Israel Luncurkan Generasi ke-6 Sistem Pertahanan Anti-Tank Spike

Sistem Pertahanan Lanjutan Rafael milik Israel ini adalah jenis baru rudal jarak jauh dari seri non-line of sight yang dipandu elektro-optik.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 11 Jun 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2022, 16:00 WIB
Bendera Israel. (AFP Photo/Thomas Coex)
Bendera Israel berkibar di dekat Gerbang Jaffa di Kota Tua Yerusalem (20/3). Gerbang Jaffa adalah sebuah portal yang dibuat dari batu yang berada dalam deret tembok bersejarah Kota Lama Yerusalem. (AFP Photo/Thomas Coex)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel pada Kamis (9/6) meluncurkan generasi ke-6 dari peluru kendali anti-tank Spike.

Sistem Pertahanan Lanjutan Rafael milik Israel ini adalah jenis baru rudal jarak jauh dari seri non-line of sight yang dipandu elektro-optik.

Sistem ini dapat diluncurkan dengan cara "tembak dan lupakan" dan dalam salvo delapan rudal, demikian dikutip dari laman Xinhua, Sabtu (11/6/2022).

Ketepatannya dapat mencapai jangkauan yang diperpanjang hingga 50 km jika ditembakkan dari helikopter, atau hingga 32 dari darat dan laut.

Rudal tersebut menyediakan intelijen taktis dan penilaian kerusakan secara real-time, memungkinkannya untuk disesuaikan dengan target atau membatalkan misi di tengah penerbangan.

Selain itu, kontrol atas rudal yang diluncurkan dapat ditransfer antara platform medan perang di tengah penerbangan untuk memfasilitasi operasi terkoordinasi, katanya,

Misalnya, jika helikopter meluncurkan rudal ke target bernilai tinggi tetapi terus terbang di luar area, kendaraan darat di sekitarnya dapat mengambil alih kendali dan mengarahkan rudal ke target.

Kemampuan pencocokan gambar baru Rafael juga telah terintegrasi untuk memungkinkan transfer gambar udara cepat ke sistem rudal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Israel Lancarkan Serangan Rudal ke Damaskus dari Dataran Tinggi Golan

FOTO: Ketegangan Meningkat, Militer Israel Bergerak ke Perbatasan Lebanon
Tentara Israel bekerja di tank-tank dekat perbatasan dengan Lebanon di Dataran Tinggi Golan, Selasa (28/7/2020). Perdana menteri Lebanon menuduh Israel memprovokasi "peningkatan bahaya" di sepanjang perbatasan. (AP Photo/Ariel Schalit)

Pasukan Israel melancarkan serangan rudal dari Dataran Tinggi Golan yang didudukinya dan menargetkan situs militer di selatan ibu kota Damaskus.

Insiden ini berlangsung pada Senin (6/6) malam, kata tentara Suriah dalam sebuah pernyataan, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (7/6/2022).

Ia menambahkan bahwa sebagian besar rudal berhasil dicegat, dan serangan itu tidak menimbulkan korban.

Di pihak oposisi, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan, serangan Israel menargetkan situs-situs di daerah Kisweh selatan Damaskus di mana milisi Syiah pro-Iran berada.

Pemantau perang yang berbasis di Inggris menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah berhasil mencegat sebagian besar rudal tetapi meleset dua, yang menghantam pangkalan itu.

Serangan Sebelumnya

Israel menembakkan beberapa rudal dari Dataran Tinggi Golan yang diduduki Zionis ke sekitar kota Zakiyeh, selatan Damaskus.

Informasi peluncuran rudal ini disampaika kantor berita negara Suriah SANA, mengutip sumber militer.

Serangan itu menyebabkan kerugian materi, tulis laporan media tersebut seperti dikutip dari laman Xinhua, Kamis (17/2/2022).

Observatorium Pemantau Perang Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan bahwa beberapa ledakan terdengar di lokasi militer dan keamanan dekat Zakiyeh.

Serangan itu adalah yang terbaru dalam serentetan penyerangan Israel di situs militer Suriah yang diduga terkait dengan milisi sekutu Iran.

Serangan Udara Israel Menggempur Damaskus Suriah

Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Sebelumnya, serangan udara Israel menggempur Suriah tengah pada Selasa malam 8 Juni 2021 waktu setempat. Laporan kantor berita Suriah, SANA, mengatakan "ledakan terjadi di Damaskus" sebelum menambahkan bahwa pertahanan udara negara itu telah diaktifkan untuk melawan "agresi Israel".

Kantor berita itu juga menyebutkan, bahwa pesawat-pesawat Israel tiba dari wilayah udara Lebanon.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa setidaknya ada 11 anggota pasukan pro-pemerintah yang tewas akibat serangan udara tersebut.

"Setidaknya tujuh tentara dan empat milisi Pasukan Pertahanan Nasional tewas," kata kepala SOHR, Rami Abdul Rahman, seperti dikutip dari Al Jazeera.

Menurut pemantau perang yang berbasis di Inggris, serangan itu menargetkan posisi angkatan udara di dekat desa Khirbet al-Tin di pinggiran Homs, serta gudang senjata milik gerakan Hezbollah Lebanon.

Sementara itu, militer Israel, yang jarang mengakui serangan individu terhadap Suriah, menolak mengomentari "laporan di media asing."

3 Tentara Suriah Tewas dalam Serangan Udara Israel di Damaskus

Rudal Israel di Suriah
Pertahanan udara Suriah mencegat rudal di Damaskus. (Kantor berita pemerintah China, Xinhua)

Tiga orang tentara Suriah tewas dalam serangan rudal Israel yang menargetkan situs militer di Damaskus pada tengah Rabu tengah malam.

Sementara itu, kantor berita negara Suriah SANA mengatakan bahwa serangan ini terjadi sebelum fajar pada Kamis (24/2/2022).

Serangan Israel memicu pertahanan udara dari Suriah, yang mencegat sebagian besar rudal Israel, kata SANA, mengutip sumber militer tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Dikutip dari laman Xinhua, Kamis (24/2/2022) serangan itu terjadi hanya sekitar sehari setelah Israel menyerang situs militer Suriah di provinsi selatan Quneitra yang juga menyebabkan kerusakan.

Pada 16 Februari, Israel melakukan serangan rudal serupa terhadap titik-titik di selatan Damaskus, yang mengakibatkan kerusakan material tetapi tidak ada korban jiwa.

Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Rentetan Konflik Terbaru Israel - Palestina. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya