Australia Akan Kembali Buka Perbatasan Internasional Per November 2021

Sejak Maret 2020, hanya beberapa orang Australia dan lainnya yang bisa masuk ke negara itu karena aturan yang ketat.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 01 Okt 2021, 14:57 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 14:57 WIB
FOTO: Sydney Lockdown Antisipasi Penyebaran COVID-19 Varian Delta
Warga berjalan dekat Gedung Opera di Sydney, Australia, Sabtu (26/6/2021). Pihak berwenang melakukan lockdown beberapa area pusat kota terbesar di Australia untuk menantisipasi penyebaran virus corona COVID-19 varian Delta yang sangat menular. (Saeed KHAN/AFP)

Liputan6.com, Brisbane - Australia akan membuka kembali perbatasan internasionalnya mulai November 2021, meski dunia masih dihadapkan oleh pandemi Corona COVID-19.

Dikutip dari laman BBC, Jumat (1/10/2021), hal ini hanya memungkinkan perjalanan untuk warga negara yang sudah vaksinasi COVID-19.

Sejak Maret 2020, hanya beberapa orang Australia dan lainnya yang bisa masuk ke negara itu karena aturan yang ketat. Perjalanan keluar juga dilarang tanpa pengecualian.

Kebijakan itu dipuji karena membantu menekan angka COVID-19, tetapi juga secara kontroversial memisahkan keluarga.

Negara-negara dengan tingkat vaksinasi di atas 80% akan diberikan kebebasan untuk melakukan perjalanan baru.

"Sudah waktunya untuk mengembalikan nyawa warga Australia," kata Perdana Menteri Scott Morrison, Jumat (1/10).

Perjalanan tidak akan segera dibuka untuk orang asing, tetapi pemerintah mengatakan sedang bekerja "untuk menyambut wisatawan kembali ke negara kami".

Saat ini, orang dapat meninggalkan Australia hanya untuk alasan luar biasa seperti pekerjaan penting atau mengunjungi kerabat yang sekarat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Karantina Wajib 14 Hari Ditiadakan

Sydney di Tengah Kemunculan Klaster Baru Kasus Covid-19
Orang-orang mengunjungi Opera House di Sydney pada Rabu (30/12/2020). Pihak berwenang berupaya menekan klaster kasus virus corona Covid-19 yang terus bertambah di kota terpadat di Australia tersebut. (Saeed KHAN / AFP)

Karantina hotel wajib selama 14 hari di Australia juga akan dihapus.

Ini akan digantikan oleh tujuh hari karantina rumah untuk pelancong yang divaksinasi. Ketika pelancong yang tidak divaksinasi diberikan izin untuk masuk, mereka harus melakukan selama 14 hari.

Permintaan penerbangan diperkirakan akan tinggi dan pihak maskapai telah memperingatkan penundaan dalam melanjutkan layanan.

Sydney, Melbourne, dan Canberra saat ini lockdown karena wabah Virus Corona COVID-19.

Tetapi beberapa negara bagian telah berhasil mempertahankan tingkat COVID-19 atau mendekati nol, menutup perbatasan mereka dengan negara-negara bagian yang mengalami lonjakan infeksi.

Dua negara bagian itu adalah Queensland dan Australia Barat. Di mana mereka telah mengancam akan menutup perbatasan sampai tingkat vaksin sudah lebih tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya