Liputan6.com, Itaewon - KBRI Seoul terus memantau kemungkinan WNI jadi korban di tragedi Halloween Itaewon.
Dalam pernyataan tertulis, KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk kepolisian dan sejumlah rumah sakit rujukan, guna menggali informasi kemungkinan adanya WNI yang menjadi korban.
Selain itu juga berkoordinasi dengan tim Gerak Cepat (Gerak Cepat), Persatuan Pelajar Indonesia di Korea (PERPIKA), serta simpul-simpul masyarakat guna memantau sekiranya ada WNI yang terdampak.
Advertisement
KBRI Seoul juga menyampaikan imbauan di Grup Kakao Talk (dengan jumlah lebih dari 1000 WNI di Korsel) untuk info cepat sekiranya ada WNI yang terdampak.
KBRI Seoul juga menginformasikan bagi WNI yang membutuhkan bantuan segera, silakan hubungi KBRI Seoul pada 010-5394-2546 (Hotline Bantuan Darurat).
Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto, beserta segenap keluarga besar KBRI Seoul menyampaikan dukacita yang mendalam atas meninggalnya para korban tragedi perayaan Halloween di Itaewon.
"Kami juga berharap para korban yang terluka mendapatkan penanganan medis pada kesempatan pertama," demikian ditulis dalam keterangan pers yang diterima Liputan6.com pada Minggu (30/10/2022).
Hingga Minggu (30/10) pagi pukul 10.00 KST, informasi dari otoritas Korea Selatan menyebutkan belum teridentifikasi adanya WNI yang menjadi korban.
Per pukul 11.00 waktu Korea Selatan, terdapat informasi dari Kepolisian bahwa dari 151 orang meninggal, terdapat 19 orang WNA, yang teridentifikasi berkewarganegaraan Australia, Iran, Norwegia, Prancis, China, Sri Lanka, dan sebanyak 13 korban belum teridentifikasi.
Para korban meninggal tengah menunggu identifikasi keluarga ditempatkan di Yongsan-gu Wonhyoro Dalmokjok serta 18 rumah sakit di Kota Seoul: RS SuncheonHanyang, RS Idae Mokdong, RS Gangbuk, RS Samsung University, RS St. Mary Yeouido, serta RS Chungang University.
Korban Tewas Bertambah Jadi 151 Orang
Korban tewas dalam insiden Halloween di Itaewon, Korea Selatan, bertambah menjadi 151 orang, demikian laporan dari BBC.
Korban tewas termasuk 19 warga negara asing, kata layanan darurat, tapi belum dikonfirmasi dari negara mana saja.
Dikutip dari laman BBC, Minggu (30/10/2022) kala itu, terjadi kerumunan besar manusia yang berkumpul di Itaewon.
Wilayah ini memang dikenal sebagai area dengan kehidupan malamnya yang populer.
Sebagian besar korban adalah remaja dan orang dewasa berusia 20-an, kata petugas pemadam kebakaran yang membantu proses penyelamatan.
Laporan lain mengatakan, aksi berdesakan dan berimpitan ini dimulai di gang sempit ketika orang-orang di kerumunan jatuh.
Ini adalah acara Halloween tanpa masker pertama di luar ruangan sejak pandemi.
Advertisement
Pemimpin Dunia Berduka atas Tragedi Halloween Itaewon
Jumlah korban tewas dalam tragedi Halloween di Korea Selatan naik menjadi 151. Sementara itu, sekitar 150 orang juga dilaporkan terluka dalam insiden tragis yang terjadi di ibu kota Seoul.
Insiden itu dilaporkan terjadi karena lonjakan kerumunan yang jelas selama perayaan Halloween yang padat di kota itu, di Distrik Itaewon.
Khususnya, jumlah korban diperkirakan akan meningkat karena lebih dari seratus ribu orang berpartisipasi dalam perayaan Halloween di ibu kota Korea Selatan.
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengadakan pertemuan darurat setelah insiden tersebut. Dia memerintahkan pertolongan pertama dan perawatan cepat untuk yang terluka.
Para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan PM Inggris Rishi Sunak menyatakan belasungkawa atas kejadian tersebut, demikian seperti dikutip dari Times Now News India, Minggu (30/10/2022).
Biden mengirimkan belasungkawanya ke Seoul dengan mengatakan Amerika Serikat "mendukung" Korea Selatan. "Kami berduka dengan rakyat Republik Korea dan mengirimkan harapan terbaik kami untuk pemulihan cepat kepada semua orang yang terluka," kata Presiden AS dalam sebuah pernyataan.
Trudeau, dalam sebuah tweet, mengatakan, "Atas nama warga Kanada, saya mengirimkan belasungkawa terdalam saya kepada rakyat Korea Selatan hari ini, menyusul penyerbuan mematikan di Seoul. Saya memikirkan semua orang yang terkena dampak tragedi ini, dan berharap pemulihan yang cepat dan penuh bagi mereka yang terluka."
PM Inggris hingga Emmanuel Macron
PM Inggris Rishi Sunak meng-tweet, "Berita mengerikan dari Seoul malam ini. Semua pikiran kami tertuju pada mereka yang saat ini merespons dan semua orang Korea Selatan pada saat yang sangat menyedihkan ini."
Presiden Prancis Emmanuel Macron berkata, "Saya menyampaikan belasungkawa saya kepada warga Seoul dan orang-orang Korea di Itaewon bencana. Prancis bersamamu."
Khususnya, sebagian besar korban dalam insiden Halloween di lingkungan Itaewon Seoul adalah remaja atau orang-orang berusia 20-an, lapor CNN.
Presiden Korea Selatan telah meminta rumah sakit untuk bersiap-siap dengan tempat tidur tambahan untuk meminimalkan korban. Insiden itu terjadi ketika kerumunan mulai mendorong ke depan di gang sempit dekat Hamilton Hotel.
Advertisement