Update Penembakan WNI di Malaysia: Jenazah Korban Tewas Kedua Dipulangkan ke Sumut Besok

Identitas VMSM diketahui melalui penelusuran biometrik

oleh Khairisa Ferida diperbarui 10 Feb 2025, 23:15 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 23:15 WIB
Gedung Pancasila
Gedung Pancasila. (Liputan6.com/Gempur M Surya)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan KBRI Kuala Lumpur akan memulangkan jenazah Warga Negara Indonesia (WNI) inisial VMSM yang merupakan korban penembakan di Malaysia.

"Jenazah VMSM, yang meninggal setelah dirawat di Rumah Sakit Sultan Idris Shah Serdang sejak 24 Januari 2025 akan dipulangkan pada 11 Februari 2025 dari Kuala Lumpur menuju Medan dan selanjutnya ke Desa Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara (Sumut)," demikian pernyataan Direktur Pelindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha melalui pesan singkat kepada awak media, Senin (10/2/2025).

KBRI Kuala Lumpur sempat kesulitan memverifikasi identitas korban karena tidak adanya dokumen pengenal sama sekali yang melekat pada diri yang bersangkutan.

"Namun, melalui penelusuran biometrik serta kerja sama dengan KP2MI (Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia) untuk melacak keluarga, Kemlu RI berhasil memverifikasi identitas almarhum," tutur Judha.

Setelah identitas terverifikasi, jenazah diserahkan oleh otoritas Malaysia kepada KBRI Kuala Lumpur pada hari ini. KBRI Kuala Lumpur pun segera melakukan langkah-langkah untuk mempercepat pemulangan jenazah mulai dari proses pemulasaraan hingga proses administrasi dokumen.

"Penyelidikan atas insiden ini masih terus dilakukan PDRM (Polis Diraja Malaysia), termasuk memeriksa enam aparat APMM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia) yang terlibat insiden dengan mengenakan dakwaan pelanggaran Akta Senjata Api 1960," terang Judha.

Merujuk pernyataan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, hasil penyelidikan penembakan WNI akan disampaikan kepada KBRI Kuala Lumpur.

"Di dalam negeri, kementerian/lembaga terkait juga sedang melakukan pendalaman terkait kemungkinan adanya warga negara Indonesia yang melakukan tindakan penyelundupan manusia. Dalam kapal tersebut, tidak semuanya merupakan penumpang PMI (Pekerja Migran Indonesia), melainkan ada yang secara aktif melakukan penyelundupan manusia ke Malaysia," sebut Judha.

5 WNI Jadi Korban Penembakan APMM

Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam press briefing di Jakarta, Jumat (13/10/2023). (Liputan6/Benedikta Miranti)
Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri RI Judha Nugraha dalam press briefing di Jakarta, Jumat (13/10/2023). (Dok. Liputan6/Benedikta Miranti)... Selengkapnya

Terdapat lima WNI yang terdampak insiden penembakan oleh APMM pada Jumat, 24 Januari, sekitar pukul 03.00 pagi waktu setempat terhadap sebuah kapal di perairan Tanjung Rhu, Selangor. Saat itu APMM tengah berpatroli.

VMSM adalah korban tewas kedua yang diumumkan, setelah Basri, WNI asal Provinsi Riau.

Pada 7 Februari, Judha menuturkan bahwa dua WNI dalam insiden yang sama, yakni HA dan MZ, sudah sembuh dan sedang dimintai keterangan oleh pihak Kepolisian Malaysia.

Sementara itu, satu WNI lagi yang awalnya kritis, dengan inisial MH, kondisinya sudah stabil.

"Sudah sadar. Tapi belum bisa diwawancara dulu," beber Judha.Informasi yang diterima oleh KBRI Kuala Lumpur saat melakukan akses kekonsuleran terhadap dua WNI yang sudah sembuh, ujar Judha, mengungkap bahwa mereka memang berangkat dari sisi Malaysia ingin pulang ke Indonesia. Menurut pengakuan mereka, tidak terjadi adegan penyerangan seperti yang diklaim pihak Malaysia dan di kapal yang mereka tumpangi juga terdapat penumpang lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Live dan Produksi VOD

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya