Donald Trump Dukung Kudeta di Tubuh Partai Republik

Donald Trump mendorong pergantian kekuasaan di tubuh Partai Republik.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 06 Mei 2021, 14:56 WIB
Diterbitkan 06 Mei 2021, 14:56 WIB
Gina Haspel (kiri) bersama dengan Presiden AS Donald Trump (tengah) dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo (kanan) dalam pelantikan direktur CIA (AP?Evan Vucci)
Gina Haspel (kiri) bersama dengan Presiden AS Donald Trump (tengah) dan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo (kanan) dalam pelantikan direktur CIA (AP?Evan Vucci)

Liputan6.com, Washington, DC - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mendukung kudeta di Partai Republik. Ia ingin agar tokoh pimpinan partai, Liz Cheney, supaya lengser. 

Liz Cheney merupakan Ketua Konferensi Partai Republik di DPR AS. Ini adalah jabatan DPR tertinggi nomor tiga bagi Partai Republik. 

Anggota DPR asal Wyoming itu berseteru dengan Trump karena mendukung pemakzulan akibat kerusuhan di Capitol Hill pada 6 Januari 2021. 

"Liz Cheney adalah pengobar perang yang bodoh yang tak punya urusan dalam kepemimpinan Partai Republik," ujar Trump dalam pernyataan di situs resminya, Rabu (5/5).

Liz Cheney disebut pengobar perang (warmonger) karena Donald Trump menilai wanita itu mendukung kehadiran AS di Afganistan.

Pilihan Trump lantas jatuh kepada Elise Stefanik, anggota DPR milenial dari New York, untuk mengambil jabatan Liz Cheney. Melalui Twitter, Stefanik berkata menerima restu dari Trump.

NBC News menyebut politisi Partai Republik lainnya mulai meninggalkan Cheney untuk mendukung Stefanik.

"Elise Stefanik adalah pilihan yang jauh lebih superior, dan ia memiliki endorsement menyeluruh dan total dari saya untuk jabatan Ketua Konferensi GOP. Elise adalah komunikator yang tegas dan pintar!" ujar Trump.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Wacana Trump Maju Pilpres 2024: Serius Tapi Belum Pasti

Donald Trump tampil di acara CPAC 2021.
Donald Trump tampil di acara CPAC 2021. Dok: AP Photo/John Raoux

Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump berkata serius mempertimbangkan maju di Pilpres AS 2024. Namun, ia masih enggan memberi kepastian.

"Jadi, saya bilang saya sedang memperhatikannya dengan sangat serius, luar biasa serius," ujar Donald Trump dalam wawancara Fox News, dikutip New York Post, Rabu (21/4). 

Trump berkata masih belum mau membahas kasus ini karena masih terlalu dini, serta ada aspek hukum.

"Dari sudut pandang legal, saya masih tidak ingin membahasnya sekarang. Ini masih terlalu dini," jelas Trump.

Presiden AS Joe Biden siap kembali maju di Pilpres 2024. Ia memprediksi akan kembali maju bersama Wakil Presiden Kamala Harris.

Belum jelas siapa yang akan dipilih Trump untuk mendampinginya di Pilpres 2024 bila ia serius maju. Selain Trump, tokoh politik yang sedang naik daun di Partai Republik adalah Gubernur Florida Ron DeSantis dan mantan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya