, Koblenz - Sungai-sungai besar Eropa adalah jalur ekonomi dan ekosistem yang penting, dan sering menjadi lambang kota-kota yang dilaluinya. Sekarang, negara-negara di Eropa sedang berjuang menghadapi kekeringan yang berkepanjangan — dan, sebagai akibatnya, sungai-sungai yang mengering dan suhu airnya terlalu panas.
Dilansir DW Indonesia, Sabtu (12/8/2022), ketinggian air di sungai Rhein di Jerman sangat rendah. Kedalaman rata-rata sungai pada musim ini biasanya sekitar 2 meter, tetapi di beberapa tempat tinggi air turun sampai kurang dari 1 meter.
Baca Juga
Di salah satu bagian sungai yang sempit, dekat Kota Koblenz, ketinggian air pada awal Agustus hanya 56 sentimeter. Orang bisa menyeberang sungai tanpa harus berenang.
Advertisement
Sungai Rhein adalah salah satu jalur air tersibuk di dunia, dan rendahnya permukaan air berarti pembatasan ketat untuk kapal-kapal pengangkut barang. Untuk bisa dilalui dengan aman, kedalaman air minimal harus 1,5 meter. Kelambatan transportasi barang komoditi juga turut memicu kenaikan harga. Jika ketinggian air tidak segera naik, kapal-kapal besar bahkan tidak akan bisa lewat sama sekali.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Temuan Muncul ke Permukaan
Ketika kekeringan melanda dan gelombang panas melanda, hal-hal luar biasa muncul kembali dari sungai dan danau: tulang belulang, fosil, bahkan peradaban yang tenggelam di bawah banjir ribuan tahun yang lalu.
Pada akhir Juli, surutnya air Sungai Po, sungai terpanjang di Italia, mengungkap sesuatu yang berbahaya, ketika para nelayan di dekat kota Mantua menemukan bom peninggalan Perang Dunia II seberat 450 kilogram. Wilayah Italia utara ini sedang mengalami kekeringan terparah dalam 70 tahun terakhir.
Menurut militer Italia, bom peninggalan PD II yang tidak bisa dijinakkan itu lalu dipindahkan ke tempat yang aman dan dilakukan peledakan terkendali. Sekitar 3.000 orang harus dievakuasi dari sepanjang tepi sungai selama operasi pengamanan.
Â
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Berkaitan dengan PLTN
Sungai Loire di Prancis sering diasosiasikan dengan lanskap sungai yang indah dan kastil-kastil seperti kisah dongeng. Tetapi tepian sungai ini juga menjadi lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Belleville.
Ini bukan kebetulan: PLTN sering dibangun dekat sungai, untuk memanfaatkan air sungai sebagai pendingin reaktor. PLTN Belleville membuang air yang telah digunakannya sebagai pendingin itu kembali ke Sungai Loire, dan mengisi ulang menara pendinginnya dengan air segar dari sungai.
Untuk melindungi flora dan fauna di dalam dan di sekitar sungai, aturan ketat mengatur sejauh mana PLTN diizinkan menaikkan suhu air sungai. Setelah suhu maksimum dicapai, PLTN harus mengurangi outputnya. Jadi turunnya debit air akbat kekeringan saat ini, otomatis menurunkan kapasitas produksi listrik PLTN.
Sungai Danube Juga Mengering
Juga Sungai Donau (Danube) mengalami dampak kekeringan panjang: suhur airnya pada musim panas ini sangat tinggi, dan ketinggaian muka air airnya rendah.
Pada awal Agustus, suhu sungai yang mengalir melalui wilayah Bayern tercatat lebih dari 25 derajat Celcius selama tujuh hari berturut-turut. Pemerintah lokal memperingatkan, bahwa suhunya dapat meningkat lagi hingga lebih dari 26,5 derajat Celcius.
Panas memengaruhi kandungan oksigen dalam air. Kadar oksigen yang rendah akan menyebabkan kematian massal pada beberapa jenis ikan. Pemerintah lokal telah menyatakan situasi siaga, dan melarang pengerukan di sungai yang akan memperburuk situasi ekologis. Instalasi pengolahan air limbah juga bisa diminta berhenti beroperasi, kalau situasinya makin kritis.
Advertisement