COVID-19 Melonjak di India, Mumbai Tetapkan Aturan Lockdown

Mumbai, ibu kota keuangan India dan ibu kota negara bagian Maharashtra, kini berada di bawah aturan lockdown.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Apr 2021, 13:59 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2021, 13:59 WIB
India Laporkan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Empat Bulan
Orang-orang yang memakai masker sebagai antisipasi terhadap virus corona menunggu transportasi di terminal bus di Jammu, India (26/3/2021). Negara bagian Maharashtra tengah, tempat ibu kota keuangan India, Mumbai, menyumbang lebih dari separuh infeksi baru. (AP Photo/Channi Anand)

Liputan6.com, Mumbai - Kementerian Kesehatan India pada Minggu (4/4) mengatakan telah mencatat 93.249 kasus mutasi COVID-19 dalam periode 24 jam terakhir.

Jumlah itu adalah angka harian tertinggi tahun ini di negara Asia Selatan tersebut, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Senin (5/4/2021).

Mumbai, ibu kota keuangan India dan ibu kota negara bagian Maharashtra, kini berada di bawah aturan lockdown atau karantina wilayah yang ketat. Separuh dari kasus-kasus baru di India tercatat di negara bagian itu.

Nawab Malik, seorang menteri negara bagian Mumbai, mengatakan kepada para wartawan bahwa jam malam yang berlaku dari pukul 20.00 sampai pukul 07.00 waktu setempat akan diberlakukan mulai Senin (5/4).

 

Saksikan Video Berikut Ini:

COVID-19 di India

India Laporkan Jumlah Kasus COVID-19 Tertinggi dalam Empat Bulan
Seniman melukis mural untuk menyebarkan kesadaran akan pencegahan virus corona di Mumbai, India (26/3/2021). Kementerian Kesehatan melaporkan 43.846 kasus baru dalam 24 jam terakhir, peningkatan satu hari terburuk sejak pertengahan November. (AP Photo/Rajanish Kakade)

Pusat perbelanjaan, bioskop, bar, restoran dan rumah ibadah akan ditutup mulai Senin (5/4) malam.

Menurut Pusat Riset Virus Corona Johns Hopkins, hanya ada dua negara yang memiliki kasus lebih banyak dari India, yang kini mengalami lebih dari 12,4 juta infeksi, yaitu AS dengan 30,7 juta kasus dan Brazil dengan hampir 13 juta orang terinfeksi.

Jutaan orang di seluruh dunia menjalani pembatasan sosial baru selama akhir pekan Paskah, karena jumlah kasus terus bertambah meskipun kampanye vaksinasi sudah berjalan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya