Kekeringan Melanda Kenya, 6 Jerapah Tewas Akibat Sulit Cari Makanan

6 jerapah ditemukan tewas akibat bencana kekeringan di Kenya.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 16 Des 2021, 15:00 WIB
Diterbitkan 16 Des 2021, 15:00 WIB
Negara Kawasan Tanduk Afrika Mengalami Kekeringan-AP Photo-20170305
Seekor sapi tergeletak di Bandarero, Kenya, Jumat (3/3). Kenya kini tengah menghadapi kekeringan parah dan krisis pangan. (AP Photo / Ben Curtis)

Liputan6.com, Nairobi - Enam ekor jerapah mati berbaring melingkar di tanah yang kering, dengan tubuh mereka kurus kering. 

Sebuah foto yang diambil oleh jurnalis foto Ed Ram, menunjukkan kehancuran kekeringan di Kenya, yang menyebabkan manusia dan hewan berjuang untuk mendapatkan makanan dan air.

Sudah lemah, hewan-hewan itu mati setelah terjebak di lumpur, menurut Getty Images. Mereka berusaha mencapai sumber air terdekat, meskipun hampir mengering, seperti dikutip dari laman The Guardian, Kamis (16/12/2021). 

Bangkai pun dipindahkan ke pinggiran Desa Eyrib di Kabupaten Wajir untuk mencegah pencemaran air waduk.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Warga Kenya juga Terancam

Negara Kawasan Tanduk Afrika Mengalami Kekeringan-AP Photo-20170305
WHO mengungkapkan, kondisi kekeringan menyebabkan penyebaran penyakit, Kenya, Jumat (3/3). Sejak awal Januari, telah dilaporkan lebih dari 6.000 kasus kolera serta lebih dari 2.500 kasus yang diduga campak. (AP Photo / Ben Curtis)

Bukan hanya hewan yang terancam. Diperkirakan 2,1 juta warga Kenya menghadapi kelaparan karena kekeringan parah di separuh negara bagian itu.

Pada hari Selasa, PBB mengatakan 2,9 juta orang masih sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Beberapa daerah di Kenya baru-baru ini melaporkan curah hujan terburuk dalam beberapa dasawarsa, katanya.

“Sumber air untuk manusia dan ternak telah mengering, memaksa warga untuk berjalan lebih jauh dan menyebabkan ketegangan di antara masyarakat, yang telah menyebabkan peningkatan konflik antarkomunal,” kata Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan dalam penilaiannya.

Secara terpisah, situs berita lokal Star melaporkan bahwa 4.000 jerapah berisiko musnah karena kekeringan.

Ibrahim Ali, dari suaka jerapah Bour-Algi, mengatakan bahwa situasinya memburuk karena pertanian di sepanjang sungai, yang menghalangi satwa liar dari tempat minum.


Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19:

Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19
Infografis Yuk! Pakai Masker dan Segera Vaksin Covid-19 (Liputan6.com/Niman)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya