Liputan6.com, Coimbatore - Sebuah kuil di India menyediakan sosok patung Dewi Corona untuk disembah. Harapannya adalah pandemi COVID-19 mereda jika dewi itu dipuja.
Lokasi kuil itu berada di kota Coimbatore, Tamil Nadu. Manajer kuil menjelaskan bahwa kehadiran dewi untuk penyakit sudah terjadi bagi penyakit-penyakit lainnya.
Advertisement
Baca Juga
"Kami memiliki kuil serupa untuk cacar, cacar air, wabah, dan lain-lain," Anandbharati K seperti dilaporkan AFP, dikutip Senin (14/6/2021).
"Dipercaya bahwa dengan memuja dewi-dewi ini kita bisa mengurangi keparahan dan penyebaran penyakit-penyakitnya," kata manajer kuil. "Kita akan senang jika kita bisa menurunkan dampak-dampak dari COVID-19."
Saat ini, kondisi kuilnya sedang tutup akibat pandemi COVID-19, namun pengelola kuil masih memberikan persembahan seperti dengan memandikan patung dengan susu.
India mencatat kasus COVID-19 tertinggi di benua Asia. Kasus di negara itu sempat melandai, lalu pada Mei 2021 berubah menjadi tsunami karena longgarnya protokol kesehatan COVID-19. Belakangan ini, kasus corona harian di India baru turun ke bawah 100 ribu.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Gagal Tangani COVID-19, PM India Narendra Modi Dianggap Seperti Superman
Seorang dokter di India menganggap Perdana Menteri Narendra Modi sebagai manusia super, meski banyak pihak menilai ia gagal mengatasi pandemi COVID-19. Menurut Dr. Satyendra Kumar Tiwary, seorang pemimpin seperti Narendra Modi datang "sekali dalam 2.500 tahun."
Seperti dikutip dari laman BBC, Senin (14/6/2021), ia juga menilaii sosok Modi harus diingat di antara orang-orang hebat dalam sejarah India, seperti Mahatma Gandhi, dan bahkan Buddha.
"Dunia tidak akan pernah melihat pemimpin lain seperti Modi," kata profesor bedah umum berusia 47 tahun dari Varanasi, yang merupakan daerah pemilihan parlemen Modi dan salah satu kota paling suci bagi umat Hindu.
"Dia bukan manusia biasa, dia superman. Dia orang suci."
Modi, yang telah memerintah India sejak 2014, tetap sangat populer meskipun ada kemunduran di bidang ekonomi.
Kini India sekarang dicengkeram oleh gelombang kedua bencana COVID-19 yang telah membuat krematoriumnya dipenuhi dengan jenazah dan menempatkan sistem kesehatannya di bawah tekanan yang sangat besar.
Sama seperti pandemi yang berkontribusi pada kekalahan Donald Trump di AS, Modi "hampir pasti" juga terkena pukulan politik, kata Ashutosh Varshney, direktur Pusat Asia Selatan Kontemporer di Brown University.
"Sebagian besar sangat kecewa karena mereka kehilangan orang yang mereka cintai. Mereka kehilangan saudara, orang tua, anak-anak mereka," katanya soal PM India tersebut.
Advertisement