Bukti Rekaman Terbaru Tunjukkan George Floyd Memohon Tak Disakiti Saat Ditangkap Polisi

Sebuah bukti rekaman terbaru menunjukkan George Floyd memohon-mohon kepada petugas sebelum akhirnya tewas di tangannya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Apr 2021, 12:03 WIB
Diterbitkan 01 Apr 2021, 12:03 WIB
George Floyd
George Floyd (Instagram Agnezmo)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam sidang pengadilan terbaru, telah diperlihatkan rekaman bodycam polisi ketika George Floyd memohon kepada petugas selama penangkapannya, sambil mengatakan: "Saya bukan orang jahat."

Video itu muncul saat persidangan pembunuhan George Floyd dengan tersangka mantan perwira polisi Derek Chauvin berlanjut untuk hari ketiga. Di dalamnya, Floyd terlihat memohon agar polisi tidak menyakitinya.

Melansir BBC, Kamis (1/4/2021), rekaman itu juga menunjukkan Chauvin meletakkan lututnya di leher George Floyd selama lebih dari sembilan menit. Insiden kematian Floyd pada tahun 2020 pun memicu protes global atas kebijakan dan rasisme.

Chauvin (45) membantah tuduhan pembunuhan. Pengacara pembela telah mengindikasikan bahwa mereka akan membantah bahwa Floyd yang berusia 46 tahun meninggal karena overdosis dan kesehatan yang buruk, dan kekuatan yang digunakan oleh polisi pun wajar.

Pengamat persidangan mengatakan rekaman yang diperlihatkan tindakan Floyd sebelum dan selama penangkapan mungkin merupakan upaya jaksa penuntut untuk menangani tuduhan bahwa narkoba berperan dalam kematiannya.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:

Isi Rekaman

Mural George Floyd di Jalanan Manchester
Warga mengamati mural George Floyd di Manchester tengah, Inggris (4/6/2020). George Floyd tewas kehabisan napas saat dalam penahanan pihak kepolisian Negara Bagian Minnesota, wilayah Midwest Amerika Serikat, pada pekan lalu. (Xinhua/Jon Super)

Pengadilan telah menunjukkan rekaman dari kamera tubuh milik petugas Thomas Lane, J Alexander Kueng dan Tou Thao. Dalam rekaman Mr Lane, Mr Floyd terlihat dihadapkan oleh polisi. 

Dia memohon kepada mereka: "Tolong jangan tembak saya ... Saya baru saja kehilangan ibu saya."

Floyd diborgol dan terus memohon kepada Officers Lane dan Kueng, mengatakan dia tidak melawan mereka dan "akan melakukan apapun yang Anda suruh".

Perkelahian terjadi ketika polisi mencoba memasukkan Floyd ke dalam kendaraan, dan dia mulai menangis dan melawan sambil mengatakan dia sesak dan cemas.

Chauvin dan rekannya Thao tiba saat penangkapan berlanjut.

Saat petugas polisi menyeretnya keluar dari mobil dan menahannya di tanah, Floyd terdengar memanggil ibunya dan memberi tahu anggota keluarganya bahwa dia mencintai mereka. 

Para saksi mata mulai berteriak pada petugas untuk memeriksa detak jantung Floyd dan berhenti menahannya.

Kematian George Floyd

FOTO: Protes Kematian George Floyd Terus Mengguncang AS
Pengunjuk rasa berbaris di Monroe Street saat memprotes kematian George Floyd di Kota Spokane, Washington, Amerika Serikat, Minggu (7/6/2020). Gelombang protes atas kematian George Floyd terus mengguncang Amerika Serikat. (Tyler Tjomsland/The Spokesman-Review via AP)

Rekaman video Derek Chauvin berlutut di leher George Floyd Mei lalu disaksikan di seluruh dunia.

Bagi banyak orang, kematian Floyd di tahanan polisi menjadi simbol kebrutalan polisi - terutama terhadap orang kulit berwarna - dan itu memicu demonstrasi massa untuk keadilan rasial.

Namun terlepas dari protes global, ini bukanlah kasus terbuka dan tertutup. 

Di AS, polisi jarang dihukum atas kematian yang terjadi saat mereka sedang bertugas, jika mereka dituntut sama sekali.

Putusan dalam kasus ini akan dilihat secara luas sebagai indikasi bagaimana sistem hukum AS memperlakukan kematian yang terjadi selama berada dalam tahanan polisi. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya