Berlin - Presiden DIVI Jerman (Asosiasi untuk Tenaga kesehatan ICU di Jerman) pada Rabu (01/12), memperingatkan bahwa kemungkinan ada 6.000 orang dalam perawatan intensif saat Natal. Peringatan itu muncul saat Jerman mencatat angka kematian harian tertinggi sejak musim dingin lalu.
Dikutip dari DW Indonesia, Kamis (2/12/2021), Presiden DIVI, Gernot Marx, memperkirakan lebih dari 6.000 pasien COVID-19 akan membutuhkan perawatan intensif sebelum Natal. Angka itu akan menjadi jumlah kasus tertinggi sepanjang masa dari tahun lalu.
Marx mengatakan, pada akhir November 2021, lebih dari 2.300 pasien baru telah dirawat di unit perawatan intensif pada pekan lalu.
Advertisement
"Situasinya benar-benar menjadi semakin ketat,” kata Marx kepada televisi ZDF, seraya mendesak upaya penguncian sementara.
"Kita perlu menyelamatkan klinik dari kehancuran,” tambahnya.
Marx mengatakan saat ini situasinya "sangat mengancam” karena jumlah tempat tidur ICU yang tersedia tersisa sekitar 4.000 unit.
DIVI menyerukan dilakukan satu juta vaksinasi, termasuk booster, untuk diberikan setiap hari, karena meski persentase yang melakukan vaksinasi meningkat tajam dalam beberapa hari terakhir, tapi jumlah itu masih jauh dari ambang batas rata-rata 660.000.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Lonjakan Kematian Akibat COVID-19
Institut Robert Koch (RKI) Jerman untuk pengendalian penyakit pada Rabu (01/12) melaporkan 446 kematian COVID-19 dalam 24 jam, menembus angka harian tertinggi sejak 18 Februari 2021.
RKI merilis jumlah kematian akibat COVID-19 di Jerman menjadi 101.790 orang. Para ahli telah menghubungkan rasio kematian terhadap infeksi yang lebih rendah dengan manfaat vaksinasi, yang dapat melindungi dari manifestasi penyakit yang paling parah.
Meskipun kematian meningkat, tingkat insiden tujuh hari nasional turun untuk kedua kalinya berturut-turut-menjadi 442,9 orang, dari 452,2 orang pada Selasa (30/11).
Pemerintah federal dan regional Jerman pada Selasa (30/11) sepakat akan mengambil tindakan untuk melawan gelombang keempat COVID-19.
Para ilmuwan dan petugas medis mengkritik tindakan yang diambil terlambat, tetapi para pemimpin diperkirakan akan memutuskan langkah-langkah baru pada Kamis (02/12). Kanselir yang ditunjuk Olaf Scholz mengatakan akan mendukung proposal untuk mengamanatkan vaksinasi COVID-19 untuk semua orang pada tahun depan.
Advertisement