematian COVID-19 secara nasional naik melebihi 9.600.

Slovakia telah menerima 200.000 dosis vaksin Rusia hingga saat ini tetapi belum mulai memberikan suntikan.

Jika program itu mulai diluncurkan, Slovakia akan menjadi negara Uni Eropa kedua setelah Hongaria yang menggunakan vaksin Sputnik V.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya