Lira Anjlok, Presiden Erdogan Pecat Menteri Keuangan Turki

Lutfi Elvan diangkat ke jabatan menteri keuangan Turki pada November 2020 setelah pengunduran diri menantu Erdogan.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 02 Des 2021, 16:04 WIB
Diterbitkan 02 Des 2021, 16:04 WIB
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. (Source: AP Photo/Burhan Ozbilici)

Liputan6.com, Ankara - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberhentikan Menteri Keuangan dan Perbendaharaan Lutfi Elvan dari jabatannya di tengah rekor penurunan nilai tukar lira.

Lutfi Elvan diangkat ke jabatan menteri keuangan pada November 2020 menyusul pengunduran diri menantu Erdogan, Berat Albayrak, yang sebelumnya memegang jabatan ini.

Pada 2015-2016, Elvan menduduki posisi sebagai wakil perdana menteri Turki, demikian dikutip dari laman business-standard, Kamis (2/12/2021).

Elvan yang bergelar doktor ilmu politik dan mempunyai bisnis tekstil, menjabat sebagai wakil menteri keuangan sebelum diangkat sebagai menter.

Kala itu, ia menyatakan tekadnya untuk melanjutkan kebijakan penurunan tingkat diskonto.

Nilai tukar mata uang Turki pada Rabu (1/12) pagi jatuh karena penurunan baru dalam tingkat diskonto oleh bank sentral Turki yang diharapkan pada pertengahan Desember.

Lira dilaporkan sekali lagi mencapai titik terendah baru sepanjang masa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Utang Turki

FOTO: Warga Turki Protes Krisis Ekonomi dan Biaya Hidup Tinggi
Polisi menahan seorang wanita saat berdemonstrasi menentang krisis ekonomi dan biaya hidup yang tinggi di Istanbul, Tuki, 24 November 2021. Mata uang Turki, Lira, jatuh ke rekor terendah terhadap dolar dengan nilai mencapai USD 13.44 per 1 Lira. (Bulent Kilic/AFP)

Rontoknya nilai lira ini juga menyakiti Turki dari segi utang. Pasalnya, 57 persen utang bank sentral Turki berada dalam mata uang asing.

Pengamat menilai bank sentral Turki sudah tak punya kebijakan. Tim Ash dari Bluebay Asset juga menilai Presiden Erdogan mengambil peran bank sentral.

Padahal, bank sentral harusnya independen.

"Kita melihat eksperimen ekonomi yang sesat yang sedang terjadi ketika bank sentral secara efektif tak memiliki kebijakan moneter," ujar Tim Ash.

Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS

Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS
Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya