Liputan6.com, Jakarta - Hingga saat ini Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara yang terdampak paling parah oleh pandemi COVID-19. Kasus dan kematian akibat infeksi Virus Corona tersebut masih tertinggi di dunia.
Menurut data, mencatatkan lebih dari 18 persen dari total kasus global dan lebih dari 15 persen dari angka kematian global.
Baca Juga
Mengutip Xinhua, Rabu (15/12/2021), data dari Universitas Johns Hopkins mengungkap bahwa AS pada Selasa 14Â Desember mencapai tonggak sejarah suram saat total kematian akibat COVID-19 di negara tersebut menembus angka 800.000.
Advertisement
Menurut data tersebut, hingga Selasa pukul 18.22 waktu setempat atau Rabu pukul 06.22 WIB, total kasus di seluruh AS mencapai 50,2 juta. Sedangkan angka kematian akibat COVID-19 bertambah menjadi 800.266 kasus.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
California Jadi Negara Bagian AS dengan Kematian Akibat COVID-19
Dari data tersebut didapati bahwa California memuncaki daftar jumlah kematian tingkat negara bagian dengan 75.411 kasus.
Texas melaporkan kasus kematian terbanyak kedua yaitu 74.707, diikuti oleh Florida dengan 62.073 kematian, dan New York dengan 58.287 kematian.
Negara bagian dengan lebih dari 25.000 kematian juga mencakup Pennsylvania, Georgia, Illinois, New Jersey, Ohio, dan Michigan.
Kasus kematian akibat COVID-19 di AS mencapai setengah juta jiwa pada 22 Februari, menembus angka 600.000 pada 15 Juni, dan melampaui 700.000 pada 1 Oktober. Angka kematian nasional naik dari 500.000 ke 600.000 dalam waktu 113 hari, dari 600.000 ke 700.000 dalam 108 hari, dan meroket dari 700.000 ke 800.000 dalam 74 hari.
Advertisement