Kasus COVID-19 Melonjak Lagi di Korea Selatan, China dan Hong Kong

Kasus COVID-19 di beberapa negara Asia. WHO khawatir.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 18 Mar 2022, 11:08 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2022, 11:07 WIB
Kasus Baru Covid-19 Mencapai Rekor di Korea Selatan
Orang-orang menunggu tes virus corona mereka di tempat pengujian darurat di Seoul, Korea Selatan, Rabu (23/2/2022). Kasus harian COVID-19 baru Korea Selatan mencapai rekor tertinggi, melonjak menjadi 171.452 dari 99.569 kasus sehari sebelumnya. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Liputan6.com, Seoul - Kasus COVID-19 di China, Hong Kong, dan Korea Selatan sedang melonjak tinggi. Para pihak berwenang pun kesulitan untuk mengambil keputusan melonggarkan protokol kesehatan COVID-19.

Dilaporkan news18, Jumat (18/3/2022), China memutuskan untuk mengambil kebijakan lockdown bagi 30 juta orang. Di Hong Kong, tempat kremasi mulai kewalahan.

Korea Selatan mencatat rekor baru kasus harian COVID-19, yakni mencapai 600 ribu kasus akibat varian Omicron. Angka harian itu adalah yang tertinggi selama pandemi di Korsel.

Berdasarkan laporan WHO, Korea Selatan kini menjadi yang nomor satu di dunia dalam jumlah kasus baru di 7 hari terakhir dengan total 2,4 juta infeksi.

Sementara, Israel juga mencatat varian baru. Para otoritas lantas khawatir atas kasus tersebut. Strain terbaru itu adalah kombinasi dari dua sub-varian Omicron. Kasus itu terdeteksi di dua penumpang yang tiba di bandara Ben Guiron.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

WHO Mulai Khawatir

Korea Selatan Laporkan Rekor Kematian di Tengah Lonjakan Omicron
Penampil mengenakan seragam penjaga tradisional dan masker berdiri selama pemeragaan pembukaan dan penutupan gerbang di Gerbang Sungnyemun di Seoul, Selasa (15/3/2022). Korea Selatan pada hari Selasa melaporkan 293 kematian covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Sementara, WHO mulai khawatir dengan kenaikan kasus global, padahal angka testing menurun.

Pekan lalu, WHO berkata ada 11 ribu kasus baru dan 43 ribu kematian. Secara global, kasus naik hingga delapan persen.

Maria Van Kerkhov, COVID-19 Technical Lead di WHO, berkata dirinya khawatir karena lonjakan terjadi "meski ada pengurangan signifikan di testing yang berlangsung di dunia."

Ia pun mengingatkan bahwa varian Omicron masih tersebar secara intens di seluruh dunia.

Pemimpin WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus berkata kenaikan kasus ini hanya puncak gunung es, sebab jumlah tes sedang berkurang.

"Kami menyerukan semua negara untuk tetap waspada," ujar Dr. Tedros. "Pandemi ini belum berakhir."

Terkait vaksin dosis keempat, studi dari New England Journal of Medicine menyebut dosis itu hanya memberikan "keuntungan marginal" bagi orang dewasa muda yang sehat.

Dosis keempat lantas disebut lebih menguntungkan untuk grup yang berusia lebih dua dan rentan, atau grup dengan penyakit penyerta.

Infografis COVID-19:

Infografis Indikator Negara Keluar dari Masa Krisis Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Indikator Negara Keluar dari Masa Krisis Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya