Api Yunani, Senjata Rahasia Kekaisaran Bizantium

Senjata paling mematikan dari Kekaisaran Bizantium, saking berbahayanya, tidak ada yang tahu formula pembuatannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2021, 21:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2021, 21:00 WIB
Api Yunani (wikimedia commons)
Api Yunani (wikimedia commons)

Liputan6.com, Yunani - Senjata pembakar kuno yang digunakan pada masa kekaisaran Bizantium, api Yunani, melibatkan formula yang dijaga dengan sangat ketat yang hingga saat ini pun belum dapat terpecahkan.

Api Yunani adalah senjata pembakar yang sangat efektif yang digunakan oleh Kekaisaran Bizantium untuk bertahan melawan musuh-musuh mereka, demikian dilanisr dari laman All Thats Interesting, Kamis (6/8/2021).

Orang-orang Bizantium menggunakan persenjataan abad ke-17 untuk mengusir serbuan Arab selama bertahun-tahun, terutama di lautan. Sementara api Yunani bukanlah senjata pembakar pertama, tetapi berpotensi menjadi yang paling signifikan secara historis.

Yang membuat api Yunani benar-benar menarik adalah bahwa tentara-tentara yang mendapat ramuan cair tidak dapat membuatnya kembali untuk diri mereka sendiri. mereka juga gagal membuat ulang mesin untuk menembakannya. Sampai hari ini, tidak ada yang tahu persis bahan apa yang dimasukkan dalam campuran.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Senjata Kuno yang Kuat

Api Yunani (wikimedia commons)
Api Yunani (wikimedia commons)

Api Yunani merupakan senjata cair yang dirancang oleh Kekaisaran Bizantium, bagian timur Kekaisaran Romawi, berbahasa Yunani yang masih selamat.

Juga disebut sebagai api laut dan api cair oleh orang Bizantium sendiri. Api Yunani dipanaskan, diberi tekanan udara, dan kemudian dikirimkan melalui tabung yang disebut siphon. Api Yunani terutama digunakan untuk membakar kapal musuh dari jarak yang aman.

Satu hal yang membuat senjata ini begitu unik dan kuat adalah kemampuannya untuk terus membakar di dalam air. Keunikan ini dapat menangkal musuh yang ingin memadamkan api dengan menyiramkan air selama perang angkatan laut. Ada kemungkinan bahkan api membakar lebih dahsyat saat bersentuhan dengan air.

Lebih buruk lagi, api Yunani adalah campuran cair yang dapat menempel pada apapun yang disentuhnya. Baik kapal, maupun daging manusia. Dan yang lebih buruknya hanya dapat dipadamkan dengan satu campuran aneh: cuka yang dicampur pasir dan urine lama.

Penemuan Api Yunani

Api Yunani (wikimedia commons)
Api Yunani (wikimedia commons)

Api Yunani diciptakan pada abad ke-7. Kallinikos dari Heliopolis sering dianggap sebagai penemunya. Kallinikos adalah seorang arsitek Yahudi yang melarikan diri dari Suriah ke Konstatinopel karena kekhawatierannya mengenai orang-orang Arab akan merebut kotanya.

Sejalan dengan berjalannya cerita, Kallinikos bereksperimen dengan berbagai macam material sampai ia menemukan perpaduan yang sempurna untuk senjata pembakar. Ia pun kemudian mengirimkan formula tersebut kepada kaisar Bizantium.

Begitu formula tersebut berada di tangan pihak berwenang, mereka mengembangkan siphon yang beroperasi seperti alat suntik ketika alat tersebut mendorong senjata mematikan menuju kapal musuh.

Api Yunani tak hanya sangat efektif. Namun juga sangat menakutkan. Kabarnya saat api Yunani ditembakan, menghasilkan suara menderu keras dan asap dalam jumlah besar, mirip napas naga.

Karena kekuatan menghancurkannya, formula untuk membuat api Yunani menjadi rahasia yang dijaga ketat. Formula hanya diketahui oleh Kallinikos dan kaisar Bizantium dan diturunkan dari generasi ke generasi.

Praktik ini jelas efektif. Bahkan ketika musuka berhasil mendapatkan api Yunani, mereka tidak tahu bagaimana membuat ulang teknologi untuk diri mereka sendiri. Bagaimanapun, praktik ini juga merupakan alasan mengapa rahasia membuat api Yunani akhirnya hilang dari sejarah.

Api Yunani: Juru Selamat Bizantium

Kekaisaran Bizantium 802 M (wikimedia commons)
Kekaisaran Bizantium 802 M (wikimedia commons)

Alasan paling memungkinkan bagi Kallinikos untuk membuat api Yunani sebenarnya sederhana, untuk mencegah tanah barunya jatuh ke tangan orang Arab. Oleh karena itu, senjata tersebut pertama kali digunakan untuk mempertahankan Konstantinopel dari serangan angkatan laut Arab.

Senjata ini sangat efektif untuk memukul mundur armada kapal musuh, sehingga memainkan peran utama dalam mengakhiri pengepungan Arab pertama di Konstatinopel pada 678 M.

Keberhasilan serupa juga terjadi selama pengepungan Arab kedua di Konstatinopel pada 717-718 M. Lagi-lagi menyebabkan kerusakan parah pada angkatan laut Arab.

Senjata tersebut terus digunakan oleh kekaisaran Bizantium selama ratusan tahun. Tak hanya untuk menyelesaikan konflik dengan pihak luar, tetapi juga untuk perang saudara. Seiring berjalannya waktu, api Yunani memainkan peran signifikan dalam keberlangsungan hidup Kekaisaran Bizantium untuk melawan musuh yang sudah tak terhitung jumlahnya.

Beberapa sejarawan bahkan memperdebatkan bahwa dengan melindungi Kekaisaran Bizantium selama berabad-abad, api Yunani berperan penting dalam menyelamatkan seluruh peradaban Barat dari invasi besar-besaran.

Semburan Api Yunani

Api Yunani (wikimedia commons)
Api Yunani (wikimedia commons)

Meski api Yunani tetap terkenal karena penggunannya di laut, orang-orang Brizantium menggunakannya dalma banyak hal kreatif lain. Yang paling terkenal, risalah militer abad ke-10 Kaisar Bizantium Leo VI the Wise Tactica menyebutkan versi genggam: cheirosiphon, pada dasarnya versi kuno dari penyembur api.

Api Yunani dilaporkan digunakan dalam pengepungan, baik secara defensif maupun ofensir. Yakni untuk membakar menara pengepungan serta untuk mempertahankan diri dari musuh. Beberapa penulis kontemporer juga merekomendasikan untuk menggunakannya di darat untuk menganggu tentara musuh.

 

Reporter: Ielyfia Prasetio

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya