Liputan6.com, Manila - Perusahaan railway di Indonesia berhasil meraih peluang bisnis yang signifikan di negara tetangga: Filipina. PT LEN Railway Systems (LRS) telah menandatangani kontrak bersama Philippines National Railways dengan nilai 585 juta peso (sekitar Rp 164 miliar).Â
Hadir dalam acara tersebut adalah Direktur Utama PT LEN Railway Systems Agung Darmawan, dan Philippines National Railways (PNR) General Manager Junn B. Magno. Duta Besar RI di Filipina Letnan Jenderal TNI (Purn.) Agus Widjojo juga ikut menyaksikan.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan pernyataan resmi KBRI Manila, Sabtu (21/5/2022), Dubes Agus menyatakan bahwa kerja sama antara Indonesia dengan Filipina setiap tahunnya semakin erat dan kuat. Duta Besar RI mengapresiasi Pemerintah Filipina yang telah menciptakan lingkungan bisnis yang terbuka dan kompetitif. Diharapkan ke depannya, Pemerintah Filipina terus bekerja sama dengan Indonesia dalam menjajaki peluang kerja sama yang lebih saling menguntungkan.
Data Badan Pusat Statistik menunjukan bahwa hubungan dagang antara Indonesia-Filipina sangatlah baik. Angka ekspor Indonesia pada 2021 mencapai US$ 8,6 miliar. Angka itu naik dari tahun 2020 ketika ekspor turun jadi US$ 5,9Â miliar.Â
Sementara, impor dari Filipina ke Indonesia adalah US$ 1,2 miliar. Dengan hal ini, Indonesia berhasil mencetak surplus yang sangat signifikan dengan Filipina.
PT LEN Railway Systems adalah anak usaha dari PT LEN Industri. Direktur Utama PT LEN Railway Systems menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan untuk mengerjakan proyek pengadaan Level Crossing, Signaling and Interlock. PT LEN Railway Systems berkomitmen untuk menjaga kualitas produk serta layanan yang diberikan sehingga dapat memberikan kontribusi berkelanjutan bagi kemajuan sistem transportasi dan perekonomian Filipina.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sikap Proaktif
General Manager PNR turut mengapresiasi BUMN Indonesia yang dianggap kooperatif dan aktif mengikuti berbagai pengadaan tender di Filipina. Penandatanganan proyek pertama dengan PT LEN Railway Systems ini diharapkan dapat menjadi awal kerja sama ke depan untuk proyek-proyek pengadaan di masa mendatang.
Masuknya PT LEN Railway Systems ke Pasar Filipina menambah deretan panjang BUMN Indonesia yang berhasil memasuki pasar Filipina. Sebelumnya, PT INKA, PT WIKA, PT Dirgantara Indonesia, dan PT PAL telah berhasil memenangkan proyek-proyek pengadaan di sektor-sektor transportasi publik, infrastruktur dan pertahanan.
Di lain pihak, Kedutaan Besar Indonesia di negara-negara Afrika Barat juga berupaya agar sistem kereta api Indonesia bisa ekspansi ke benua tersebut.Â
Duta Besar Usra Hendra Harahap mengungkap hal tersebut ketika berbincang dengan delegasi Liberia ketika datang ke Indonesia pada pekan ini. Ia menilai bahwa daerah Liberia dan negara-negara Afrika Barat lain sangat potensial untuk dihubungkan dengan kereta api.Â
Ia pun berusaha mendorong agar BUMN Indonesia mendapatkan akses untuk ekspansi ke daerah Afrika Barat yang sedang memerlukan pembangunan infrastruktur.
Advertisement
Update COVID-19: Masker Masih Wajib di KRL
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencabut kebijakan pemakaian masker di ruang terbuka kepada seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, Jokowi juga menghapus aturan wajib tes antigen/PCR bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap.
Kedua kebijakan itu dibuat karena Jokowi menilai penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia relatif sudah terkendali.Â
Sementara dari sisi angkutan Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) belum bisa mengonfirmasi aturan terbaru untuk para penumpangnya.Â
"Jika ada perubahan akan diinfo," ujar VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba kepada Liputan6.com.
Seperti diketahui, penumpang KRL Commuter Line saat ini diwajibkan untuk mengikuti sejumlah protokol kesehatan. Selain penggunaan masker yang tampaknya bakal tetap dipertahankan, pengguna juga harus melewati pengecekan suhu di depat tap gate tiket.
Lalu, penumpang KRL Commuter Line pun harus melakukan scan barcode PeduliLindungi sebagai tanda telah menerima vaksin Covid-19.
Penumpang KRL pun masih terpantau memilih menggunakan masker.
Jokowi: Masyarakat Boleh Lepas Masker di Luar Ruangan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan bahwa pemerintah kini melonggarkan kebijakan pemakaian masker mengingat kasus COVID-19 di Indonesia semakin membaik.
"Pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker jika masyarakat sedang beraktivitas di luar ruangan atau di area terbuka, tidak padat orang maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker," kata Jokowi dalam pernyataan yang ditayangkan di YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (17/5).
Namun, bagi masyarakat yang beraktivitas di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker.
Anjuran memakai masker juga masih berlaku bagi kelompok yang rentan terpapar COVID-19 seperti lanjut usia (lansia) dan orang yang memiliki komorbid.
"Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan lansia atau memiliki penyakit komorbid maka saya tetap menyarankan untuk memakai masker saat beraktivitas," katanya.
"Dan juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas," Jokowi menambahkan.
Selain terkait dibolehkannya lepas masker, pelonggaran juga diterapkan pada ketentuan tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan.
"Yang kedua, bagi pelaku perjalanan dalam negeri dan luar negeri yang sudah mendapatkan dosis vaksinasi lengkap maka sudah tidak perlu lagi untuk melakukan tes swab PCR maupun antigen," kata orang nomor satu di Republik Indonesia.
Advertisement