Mengenal Petrichor, Aroma Hujan yang Bikin Nyaman

Indera penciuman, otak, dan memori saling terkait, hal ini membuat kita menyukai aroma hujan yang disebut petrichor.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2021, 18:15 WIB
Diterbitkan 18 Okt 2021, 18:15 WIB
ilustrasi percikan hujan.
ilustrasi percikan hujan. (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang menyukai aroma hujan dan tanah basah, karena dapat menimbulkan perasaan nyaman. Apa yang membuat kita terasa nyaman saat mencium bau hujan?

Pada umumnya, indera penciuman, otak, dan memori saling terkait. Ketika mencium aroma tertentu, pasti muncul dalam pikiran mengenai bau tersebut.

Dilansir BrightSide, Senin (18/10/2021), para ilmuwan dan ahli saraf menyelidiki hubungan ini. Penjelasan ilmiah, otak kita menghubungkan indera penciuman, suasana hati, dan emosi diri.

Anda akan merasa nyaman jika mencium bau hujan setelah beberapa hari panas terik, awan yang dinanti-nanti muncul, langit semakin gelap, dan hujan datang, membawa bau tanah basah, batu, dan rumput bersamanya. Berkat hujan, tanaman kembali dirangsang, yang dapat membantu produksi pangan.

Bau hujan ini memiliki nama unik, yakni petrichor. Pada 1964, 2 ahli geologi Australia menciptakan istilah ini untuk merujuk pada fenomena yang mereka temukan.

Selama musim kemarau, tanaman memancarkan minyak wangi esensial yang diserap permukaan batu dan tanah kering, yang dilepaskan ke udara ketika bersentuhan dengan air. Dengan demikian, ketika kekeringan berlangsung lama, lebih banyak minyak menumpuk, dan aromanya semakin kuat ketika hujan turun.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penyebab Hujan Memiliki Aroma

ilustrasi hujan deras.
ilustrasi hujan deras. (Pixabay)

Bau hujan ini dihasilkan ketika minyak udara tertentu digabungkan dengan zat lain yaitu geosmin. Zat ini diproduksi oleh sekelompok bakteri dan beberapa jamur yang tinggal di tanah yang hanya terlihat ketika bumi basah.

Organisme ini mengeluarkan senyawa ketika menghasilkan spora. Kemudian, dengan kekuatan hujan yang mendarat di tanah, spora dikirim ke udara, yang kemudian akan membawa aroma ke hidung kita.

Penelitian telah mengungkapkan bahwa indera penciuman kita sangat sensitif terhadap geosmin. Produksi geosmin oleh bakteri ini juga terkait dengan pelestarian kehidupan.

 

Penulis : Alicia Salsabila

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan

Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 4 Tips Hindari Penularan Covid-19 Saat Musim Hujan. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya