Iran Hukum Gantung 2 Pria Terkait Protes Kematian Mahsa Amini

Peristiwa ini menambah daftar panjang jumlah orang yang dieksekusi terkait dengan protes antipemerintah.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 07 Jan 2023, 17:02 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2023, 17:02 WIB
Ilustrasi hukuman mati atau hukuman gantung
Ilustrasi hukuman mati atau hukuman gantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Teheran - Iran mengeksekusi dua pria setelah mereka dihukum karena membunuh anggota pasukan paramiliter selama serangkaian protes yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini. Peristiwa ini menambah daftar panjang jumlah orang yang dieksekusi terkait dengan protes antipemerintah.

Sebelumnya, eksekusi dua pria yang berlangsung pada Desember 2022 telah memicu kemarahan global.

"Mohammad Mahdi Karami dan Seyyed Mohammad Hosseini, pelaku utama kejahatan yang menyebabkan mati syahidnya Ruhollah Ajamian digantung pagi ini," ungkap kantor berita Mizan Online seperti dikutip dari The Guardian pada Sabtu (7/1/2023).

Ruhollah Ajamian adalah bagian dari milisi Basij, yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Iran. Dia tewas di Karaj, sebelah barat Teheran.

Jaksa menuturkan bahwa pria berusia 72 tahun itu ditelanjangi dan dibunuh oleh sekelompok pelayat yang berkumpul untuk memberikan penghormatan kepada seorang pengunjuk rasa yang terbunuh, Hadis Najafi.

Pihak berwenang telah menangkap ribuan orang dalam gelombang demonstrasi yang dimulai dengan kematian Mahsa Amini di dalam tahanan pada September 2022. Perempuan berusia 22 tahun itu ditangkap oleh polisi moralitas karena diduga melanggar aturan berpakaian yang ketat untuk wanita.

Menurut AFP, berdasarkan pengumuman resmi, sejak awal gerakan protes, pengadilan telah menghukum mati 14 orang sehubungan dengan demonstrasi. Di antara mereka, empat telah dieksekusi, dua lainnya telah dikonfirmasi hukumannya oleh Mahkamah Agung, enam sedang menunggu persidangan baru, dan dua lainnya dapat mengajukan banding.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Aktris Iran Dibebaskan Setelah Dibui karena Dukung Protes Antipemerintah

Taraneh Alidoosti
Aktris Iran Taraneh Alidoosti dibebaskan dengan jaminan setelah dituduh mengunggah konten yang menghasut. (Dok. AFP)

Belum lama ini, pihak berwenang Iran membebaskan Taraneh Alidoosti, seorang aktris top negara itu, yang ditangkap bulan lalu setelah menyatakan solidaritasnya terhadap pengunjuk rasa antipemerintah. Kebebasan perempuan berusia 38 tahun itu disambut teman-temannya di luar penjara Evin di Teheran.

Taraneh Alidoosti dibebaskan dengan jaminan setelah dituduh mengunggah konten yang menghasut. Konten yang diunggahnya di media sosial menunjukkan ia tidak mengenakan jilbab dan mengutuk eksekusi demonstran. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (5/1/2023).

Sejumlah aktor, musisi, dan selebritas Iran lainnya juga melakukan hal serupa dengan Taraneh Alidoosti, secara terbuka mendukung protes antipemerintah. Otoritas Iran menggambarkan demonstrasi sebagai kerusuhan yang didukung kekuatan asing dan meresponsnya dengan keras.

Human Rights Activists' News Agency (HRANA) mencatat, setidaknya 516 pengunjuk rasa tewas, termasuk di antaranya 70 anak-anak. Adapun 19.250 lainnya ditangkap. Korban tewas dari pihak keamanan sendiri dilaporkan mencapai 68 jiwa.


Desak Agar Angkat Bicara

Wanita memegang foto Mahsa Amini dari Iran saat mereka meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap kematiannya, di luar konsulat jenderal Iran di Istanbul, Turki, 21 September 2022. (AP)
Wanita memegang foto Mahsa Amini dari Iran saat mereka meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap kematiannya, di luar konsulat jenderal Iran di Istanbul, Turki, 21 September 2022. (AP)

Beberapa hari sebelum penangkapannya pada 17 Desember 2022, Taraneh Alidoosti mendesak orang-orang untuk angkat bicara menanggapi eksekusi pengunjuk rasa demonstran bernama Mohsen Shekari.

"Setiap organisasi internasional yang menyaksikan pertumpahan darah ini dan tidak mengambil tindakan adalah aib bagi kemanusiaan," tulisnya di akun Instagram-nya, yang memiliki jutaan pengikut sebelum dinonaktifkan.

Pada November 2022, Taraneh Alidoosti berpose tanpa jilbab dengan memegang tanda bertuliskan "Wanita, hidup, kebebasan", yang menjadi slogan utama gerakan protes.

Taraneh Alidoosti dikenal sebagai salah satu aktris Iran yang paling sukses. Dia menjadi bintang wanita utama dalam film drama "The Salesman", yang memenangkan Academy Award pada 2016 atas kategori Film Internasional Terbaik.

Kini, Taraneh Alidoosti memutuskan menghentikan kariernya untuk mendukung keluarga pengunjuk rasa yang tewas. Ia pun telah bersumpah untuk tetap berada di Iran dengan risiko apapun.

Dua aktris Iran lainnya, Hengameh Ghaziani dan Katayoun Riahi, juga ditangkap pada November 2022 karena mendukung aksi protes. Sama halnya dengan Taraneh Alidoosti, mereka telah dibebaskan dengan jaminan.


Iran Wajibkan Perempuan Berjilbab di Mobil

Ilustrasi Menyetir Mobil
Ilustrasi menyetir mobil. (Gambar oleh Pexels dari Pixabay)

Polisi Iran kembali memperingatkan bahwa perempuan wajib menggunakan jilbab, termasuk saat di dalam mobil. Demikian dilaporkan media lokal Fars seperti dikutip dari VOA pada Selasa (3/1).

"Pelepasan jilbab di dalam kendaraan dipantau: Penting untuk menghormati norma masyarakat dan memastikan tindakan ini tidak terulang," demikian isi pesan yang dilaporkan dikirim oleh polisi Iran dan diunggah di media sosial.

Mengutip seorang perwira polisi senior Iran, Fars melaporkan bahwa babak baru dari program Nazer 1 (yang artinya pengawasan dalam bahasa Persia), diberlakukan di seluruh negeri. Program Nazer yang diluncurkan pada tahun 2020 turut mengatur penggunaan jilbab di mobil.

Saat diluncurkan pada tahun 2020, pemilik mobil akan dikirimi pesan via SMS yang memperingatkan mereka tentang pelanggaran aturan berpakaian di dalam kendaraan. Pesan tersebut juga disertai peringatan tindakan hukum bila diulangi.

Namun, merujuk pada pesan yang diunggah di media sosial, kali ini polisi meniadakan ancaman tindakan hukum.

Infografis Dampak Global Konflik AS Vs Iran
Infografis Dampak Global Konflik AS Vs Iran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya