Badan Amal Spanyol Selamatkan 372 Migran di Laut Tengah, 1 Tewas

Yayasan amal Spanyol, Open Arms, menyelamatkan 372 orang yang ingin menyeberangi Laut Tengah ke Eropa dengan menaiki kapal-kapal yang tidak layak.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Sep 2022, 09:03 WIB
Diterbitkan 20 Sep 2022, 09:03 WIB
Imigran Libya
Pengungsi dan migran menunggu untuk diselamatkan oleh LSM Spanyol Proactiva Open Arms di atas sebuah kapal karet, 60 mil sebelah utara Al -Khum, Libya (18/2). Para pengungsi dan migran ini meninggalkan Libya untuk ke Eropa. (AP Photo/Olmo Calvo)

Liputan6.com, Jakarta - Yayasan amal Spanyol, Open Arms, menyelamatkan 372 orang yang ingin menyeberangi Laut Tengah ke Eropa dengan menaiki kapal-kapal yang tidak layak. Penyelamatan itu dilakukan dalam tiga operasi terpisah.

Yayasan itu juga menemukan mayat seorang migran yang ditembak oleh penyelundup, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (20/9/2022).

Perwakilan Open Arms, Laura Lanuza, mengatakan pada Minggu (18/9) bahwa kapal pengangkut para migran itu kini masih di laut. Organisasi itu sedang mencari sebuah pelabuhan yang aman bagi orang-orang yang diselamatkan itu, di mana sebagian di antaranya memerlukan perawatan medis.

Banyak dari mereka yang diselamatkan juga mengalami dehidrasi setelah berhari-hari terombang ambing di laut.

Dalam operasi penyelamatan terbesar, Open Arms mengambil 294 orang, kebanyakan dari mereka adalah warga negara Mesir, dari tongkang yang penuh sesak di sebelah selatan Malta dalam operasi yang berlangsung selama lima jam.

Sebelumnya, Open Arms menyelamatkan 59 migran dari Suriah, Mesir, Sudan dan Eritrea, termasuk 10 anak-anak, dari sebuah kilang minyak di perairan internasional dekat Tunisia.

Pada Sabtu pagi (17/9), Open Arms kembali menyelamatkan 19 orang dari sebuah perahu karet kecil di di perairan internasional dekat Libia, di mana 16 orang di antaranya berasal dari Suriah.

Belasan Imigran Tewas Saat Melintasnya ke Perbatasan Spanyol

Ilustrasi imigran. (AP Photo/Gregorio Borgia)
Ilustrasi imigran. (AP Photo/Gregorio Borgia)

Sementara itu, Puluhan orang tampak terbaring di tanah, beberapa terlihat berdarah dan lainnya tidak bergerak, dalam video yang diklaim sebagai akibat penyeberangan massal imigran Maroko pada Jumat (24/6) ke sebuah daerah otonomi Spanyol.

Dalam peristiwa itu, sedikitnya 18 orang disebutkan tewas.

Rekaman itu, yang belum dapat diverifikasi kebenarannya oleh Reuters, dibagikan oleh AMDH, kelompok hak asasi Maroko yang bekerja bersama migran di beberapa wilayah Maroko utara, termasuk daerah-daerah di sekitar Melilla, daerah otonomi Spanyol itu.

44 Imigran Gelap Ditemukan Tewas dalam Traktor di Texas AS

Ilustrasi imigran di Amerika Serikat (AFP)
Ilustrasi imigran di Amerika Serikat (AFP)

Lebih dari 40 orang ditemukan tewas pada Senin di dalam sebuah trailer traktor di San Antonio, negara bagian Texas, AS, media lokal melaporkan.

Truk itu ditemukan di sebelah rel kereta api di daerah terpencil di pinggiran selatan kota, menurut laporan tersebut, demikian dikutip dari laman Xinhua, Selasa (28/6/2022).

44 tersangka imigran tidak berdokumen meninggal karena panas di dalam kendaraan roda 18, kata laporan itu, mengutip otoritas pemadam kebakaran setempat.

Sekitar 15 lainnya diselamatkan dan diangkut ke rumah sakit daerah.

Setidaknya lima dari mereka berada dalam kondisi kritis, kata laporan itu.

18 Migran Tewas

Kapal imigran tenggelam
Ilustrasi kapal imigran tenggelam

Otoritas Maroko mengatakan Jumat malam bahwa 18 migran telah tewas, beberapa karena terjatuh dari pagar yang tinggi, sedangkan lainnya akibat terinjak-injak.

Kantor AMDH setempat mencatat jumlah korban tewas mencapai 27 orang, tanpa memerinci informasi tersebut --Reuters mewartakan sebagaimana dikutip dari Antara, Minggu (26/6/2022).

Sekitar 2.000 migran berupaya menerobos pagar daerah otonomi itu untuk menyeberang ke wilayah Spanyol.

Tindakan mereka memicu bentrokan fisik selama dua jam dengan pasukan keamanan dan penjaga perbatasan, kata otoritas Spanyol dan Maroko.

Banyak migran yang juga terluka dalam insiden itu.

infografis kebijakan anti-imigran Trump
Kebijakan Anti-Imigran Donald Trump
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya