Pandemi COVID-19 Picu Warga Inggris Alami Kenaikan Berat Badan

Belum lama ini sebuah survei menunjukkan bahwa warga Inggris mengalami kenaikan berat badan akibat pembatasan sosial COVID-19.

oleh Liputan6.com diperbarui 31 Jul 2021, 18:35 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2021, 18:35 WIB
[fimela] berat badan
Ilustrasi berat badan dan diet | unsplash.com/@yunmai

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah survei yang dilakukan di Inggris menyebut bahwa lebih dari 40% orang dewasa mengalami kenaikan berat badan selama pandemi COVID-19. Rata-rata kenaikan berat badan adalah 3 kilogram.

Public Health England (PHE) belum lama ini melaporkan data survei bahwa 5.000 orang mengakui sulit mengatur pola makan yang sehat dan rutinitas sehari-hari selama pembatasan sosial (lockdown) akibat pandemi COVID-19.

Mereka justru lebih sering mengemil. Lantas sebagian dari mereka jadi kebanyakan makan. Bukan karena lapar tetapi sudah terbiasa sehingga memicu badan jadi lebih gemuk.

Oleh sebab itu, PHE menyarankan untuk berolahraga semasa musim panas yang sedang berlangsung.

Dalam sebuah kampanye garapan PHE, Better Health. Mereka menawarkan dukungan dan panduan gratis mengenai tips menurunkan berat badan berlebih dan menjadi aktif dalam kurun 12 minggu.

Penambahan berat badan sering kali terjadi akibat proses bertahap selama bertahun-tahun. Pemicunya adalah dari kehidupan modern dan gaya hidup kurang sehat.

Selain kenaikan berat badan, lemak juga dapat menumpuk di sekitar organ vital. Nantinya membuat tubuh lebih sulit untuk melawan penyakit seperti kanker, penyakit jantung, dan COVID-19.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Sediakan Badan Khusus Berantas Berat Badan Berlebih

Membantu Program Diet
Ilustrasi Timbangan Berat Badan Credit: pexels.com/pixabay

Dengan itu, mulailah mencoba perubahan kecil pada pola makan untuk mengurangi berat badan berlebih.

Di sisi lain, penelitian terbaru dari Institute for Fiscal Studies, menggunakan data jutaan makanan dan pembelian non-alkohol. Para ahli menemukan terjadinya peningkatan besar kalori dari makanan yang dibawa pulang. Jumlah tersebut lebih dari dua kali lipat semasa lockdown kedua di Inggris pada November 2020 silam.

Dr Alison Tedstone, Kepala Ahli Gizi PHE mengatakan dalam 16 bulan terakhir banyak orang mulai mengubah kebiasaan mereka. Jadi tidak heran melihat begitu banyak laporan kenaikan berat badan.

"Kami tahu betapa sulitnya menurunkan berat badan dan menjaga berat badan yang ideal. Oleh karenanya, kami membuat gerakan untuk memotivasi orang dan membantu mempertahankan berat badan yang sehat. Tidak ada kata terlambat untuk membuat perubahan demi meningkatkan kesehatan Anda," ujarnya dikutip dari BBC pada Sabtu, 31 Juli 2021.

Bagi Anda yang ingin mendapatkan informasi selengkapnya. Silahkan berkunjung ke situs web Better Health. Di sana Anda akan menemukan solusi yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa memperoleh layanan manajemen berat badan setempat.

Better Health telah bermitra dengan organisasi lain, termasuk Slimming World, Weight Watchers, dan Noom. Semuanya memberikan penawaran gratis dan diskon.

 

Reporter: Bunga Ruth

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya