Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru melarang masuk semua kedatangan dari India akibat lonjakan kasus COVID-19 pada Kamis (8/4/2021). Larangan yang baru pertama kali terjadi itu juga berdampak pada warga Selandia Baru yang ingin kembali dari negara tersebut.
Menurut laporan Radio New Zealand (RNZ), keputusan ini diambil setelah Selandia Baru mencatat 23 kasus positif COVID-19 baru. Sebanyak 17 kasus berasal dari India.
Advertisement
Baca Juga
"Kami secara sementara mensuspens masuknya ke Selandia Baru bagi traveler dari India," ujar Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern.
Larangan berlaku pada 11 April hingga 29 April 2021. PM Ardern berkata ia bertanggung jawab untuk mengambil kebijakan tegas ini.
"Saya sangat memahami kesulitan yang disebabkan suspensi sementara ini," ujar Ardern. "Saya paham itu, tetapi saya juga merasa punya bertanggung jawab dan kewajiban untuk mencari cara agar mengurangi risiko yang dialami para traveler," ujarnya.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, total kasus COVID-19 di India mencapai 12,9 juta orang.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Bagaimana Negara Lain?
India sedang mengalami lonjakan kasus harian hingga 93 ribu kasus per hari. Jumlah itu bahkan lebih banyak dari AS sebanyak 64 ribu kasus.
PM Ardern berkata mendapat masukan bahwa orang-orang yang terkena virus itu sudah kena sebelum masuk pesawat. Dengan kata lain, ada dugaan bahwa ada yang tertular di pesawat.
Pemerintah Selandia Baru tidak menarget negara lain untuk dilarang masuk juga. Pelarangan kedatangan dari India hanya sementara saja.
PM Ardern juga ingin semua pekerja imigrasi di garis depan agar divaksinasi untuk keselamatan mereka. Pegawai yang belum divaksin saat ini digeser ke posisi lain.
Advertisement