Anthony Fauci Prediksi Kasus Harian COVID-19 di AS Bisa 200 Ribu karena Varian Delta

Kasus COVID-19 yang didorong oleh varian Delta meningkat di seluruh Amerika Serikat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 05 Agu 2021, 15:51 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 15:51 WIB
Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS,  pergi setelah berbicara selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih 13 April 2020 di Washington, DC.
Anthony Fauci, direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, pergi setelah berbicara selama pengarahan harian Gugus Tugas Koronavirus Gedung Putih di Ruang Sidang James Brady di Gedung Putih 13 April 2020 di Washington, DC. (Alex Wong/AFP)

Liputan6.com, New York - Kasus COVID-19 di Amerika Serikat yang mulai didominasi varian Delta diprediksi dapat berlipat ganda menjadi 200.000 per hari pada musim gugur. Prediksi itu diungkap Anthony Fauci, kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.

"Ingat, hanya beberapa bulan yang lalu, AS mengalami sekitar 10.000 kasus sehari," kata Fauci kepada McClatchy dalam sebuah wawancara.

"Saya pikir kemungkinan akan berakhir di antara 100.000 dan 200.000 kasus."

Kasus COVID-19 yang dipicu varian Delta meningkat di seluruh Amerika Serikat dan negara itu bisa "dalam kesulitan" saat memasuki musim gugur.

Kecuali sebagian besar orang Amerika yang tidak divaksinasi memutuskan untuk mendapatkan suntikan, kata Fauci.

"Amerika Serikat memiliki sekitar 93 juta orang yang memenuhi syarat untuk divaksinasi namun memilih tidak divaksinasi," kata Fauci.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Ancaman Varian Baru di AS

FOTO: Kasus Corona di Amerika Serikat Tembus 1 Juta
Layar menunjukkan ucapan terima kasih terhadap petugas kesehatan terlihat di Times Square, New York, AS, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins hingga 29 April 2020 WIB, jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

Pakar penyakit menular itu mengatakan, dia khawatir tingginya jumlah orang yang tidak divaksinasi dapat menyebabkan munculnya varian yang lebih kuat.

Bahkan, hal itu dapat dapat memerangi vaksin yang telah diberikan.

"Jika kita tidak menghancurkan wabah tersebut hingga mendapatkan proporsi populasi yang luar biasa, maka apa yang akan terjadi adalah virus akan terus membara sepanjang musim gugur hingga musim dingin, memberikannya banyak peluang untuk menciptakan varian lain," kata Fauci.

Pada 2 Agustus 2021, rata-rata 7 hari kasus COVID-19 harian di Amerika Serikat adalah 84.389, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.


Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus

Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus
Infografis Beda Bahaya Covid-19 Varian Delta dengan Delta Plus (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya