Diplomasi Lewat Seni, Dubes Tantowi Yahya Gelar Pameran Lukisan di Selandia Baru

Ada 40 lukisan karya Dubes Tantowi dan staf KBRI Wellington, Selandia Baru yang dipamerkan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 15 Agu 2021, 10:27 WIB
Diterbitkan 15 Agu 2021, 10:06 WIB
Tantowi Yahya
Tantowi Yahya

Liputan6.com, Wellington - Kedutaan Besar Indonesia di Selandia Baru tengah mengadakan pameran lukisan.

Pameran bertajuk l Left My Heart in Aotearoa ini bukan karya pelukis terkenal. Melainkan hasil karya Duta Besar Indonesia untuk Selandia Baru Tantowi Yahya dan sejumlah staf KBRI Wellington.

Ada 40 lukisan karya Dubes Tantowi Yahya dan staf KBRI Wellington yang dipamerkan. Pameran ini menjadi unik karena merupakan pertama kalinya korps diplomatik mengadakan pameran lukisan karya Dubes dan stafnya.

Seperti salah satu lukisannya yang menggambarkan perpaduan antara Indonesia dan Selandia Baru. Lukisannya yang berjudul The Harmony: The Pacific and Indonesia, menggambarkan per paduan antara motif etnik maori dan batik.

"Lukisan bisa menjadi alat diplomasi. Contohnya salah satu motif batik dari Indonesia dan patern dari Selandia Baru. Setelah digabungkan menjadi satu, maka menjadi sebuah keindahan yang baru," ujar Tantowi Yahya.

Menurut Tantowi, lukisan dapat menjadi media yang membangun dialog dan pemahaman yang beragam, untuk disatukan ke dalam gelombang yang sama.

"Kedua bangsa ini karena memiliki kesamaan, itu bisa memproduksi hubungan people to people yang sangat baik. Jadi ini adalah aset kita ke depan," kata Tantowi Yahya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Gambaran Suku Maori

Jonah Lomu
Tarian suku Maori "Haka" dipentaskan sebagai penghormatan meninggalnya legenda rugby Selandia Baru, Jonah Lomu, di Auckland, Selandia Baru, (30/11/2015). (AFP/Michael Bradley)

Diplomasi tak melulu harus di meja perundingan, salah satunya lewat sebuah karya.

"Salah satu yang akhirnya membuat saya sangat intens melukis karena saya menganggap melukis itu bisa menjadi alat diplomasi, ujar Dubes Tantowi dalam keterangan resminya," tambahnya.

Selain saya mengaktualisasi kan kekaguman akan keindahan alam dan fauna, lewat melukis juga dapat mengkombinasikan keindahan Indonesia yang digabungkan dengan pattern-pattern maori. Itu adalah sesuatu yang bisa menjadi alat diplomasi, lanjutnya.

Pembukaan pameran ini dihadiri kalangan diplomat di Wellington. Pameran diadakan mulai Kamis (12/8) hingga Sabtu (14/8).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya