Mengapa Mudah Marah Saat Sedang Lapar? Ini Jawabannya

Pernahkah seseorang membentak Anda dalam kondisi marah ketika mereka lapar atau sebaliknya?

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Jan 2022, 20:40 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2022, 20:40 WIB
Ilustrasi orangtua marah
Ilustrasi orangtua marah (Foto: Pixabay/RobinHiggins)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda membentak dengan marah pada seseorang saat lapar?

Atau pernahkah seseorang membentak Anda dalam kondisi marah ketika mereka lapar?

Jika demikian, Anda atau mereka mengalami "hangry" (campuran antara lapar dan marah) -- fenomena di mana beberapa orang menjadi pemarah ketika terlambat makan.

Tapi dari mana korelasi itu berasal?

Jawabannya terletak pada beberapa proses yang terjadi di dalam tubuh Anda saat membutuhkan makanan, demikian dikutip dari laman Brightside, Jumat (28/1/2022).

Karbohidrat, protein dan lemak dalam segala sesuatu yang Anda makan dicerna menjadi gula sederhana (seperti glukosa), asam amino dan asam lemak bebas.

Nutrisi ini masuk ke aliran darah dan mereka didistribusikan ke organ dan jaringan lain, ini digunakan untuk menghasilkan energi.

Seiring berjalannya waktu setelah makan terakhir, jumlah nutrisi yang beredar di aliran darah mulai turun. Jika kadar glukosa darah turun cukup jauh, otak akan menganggapnya sebagai situasi yang mengancam jiwa.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Peran Glukosa

Lapar
Ilustrasi Makan Cemilan Credit: pexels.com/pixabay

Tidak seperti kebanyakan organ dan jaringan lain di tubuh yang dapat menggunakan berbagai nutrisi untuk tetap berfungsi, otak sangat bergantung pada glukosa untuk melakukan tugasnya.

Anda mungkin sudah memperhatikan ketergantungan yang dimiliki otak pada glukosa; hal-hal sederhana bisa menjadi sulit ketika lapar dan kadar glukosa darah turun.

Anda mungkin merasa sulit untuk berkonsentrasi, misalnya, saat membuat kesalahan konyol. Atau mungkin memperhatikan bahwa kata-kata dari mulut menjadi kacau atau tidak jelas.

Ketika kadar glukosa darah turun ke ambang batas tertentu, otak Anda mengirimkan instruksi ke beberapa organ dalam tubuh untuk mensintesis dan melepaskan hormon yang meningkatkan jumlah glukosa dalam aliran darah.

Salah satu hormon ini adalah adrenalin, yang merupakan hormon stres yang dilepaskan ke aliran darah dalam segala macam situasi stres.


Infografis Bencana Kelaparan di Tengah Perang Yaman

Infografis Bencana Kelaparan di Tengah Perang Yaman
Infografis Bencana Kelaparan di Tengah Perang Yaman (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya