Liputan6.com, Kyiv - Pasukan Ukraina memukul mundur serangan terus-menerus dari Rusia di kota Bakhmut, wilayah Donbas timur.
"Pihak Ukraina bisa mempertahankan posisi mereka di dekat Soledar, meski dalam kondisi yang sangat sulit," kata Presiden Volodymyr Zelensky, dikutip dari Straits Times, Senin (9/1/2023).
Zelensky juga menegaskan bahwa Kyiv menolak "omong kosong" dan klaim Rusia bahwa pasukan Kremlin menewaskan 600 tentara Ukraina dalam semalam.
Advertisement
"Bakhmut bertahan terlepas dari segalanya. Dan meskipun sebagian besar kota telah hancur oleh serangan Rusia, tentara kami terus-menerus memukul mundur upaya Moskow," kata Zelensky dalam pidatonya.
"Soledar bertahan, meskipun ada kehancuran yang lebih besar dan keadaan menjadi sangat sulit di sana."
Zelensky mengeluarkan kecaman baru setelah Rusia tak mematuhi gencatan senjata dengan melakukan serangan di kota-kota Ukraina. "Rusia menembaki Kherson dengan amunisi setelah Natal," katanya Zelensky merujuk pada sebuah kota yang ditinggalkan pasukan Rusia pada November 2022.
Sementara itu, ketua parlemen Ukraina pada Sabtu 7 Januari mengatakan, tujuan utama Ukraina tahun ini adalah mencapai kemenangan atas Rusia. "Kemenangan adalah tujuan utama kami dan kami pasti akan menang," kata Ruslan Stefanchuk, ketika menanggapi pertanyaan kantor berita Anadolu tentang prioritas utama Ukraina pada 2023.
Rakyat Ukraina, yang hidup di bawah bayang-bayang rentetan ledakan selama hampir 11 bulan, berbondong-bondong mendatangi gereja untuk merayakan Natal Ortodoks pada Sabtu.
Stefanchuk menjelaskan bahwa mereka berdoa untuk kemenangan Ukraina, seperti dilaporkan Anadolu.
Sejumlah pejabat senior Ukraina, termasuk wakil kepala Kantor Presiden Kyrylo Tymoshenko, turut menghadiri pertemuan Natal itu, yang digelar di biara Kristen Ortodoks Timur Kyiv-Pechersk Lavra (Monastery of the Caves).
Tahun ini, Metropolitan Epiphanius Kiev meresmikan misa Natal pertama sebagai kepala Gereja Ortodoks Ukraina sejak memutuskan hubungan dengan Rusia.
AS Beri Bantuan Militer Senilai 3 Miliar Dolar untuk Bantu Ukraina Lawan Rusia
Amerika Serikat mengumumkan tahapan tambahan bantuan militer lebih dari US$ 3 miliar untuk Ukraina dan mitra Eropa pada hari Jumat.
Paket baru itu mencakup penarikan $ 2,85 miliar dari stok militer AS yang ada untuk memberi Ukraina kendaraan tempur infanteri Bradley, sistem artileri, pengangkut personel lapis baja, rudal permukaan ke udara, amunisi, dan peralatan lainnya, kata Menteri Luar Negeri Antony Blinken dalam sebuah pernyataan.
Tambahan 225 juta dolar AS dalam pembiayaan militer asing sedang diberikan kepada Ukraina "untuk membangun kapasitas jangka panjang dan mendukung modernisasi militer Ukraina," kata Blinken seperti dikutip dari Yeni Safak, Sabtu (7/1/2023).
Departemen Pertahanan AS mengkonfirmasi dalam pernyataan terpisah bahwa lebih dari $ 3 miliar bantuan militer ke Ukraina termasuk otorisasi penarikan presiden bantuan keamanan senilai hingga $ 2,85 miliar.
Dikatakan paket itu mencakup 50 kendaraan tempur infanteri Bradley dengan 500 rudal anti-tank TOW dan 100 Pengangkut Personel Lapis Baja M113 bersama dengan peralatan lain seperti rudal permukaan-ke-udara dan amunisi.
Â
Advertisement
Amunisi Tambahan
AS juga akan mengirim amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi, atau HIMARS, kata Pentagon.
Pentagon menyambut baik kontribusi Jerman untuk mendukung AS dalam membantu Ukraina, dengan mengatakan: "Pemerintahan Biden akan terus mendorong Sekutu dan mitra untuk memberikan sumbangan tambahan berupa sistem pertahanan udara, artileri, kendaraan tempur, dan kemampuan penting lainnya untuk mendukung Ukraina dalam mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya selama yang diperlukan."
Sekitar $ 682 juta sedang diberikan kepada mitra Eropa Washington untuk "memberi insentif dan mengisi kembali sumbangan peralatan militer ke Ukraina," tambah Blinken.
Diplomat top itu tidak merinci ke negara mana dana itu akan mengalir.
Total bantuan militer AS sejak Presiden Joe Biden menjabat sekarang mencapai 24,9 miliar dolar AS.
Ukraina Dapat Bantuan Tank Pengintai dari Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan akan mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ringan AMX-10 RC buatan negara itu untuk membantu upaya pertahanan Ukraina. Hal ini disampaikan Macron kepada Presiden Volodymyr Zelenskyy via telepon pada Rabu (4/1/2023).
"Ini adalah kali pertama kendaraan lapis baja buatan Barat dikirimkan untuk mendukung tentara Ukraina," terang seorang pejabat Prancis seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (5/1/2023).
Tidak dijelaskan lebih lanjut terkat volume atau waktu pengiriman, tetapi pejabat yang sama mengungkap potensi dukungan kendaraan militer lainnya.
Amerika Serikat (AS) juga tengah mempertimbangkan pengiriman kendaraan tempur Bradley ke Ukraina. Hal ini terungkap saat Presiden Joe Biden menjawab pertanyaan wartawan.
"Ya," ungkap Biden ketika ditanya apakah AS mempertimbangkan untuk mengirimkan kendaraan tempur lapis baja ke Ukraina.
Bradley adalah kendaraan pengintai yang dapat juga berfungsi sebagai pengangkut pasukan. AS sendiri memiliki ribuan Bradley, yang bisa membantu Ukraina memiliki lebih banyak daya tembak di medan perang dan memperkuat kemampuan negara itu dalam perang parit.
Advertisement