2 WN Jepang Meninggal Usai Suntik Vaksin COVID-19 Moderna yang Terkontaminasi

Vaksin COVID-19 jenis Moderna dilaporkan terkontaminasi. Dua orang meninggal dunia usai suntik vaksin tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2021, 12:24 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2021, 11:40 WIB
Aktivitas di pusat distribusi vaksin COVID-19 Moderna di Mississippi
Pekerja menyiapkan box berisi vaksin Moderna COVID-19 untuk dikirim di pusat distribusi McKesson di Olive Branch, Mississippi, AS, Minggu (20/12/2020). Selama seminggu, Pemerintah federal berencana mendistribusikan total 7,9 juta dosis vaksin dari Moderna dan Pfizer Inc (AP Photo/Paul Sancya, Pool)

Liputan6.com, Tokyo - Dua orang dilaporkan meninggal di Jepang beberapa hari setelah menerima dosis dari vaksin Moderna COVID-19 yang penggunaannya dihentikan pada Kamis 26 Agustus 2021, karena kekhawatiran atas risiko kontaminasi, ujar Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang pada Sabtu 28 Agustus.

Menurut kementerian dan Perusahaan Farmasi Takeda, seperti dikutip dari CNN, Senin (30/8/2021), yang mendistribusikan vaksin Moderna di Jepang, hubungan antara vaksin dan kematian belum ditetapkan. 

Jepang menunda penggunaan sekitar 1,63 juta dosis vaksin Moderna pada 26 Agustus sebagai tindakan pencegahan setelah zat asing ditemukan di beberapa botol Vaksin COVID-19 tersebut.

Sementara itu, penyelidikan sedang dilakukan oleh pemerintah Jepang dan tiga perusahaan farmasi yang terlibat. Sejauh ini tidak ada penyelidikan polisi yang diumumkan dan tidak ada indikasi kesalahan.

"Saat ini, tidak ada hubungan yang dikonfirmasi antara kematian ini dan vaksin Moderna, tetapi kami percaya penting untuk melakukan penyelidikan formal untuk menyelidiki masalah ini lebih lanjut," kata Perusahaan Farmasi Takeda dalam sebuah pernyataan yang dirilis Sabtu.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyelidikan Terus Berlanjut

vaksin
Ilustrasi vaksin Corona | pexels.com/@gustavo-fring

Kementerian Kesehatan Jepang akan melakukan penyelidikan itu bersama Takeda, seraya menambahkan bahwa Moderna sedang melakukan penyelidikan sendiri.

Rovi, sebuah perusahaan Spanyol yang memproduksinya, menggambarkan kontaminan sebagai partikel. Rovi mengatakan pihaknya juga sedang menyelidiki lahan yang terkontaminasi.

1,63 juta dosis berasal dari tiga nomor lot yang teridentifikasi, yakni 3004667, 3004734 dan 3004956. Dosis tersebut telah didistribusikan ke 863 lokasi vaksinasi di seluruh Jepang, dan beberapa telah digunakan.

Kementerian Kesehatan Jepang mengatakan mulai memberi tahu situs vaksinasi pada Kamis pagi tentang risiko kontaminasi.

Dua orang yang meninggal itu telah menerima vaksin dari lot 3004734, salah satu lot yang dikeluarkan dari peredaran Kamis. Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang mengatakan bahwa belum ada kontaminan asing yang dilaporkan dari tempat ini.

Hasil dari tes laboratorium dari sampel yang terkontaminasi akan tersedia dalam beberapa hari mendatang, menurut Takeda.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya