Liputan6.com, Kuala Lumpur - Anwar Ibrahim telah resmi dilantik sebagai perdana menteri Malaysia. Ia dilantik di Istana Negara pada Kamis (24/11/2022).
Anwar Ibrahim meraih mayoritas di parlemen setelah mengamankan 82 kursi di parlemen, kemudian berhasil menjalin koalisi dengan Barisan Nasional yang dipimpin Ismail Sabri Yaakob.
Advertisement
Partai Umno juga tergabung di Barisan Nasional.Â
"Amanah akan digalas dengan penuh tawaduk dan bertanggungjawab," ujar Anwar Ibrahim melalui Facebook resminya, dikutip Kamis (24/11/2022).
"Tugas berat ini akan saya pikul berpandukan kehendak dan nurani rakyat bersama tim," ucapnya.
Anwar Ibrahim akhirnya menjadi perdana menteri Malaysia setelah melalui perjalanan politik yang sangat panjang. Ia dipecat, dikhianati "sosok ayah", dijebloskan ke penjara, dan diberikan harapan palsu.Â
Mahathir Mohamad telah mengaku kalah di pemilu Malaysia 2022. Partai Pejuang yang ia pimpin tidak mendapat kursi di parlemen.Â
Sebelumnya dilaporkan, karier politik Anwar Ibrahim sudah bersinar sejak awal 1990-an ketika usianya masih 40-an. Ia terpilih sebagai deputi pemimpin partai UMNO, sehingga ia diangkat menjadi wakil perdana menteri untuk Mahathir Mohamad.Â
Hubungan kedua sangat dekat, bahkan disebut sebagai "bapak-anak". Tetapi si bapak malah memecat anaknya sendiri dari kabinet pada tahun 1998.Â
Setelahnya Anwar Ibrahim juga dituduh melakukan sodomi. Hubungan sesama jenis ilegal di Malaysia, sehingga tuduhan itu membuat Anwar masuk penjara. Mahathir Mohamad pun terus berkuasa hingga 2003 sementara reputasi politik "anaknya" jatuh.Â
Â
Bebas dari Penjara
Ketika Najib berkuasa, Wan Azizah berkoalisi dengan Mahathir Mohamad. Mereka berkoalisi dalam Pakatan Harapan dengan Wan Azizah menjadi wakil perdana menteri pada 2018.Â
Di balik aliansi Wan Azizah-Mahathir, ada janji politik bahwa Mahathir akan melepas jabatannya untuk Anwar Ibrahimm yang bebas pada 2018.Â
Namun, janji tinggal janji. Mahathir lanjut berkuasa hingga akhirnya ia dikhianati oleh Muhyiddin Yassin pada 2020.
Pada Pemilu 2022, Mahathir Mohamad, Muhyiddin Yassin, dan Anwar Ibrahim sama-sama maju.Â
Hasilnya, Pakatan Harapan yang dipimpin Anwar Ibrahim meraih lebih dari 80 kursi. Setelahnya, ada Muhyiddin Yassin yang meraih 73 kursi bersama Perserikatan Nasional.Â
Muhyiddin berasal dari partai BERSATU. Di partai itu ada penuduh sodomi Anwar Ibrahim, yakni Saiful Bukhari.Â
Upaya Muhyiddin melobi-lobi koalisi mayoritas kandas setelah ia tak kunjung mendapat angka yang dibutuhkan. Anwar Ibrahim akhirnya menang setelah mendapat dukungan dari koalisi Barisan Nasional yang memiliki 30 kursi.
Advertisement