Serangan Rusia Tewaskan 300 Orang di Gedung Teater Mariupol Ukraina

Para pejabat setempat, dengan mengutip keterangan saksi, mengatakan sebanyak 300 orang mungkin tewas dalam pengeboman pada 16 Maret di sebuah teater di Mariupol.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Mar 2022, 12:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2022, 12:00 WIB
Serangan Udara Rusia Hancurkan Rumah Sakit Bersalin di Ukraina
Sebuah mobil terbakar di sisi rumah sakit bersalin yang rusak akibat serangan udara di Mariupol, Ukraina (9/2/2022). Serangan Rusia telah merusak parah sebuah rumah sakit bersalin di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung, kata pejabat Ukraina. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Liputan6.com, Mariupol - Para pejabat setempat, dengan mengutip keterangan saksi, mengatakan sebanyak 300 orang mungkin tewas dalam pengeboman pada 16 Maret di sebuah teater di Mariupol, kota di Ukraina yang terkepung.

Dewan kota itu menjelaskan bahwa masih belum mungkin untuk menentukan jumlah pasti korban tewas setelah insiden itu.

Dewan itu mengatakan bahwa serangan udara berkekuatan besar oleh Rusia menghantam gedung Teater Drama tempat ratusan orang berlindung di kota yang dikepung, Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Sabtu (26/3/2022).

Pemerintah Ukraina sebelumnya mengatakan tidak mungkin mengatakan berapa banyak yang tewas karena Mariupol berada dalam kekacauan dan di bawah pengeboman yang hampir konstan dari pasukan Rusia yang mengepung.

Rusia Membantah

Satu Bulan Invasi Rusia ke Ukraina, Tiga Juta Orang Mengungsi
Tank tentara Rusia bergerak menyusuri jalan di pinggiran Mariupol, Ukraina, 11 Maret 2022. Tepat pada hari ini, Kamis, 24 Maret 2022, invasi Rusia ke Ukraina sudah terhitung genap satu bulan penuh. (AP Photo/Evgeniy Maloletka)

Rusia telah membantah mengebom gedung teater itu. Kremlin, kantor presiden Rusia, mengatakan pasukan Rusia tidak menargetkan warga sipil setelah menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

"Dari para saksi diperoleh informasi bahwa sekitar 300 orang tewas di gedung Teater Drama Mariupol akibat pengeboman oleh pesawat Rusia," kata dewan kota Mariupol dalam sebuah pernyataan, Jumat.

"Hingga saat-saat terakhir, orang tidak ingin memercayai kengerian ini. Tapi kata-kata orang-orang yang berada di dalam gedung itu pada saat aksi teroris ini mengatakan sebaliknya."

Para pejabat Ukraina mengatakan bahwa sekitar 130 orang diselamatkan dari puing-puing dan bahwa ruang bawah tanah teater --tempat banyak orang berlindung saat bombardemen seperti yang dikatakan para pejabat setempat-- telah bertahan dari serangan itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya