Liputan6.com, Andhra Pradesh - Setidaknya 17 orang tewas dan puluhan lainnya dilaporkan hilang di negara bagian Andhra Pradesh, India selatan, setelah berhari-hari hujan lebat, kata pihak berwenang, Sabtu 20 November 2021.
Negara bagian itu telah dilanda arus deras yang intens sejak Kamis 19 November, memicu banjir besar di setidaknya lima distrik.
Baca Juga
Jumlah korban tewas meningkat menjadi 17 orang pada Jumat malam setelah tiga orang tewas ketika sebuah bangunan runtuh, kata polisi sebagaimana diwartakan AP, dikutip dari MSN News (21/11/2021).
Advertisement
Sepuluh orang yang terperangkap di bawah puing-puing diselamatkan tetapi dua masih hilang.
Sebelumnya pada hari Jumat, setidaknya belasan orang tewas ketika banjir besar menghanyutkan bus tempat mereka berada. Upaya pencarian dan penyelamatan untuk penumpang yang hilang berlanjut pada hari Sabtu.
Kematian dari berbagai distrik telah dilaporkan selama beberapa hari terakhir, dengan para pejabat memperingatkan bahwa jumlahnya bisa meningkat saat operasi penyelamatan terus berlanjut.
Tim Pasukan Bantuan Bencana Nasional telah dikerahkan ke distrik-distrik yang paling parah dan rentan, dan pihak berwenang setempat telah menyelamatkan dan mengevakuasi ratusan keluarga untuk berlindung di rumah-rumah.
Di distrik Kadapa, salah satu yang paling parah dilanda, hujan dan banjir yang tak henti-hentinya memaksa para pejabat untuk menutup bandara setempat hingga Kamis.
Para pejabat mengatakan kerusakan di bendungan telah menyebabkan banjir lebih lanjut, membuat ratusan desa terdampar dan banyak penduduk terjebak di rumah mereka.
Hujan di India selatan saat ini tidak biasa, meskipun negara itu telah melihat musim hujan yang berkepanjangan tahun ini. Para ahli memperingatkan bahwa perubahan iklim telah memperburuk masalah dengan membuat hujan lebih intens dan sering.
Pekan lalu, negara bagian Tamil Nadu yang berdekatan dilanda banjir sementara setidaknya 28 orang di negara bagian Kerala selatan meninggal ketika hujan lebat memicu tanah longsor bulan lalu.