2 Negara Tetangga Indonesia Laporkan Kasus COVID-19 Varian Omicron

Kini, sudah ada dua negara tetangga Indonesia yang mendeteksi kehadiran varian Omicron.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Des 2021, 13:36 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 13:02 WIB
Tempat Wisata di Singapura Sepi
Para wisatawan mengunjungi Taman Merlion di Singapura pada 6 Maret 2020. Tempat-tempat wisata utama di Singapura sepi dari turis di tengah epidemi virus corona COVID-19. (Xinhua/Then Chih Wey)

Liputan6.com, Jakarta - Dua negara tetangga Indonesia telah melaporkan kasus varian Omicron yang diyakini bermula penemuannya dari Afrika Selatan. Keduanya adalah Singapura dan Malaysia.

Paling baru dilaporkan Omicron telah masuk ke Malaysia. Menteri Kesehatan Khairy Jamaluddin, pada Jumat (3/12/2021) mengumumkan laporan tersebut.

Dikutip dari laman Straits Times, virus ini terdeteksi pada seorang mahasiswa asing dari Afrika Selatan yang tiba di Malaysia melalui Singapura pada 19 November 2021.

Siswa tersebut saat ini dikarantina bersama dengan lima orang lainnya yang berada di bus bersama dari Kuala Lumpur ke Ipoh, Perak.

Khairy mengatakan, siswa tersebut memasuki Malaysia sebelum Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Omicron sebagai varian yang mengkhawatirkan.

Malaysia untuk sementara melarang masuk pelancong dari negara-negara yang telah melaporkan varian Omicron Covid-19 atau dianggap berisiko tinggi. Larangan perjalanan berlaku untuk delapan negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, Zimbabwe, Mozambik dan Malawi, dan dapat diperluas ke negara-negara lain di mana varian telah terdeteksi, seperti Inggris dan Belanda.

Selain Malaysia, satu negara tetangga Indonesia lainnya yang terlebih dahulu melaporkan penemuan varian Omicron adalah Singapura. Hanya berselang satu hari sebelumnya, Negeri Singa ini melaporkan adanya dua kasus positif terinfeksi varian Omicron atau B.1.1.529 di sana.

Keduanya adalah warga Singapura yang baru tiba dari Afrika Selatan.

Kemenkes Singapura (MOH) mengatakan, dua kasus COVID-19 dengan varian Omicron tersebut langsung diisolasi setibanya di Singapura pada Rabu, 1 Desember 2021 dan dipastikan belum berinteraksi di masyarakat.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Dibawa ke Lokasi Karantina

Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)
Seorang pengunjung, yang mengenakan masker pelindung di tengah kekhawatiran tentang penyebaran Virus Corona COVID-19, berjalan di sepanjang Merlion Park di Singapura pada 17 Februari 2020. (Roslan RAHMAN / AFP)

Kasus 271487 adalah penduduk tetap Singapura berusia 44 yang tiba di Singapura dari Mozambik dan transit melalui Johannesburg. Tes pra-keberangkatannya di Mozambik pada Senin, 29 November 2021, hasilnya adalah negatif untuk COVID-19.

Kasus 271598 adalah seorang wanita Singapura berusia 41 yang datang dari Afrika Selatan. Tes pra-keberangkatannya di Johannesburg pada 29 November 2021 juga negatif untuk COVID-19.

MOH menyebut bahwa keduanya telah menjalani swab test PCR setibanya di Singapura, dan segera dibawa ke fasilitas khusus untuk tinggal di rumah sambil menunggu hasil tes mereka.

Setelah terkonfirmasi bahwa positif COVID-19 dengan varian Omicron, keduanya dibawa ke NCID.

“Hasil uji PCR mereka mengungkapkan adanya S-gene Target Failure yang mungkin terkait dengan varian Omicron. Laboratorium Kesehatan Masyarakat Nasional sedang melakukan sekuensing seluruh genom untuk mengonfirmasi varian tersebut,” kata MOH.


Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia

Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Covid-19 Varian Delta Plus Muncul di Singapura dan Malaysia. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya