Liputan6.com, Bucha - Kremlin menyangkal semua rekaman jenazah yang tergeletak di jalan-jalan di Bucha, kuburan massal dan kesaksian para saksi yang mengerikan.
Dan TV negara memberi narasinya, demikian dikutip dari laman BBC, Kamis (7/4/2022).
Sejak bukti nyata kekejaman Rusia muncul dari pemukiman di sekitar Kiev, editor program telah berusaha keras untuk mendiskreditkan laporan tersebut sebagai rekayasa, kebohongan yang dibuat oleh Ukraina dan Barat.
Advertisement
Menghidupkan TV Rusia, selama berminggu-minggu sekarang, seakan-akan melangkah ke alam semesta paralel yang aneh di mana presenter mengkilap dan pakar berpakaian bagus mencatat "operasi militer khusus" yang sukses di Ukraina, tulis reporter BBC.
Baca Juga
Tidak ada perang, hanya tentara Rusia yang heroik membela tanah air sambil berhati-hati untuk menghindari penargetan warga sipil.
Gambar-gambar mengerikan dari Bucha telah disiarkan, tetapi pemirsa diberitahu bahwa adegan mengerikan itu dipentaskan oleh pejabat Ukraina, dengan bantuan dari Barat.
"Ini dilakukan oleh para profesional, mungkin Inggris. Mereka yang terbaik di bidang operasi informasi," kata komentator Gevorg Mirzaryan.
"[Mereka tahu bagaimana] menempatkan tubuh dengan benar, melakukan segalanya dengan benar, membuat gambar yang bagus untuk kesadaran soal Barat yang nekrofilik."
Pembawa acara talk show Olesya Loseva bahkan menyarankan bahwa kota Bucha sengaja dipilih karena Presiden Joe Biden baru-baru ini menggunakan kata jagal untuk menggambarkan Vladimir Putin.
BBC menilai ini adalah taktik klasik Kremlin dalam menghadapi tuduhan semacam itu. Menyangkal, menganggapnya palsu dan, jika mungkin, menyalahkan orang lain.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
4 Tokoh Dunia Kecam Pembantaian di Bucha Ukraina
Seruan pemberlakuan sanksi baru yang lebih keras terhadap Rusia kembali dibunyikan setelah pembunuhan warga sipil di kota Bucha, dekat Kiev.
Ukraina menuduh pasukan Rusia melakukan "pembantaian yang disengaja" setelah sedikitnya 20 orang yang mengenakan pakaian sipil ditemukan tewas di jalan-jalan di kota itu, demikian dikutip dari laman BBC.
Ratusan jenazah dikatakan telah ditemukan di kota-kota di luar Kiev menyusul penarikan pasukan Rusia dari daerah itu.
Hal ini disampaikan oleh pejabat Ukraina. Namun Rusia membantah melakukan pembunuhan.
Atas kasus ini, sejumlah pemimpin dunia melakukan kecaman. Berikut selengkapnya:
1. Emmanuel Macron
Presiden Prancis Emmanuel Macron telah menyerukan sanksi lebih lanjut yang menargetkan ekspor batu bara dan minyak Rusia.
Macron mengatakan kepada media Prancis ada "indikasi yang jelas dari kejahatan perang".
2. Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht
Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan, Uni Eropa sekarang harus membahas pelarangan impor gas Rusia.
Sesuatu yang sejauh ini enggan dilakukan oleh para pemimpin meskipun ada desakan Ukraina karena dampaknya terhadap konsumen Eropa.
3. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah menggambarkan insiden di Bucha sebagai hal yang sangat menyayat hati.
4. Perdana Menteri Inggris Boris Johnson
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengutuk apa yang disebutnya "serangan tercela".
Laporan menunjukkan Inggris dapat mengumumkan sanksi baru minggu ini. Sementara itu, Presiden Dewan Uni Eropa Charles Michel mengatakan sanksi dan dukungan Uni Eropa lebih lanjut sedang "sedang berjalan".
Advertisement
Georgia Kutuk Pembantaian Warga di Bucha Ukraina
Kementerian Luar Negeri Georgia mengecam keras pembunuhan warga sipil di kota Bucha, Ukraina, dekat Kiev.
Kementerian itu mentweet: "Kami hancur oleh peristiwa dan kekejaman brutal. Semua yang terlibat dalam kejahatan perang ini harus bertanggung jawab."
Presiden Salome Zourabichvili mengatakan; "pembantaian Bucha" adalah "kejahatan terhadap kemanusiaan".
Pemerintah Georgia mendapat kecaman dari oposisi karena dukungannya yang suam-suam kuku untuk Ukraina, demikian dikutip dari laman BBC.
Pemerintah telah berulang kali menyuarakan dukungan untuk Ukraina tetapi menolak untuk bergabung dengan sanksi terhadap Rusia.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memanggil duta besar Ukraina untuk Georgia pekan lalu untuk menjelaskan permasalahan yang terjadi.
Â
Rusia Bantah Lakukan Pembantaian Warga Sipil di Kota Bucha Ukraina
Rusia membantah tuduhan Ukraina bahwa mereka telah membantai warga sipil di kota Bucha, yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina dari pasukan Moskow.Â
Dilansir Channel News Asia, Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rekaman dan foto-foto yang menunjukkan jasad adalah "provokasi lain".Â
"Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan," kata kementerian itu.
Foto dan video mayat berserakan di jalan-jalan Bucha adalah "produksi lain dari rezim Kiev untuk media Barat," tambahnya.
Walikota Bucha Anatoliy Fedoruk sebelumnya mengatakan bahwa  300 warga telah dibunuh  oleh tentara Rusia.Â
Advertisement