Liputan6.com, Jakarta - Dua orang tewas dan puluhan lainnya cedera ketika gempa dangkal melanda China barat daya pada Kamis (16/9/2021) dini hari, memicu tingkat tanggap darurat tertinggi kedua oleh tim penyelamat di provinsi Sichuan.
Survei Geologi AS menempatkan gempa tersebut bermagnitudo 5,4 tetapi Pusat Jaringan Gempa China mengukurnya pada kekuatan 6,0. Keduanya menempatkannya di kedalaman dangkal 10km. Demikian menurut laporan Channel News Asia.
Advertisement
Baca Juga
Gempa tersebut melanda daerah Luxian sekitar 120 km barat daya dari kota besar Chongqing yang luas, yang bersama dengan daerah sekitarnya yang merupakan rumah bagi sekitar 30 juta orang.
Pihak berwenang Luxian mengatakan peristiwa seismik itu telah menyebabkan "dua orang tewas, tiga orang luka parah dan 50 orang luka ringan, sementara 22 rumah di daerah itu runtuh".
Â
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Dampak Gempa
Dampak dari gempa tersebut mengakibattkan puluhan rumah rusak, sementara komunikasi dengan puluhan ribu orang terputus.
Tetapi pihak berwenang meremehkan ancaman langsung dari gempa susulan yang lebih besar.
"Tidak mungkin akan ada gempa bumi yang lebih besar di daerah itu dalam waktu dekat, tetapi gempa susulan akan terus berlanjut untuk beberapa waktu," kata Du Bin, wakil kepala Administrasi Gempa Sichuan, kepada wartawan.
Penyiar negara CGTN mengkonfirmasi jumlah korban tewas, berbagi rekaman kamera keamanan yang menunjukkan TV dan lemari es bergetar di dinding rumah saat gempa terjadi, ketika berbagai ornamen pecah ke lantai dan retakan menembus bangunan.
Reruntuhan bangunan berserakan di jalan dan pohon-pohon ditebang di beberapa daerah saat petugas pemadam kebakaran mencakar puing-puing rumah yang runtuh.
Advertisement
Warga Diminta Bersiap
Warga didesak untuk tinggal di luar rumah mereka, meskipun sejumlah laporan menunjukkan ada sedikit kepanikan yang lebih luas oleh penduduk di daerah dengan aktivitas seismik tinggi.
USGS mengatakan bahwa "kerusakan signifikan mungkin terjadi dan bencana berpotensi meluas".
Pemerintah Sichuan mengatakan dalam sebuah pernyataan Weibo bahwa beberapa saluran listrik telah terganggu dan 62.000 rumah tangga terkena pemadaman listrik setelah gempa.
Sebuah gempa bermagnituda 7,9 di provinsi Sichuan pada tahun 2008 menyebabkan 87.000 orang tewas atau hilang.
Di antara mereka ada ribuan anak-anak, tewas ketika gedung sekolah yang dibangun dengan buruk runtuh, tetapi pemerintah gagal untuk merilis jumlah pasti yang tewas karena masalah ini terpengaruh oleh dimensi politik.
Polisi menahan para aktivis yang berusaha menghitung jumlah anak yang tewas dan menandai gedung-gedung yang runtuh di tengah kecurigaan terhadap konstruksi yang buruk.