Alasan Pengemudi dan Pengendara Mobil Mudah Mengantuk

Pengemudi terkadang menemukan diri mereka berjuang melawan kantuk, saat mengendarai mobil.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 03 Des 2021, 20:40 WIB
Diterbitkan 03 Des 2021, 20:40 WIB
Ilustrasi Mobil
Ilustrasi Mobil (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Selama perjalanan, tidak jarang pengemudi melihat ke atas dan memandang penumpang yang tertidur, kepala mereka bahkan bersender pada jendela pintu.

Sementara pengemudi terkadang menemukan diri mereka berjuang melawan kantuk. Dan itu bukan hanya pengemudi truk jarak jauh: Bahkan perjalanan siang hari dapat menyebabkan kantuk.

Dikutip dari laman Mentalfloss, Jumat (3/12/2021), jadi pertanyaannya, mengapa naik mobil cenderung mengubah kita menjadi seseorang yang membutuhkan kafein atau musik yang mampu menjaga kita dalam lelap?

Menurut Sleep.org, mengemudi dalam keadaan mengantuk sering dikaitkan dengan "hipnosis jalan raya", sebuah istilah yang digunakan untuk pengemudi dan penumpang yang kerap memperkirakan atau terlalu memikirkan durasi dari jarak tempuh.

Prediktabilitas ini membuat kita mengantuk. Terkadang Anda mungkin mendapati diri telah melewati bentangan jalan tanpa banyak mengingatnya.

Dan semakin lama perjalanan yang tidak 'menantang', pengemudi akan semakin mengantuk atau tidak fokus.

Perjalanan darat juga ini akan meningkatkan rasa kantuk—biasanya di pagi hari dan sore hari.

Perjalanan darat yang dimulai pada pukul delapan pagi hingga dua siang pun bisa menyebabkan penumpang kendaraan lelah dan muncul rasa kantuk.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Angka Kecelakaan

[Fimela] Menyetir
Ilustrasi menyetir mobil | pixabay.com

Ada juga beberapa penelitian terbatas tentang mekanisme mobil yang memengaruhi tingkat kewaspadaan seseorang.

Khususnya bagaimana getaran mobil yang bergerak dapat mengendurkan otak dan tubuh.

Sementara penjelasan yang mungkin, semua yang kita tahu pasti adalah bahwa kurangnya rangsangan mental saat berkendara dapat menyebabkan kelelahan.

Itu bisa mematikan, karena Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) memperkirakan hingga 6.000 kecelakaan fatal per tahun disebabkan oleh pengemudi yang mengantuk atau lalai. Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional AS memperkirakan lebih dari 100.000 kecelakaan per tahun melibatkan orang-orang yang berjuang untuk tetap terjaga.

Agar tetap aman, sebaiknya istirahat, ganti pengemudi, dan konsumsi kafein (minum kopi) untuk meningkatkan kewaspadaan. "Trik" seperti menyalakan radio atau menurunkan jendela belum pernah terbukti memiliki efek nyata.


Infografis Kecelakaan Maut Vanessa Angel - Bibi Andriansyah

Infografis Kecelakaan Maut Vanessa Angel - Bibi Andriansyah
Infografis Kecelakaan Maut Vanessa Angel - Bibi Andriansyah (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya