Masyarakat Indonesia di Turki Donasi Rp 1 Miliar untuk Korban Gempa

Bantuan untuk korban gempa Turki dari banyak pihak pun mengalir, salah satunya masyarakat diaspora Indonesia di Istanbul.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 15 Feb 2023, 15:01 WIB
Diterbitkan 15 Feb 2023, 15:01 WIB
KBRI Istanbul memfasilitasi diaspora Indonesia untuk menyerahkan bantuan untuk korban gempa Turki ke Bulan Sabit Merah. (Dokumentasi KBRI Istanbul).
KBRI Istanbul memfasilitasi diaspora Indonesia untuk menyerahkan bantuan untuk korban gempa Turki ke Bulan Sabit Merah. (Dokumentasi KBRI Istanbul).

Liputan6.com, Istanbul - Gempa di Turki dan Suriah pada 6 Februari 2023 meninggalkan dampak cukup signifikan, tak hanya korban jiwa tapi juga kehancuran bangunan.

Bantuan dari banyak pihak pun mengalir, salah satunya masyarakat diaspora Indonesia di Istanbul. Bantuan kemanusiaan untuk korban gempa di Turki dari kalangan mereka pun terus meningkat.

KJRI Istanbul kemudian memberikan imbauan kepada masyarakat diaspora Indonesia untuk dapat langsung menyerahkan bantuan kepada Turk Kizilay (Bulan Sabit Merah Turki) atau AFAD (Badan Penanggulangan Bencana Turki).

Sebagai tindak lanjut hal tersebut dan guna memberikan kemudahan kepada simpul-simpul masyarakat diaspora Indonesia untuk menyerahkan bantuan yang telah digalang masing-masing kelompok masyarakat diaspora, KJRI Istanbul menggelar kegiatan doa bersama dan pertemuan masyarakat dengan Turk Kizilay di KJRI Istanbul pada Jumat, 10 Februari 2023. Kegiatan tersebut diberi tajuk "Indonesia bersama Turki".

Hadir dalam kegiatan tersebut sejumlah pimpinan Turk Kizilay antara lain:

  • Ismail Haki TURUNC Deputy Chairman Kizilay.
  • Kadem EKSI President of Kizilay Istanbul Province
  • Burcu KOSEM Vice president of Kizilay Istanbul Province
  • Avni CEBI Vice president of Kizilay Istanbul Province
  • Kadir GURBETCI Board Member of Kizilay Istanbul Province

Dalam kegiatan tersebut, KJRI Istanbul telah memfasilitasi penyerahan langsung bantuan kemanusiaan berupa donasi uang yang digalang oleh simpul-simpul masyarakat Indonesia serta bantuan barang-barang keperluan primer korban terdampak gempa kepada Turk Kizilay (Bulan Sabit Merah Turki).

Total Donasi Capai Rp 1 Miliar

Ilustrasi Mata Uang Rupiah
Ilustrasi Mata Uang Rupiah. Kredit: Mohamad Trilaksono (EmAji) via Pixabay

Penyerahan bantuan tersebut disaksikan pula oleh Calon Dubes Turki untuk Indonesia Talip Kucukcan.

Adapun donasi uang kepada Turk Kizilay telah diserahkan oleh keluarga KJRI bersama DWP KJRI Istanbul, Masyarakat Indonesia di Istanbul (MII, Jegeg Bali, MT. Annisa, PMI), PPI Istanbul, PPI Turki, PCINU, PCIM, IKPM serta badan zakat Indonesia yang datang ke Istanbul yaitu Laziz Assalam fil Aalamiin (ASFA) dan komunitas vlogger di Dubai.

Total donasi uang yang diserahkan kepada Turk Kizilay adalah sebesar TL 324.000 dan USD. 50.000 atau setara sejumlah RP. 1.021.410.000 (satu miliar dua puluh satu juta empat ratus sepuluh ribu rupiah).

Di samping itu telah diserahkan pula bantuan berbentuk barang-barang yang diperlukan warga terdampak gempa seperti selimut, mantel dan kebutuhan pangan pokok.

Konsul Jenderal RI di Istanbul, Imam As’ari menyampaikan bahwa tujuan fasilitasi KJRI Istanbul untuk penyerahan langsung donasi agar penyerahan dapat berjalan dengan transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta dapat segera disalurkan oleh Turk Kizilay kepada korban terdampak gempa yang membutuhkan.

Indonesia Kerahkan Hercules ke Lokasi Gempa Turki, Jadi Satu-Satunya Negara yang Pinjamkan Pesawat Angkut

Pemerintah Indonesia memperbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak kepada Pemerintah Turki. (Dokumentasi KBRI Ankara)
Pemerintah Indonesia memperbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak kepada Pemerintah Turki. (Dokumentasi KBRI Ankara)

Sementara itu, pemerintah Indonesia memperbantukan pesawat angkut Hercules C-130 beserta awak kepada Pemerintah Turki, untuk membantu mengantarkan pasokan logistik ke wilayah terdampak gempa Turki.

Pesawat yang datang ke Turki untuk mengangkut peralatan SAR serta bantuan kemanusiaan gelombang pertama 12 Februari 2023 tersebut diperpanjang masa penugasannya, dan diperbantukan untuk mengangkut logistik dari berbagai daerah di Turki ke wilayah yang terdampak gempa.

Pesawat yang memiliki daya angkut 10 ton tersebut, akan diperbantukan kepada pihak Turki hingga 20 Februari 2023.

"Bapak Menteri Pertahanan RI yang memberikan perintah agar pesawat Hercules dan crews tersebut diperbantukan kepada pihak Turki untuk penanggulangan bencana. Beliau paham dalam situasi seperti ini masalah supply logistik menjadi sangat kritis, dan beliau ingin Indonesia bisa membantu”, ujar Duta Besar Indonesia untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (15/2/2023).

"Pihak Turki sangat berterima kasih. Indonesia adalah satu-satunya negara yang meminjamkan pesawat angkut kepada Pemerintah Turki", imbuh Dubes Iqbal.

Selama di Turki, pesawat Hercules milik TNI AU tersebut tersebut akan berbasis di Lanud Militer Turki Estimesgut, Ankara.

"Kami sudah langsung berkoordinasi dengan Operation Center Angkatan Udara Turki untuk mementukan jadwal, rute dan misi pesawat. Yang jelas, seluruh crew sudah sepenuhnya siap menjalankan misi kemanusiaan bagi saudara-saudara kami di Turki”, ujar Kolonel Penerbang Wisoko, Mission Commander pesawat tersebut.

Bantuan Kemanusiaan dari Indonesia Telah Tiba

Gelombang pertama misi kemanusiaan Pemerintah Indonesia untuk penanganan pasca gempa bumi di Turki, tiba di Bandara Adana, Turki pada Minggu 12 Februari 2023. Misi tersebut dibawa dengan 2 pesawat TNI AU yang tiba pada dua waktu yang berbeda. Salah satunya pesawat yang kini dikerahkan di Turki.

Pendaratan bantuan kemanusiaan Indonesia yang pertama pada pukul 10.05 waktu setempat dengan B 737-400 membawa 47 personel Medium Urban SAR BASARNAS (MUSAR Inasar) dan perlengkapan ringan. Sementara itu, pendaratan bantuan kedua pada pukul 17.00 waktu setempat dengan Hercules C-130 membawa perlengkapan berat dan bantuan kemanusiaan dari Kementerian Pertahanan.

Sementara itu, Kolonel Amir Ali Akbar, Atase Pertahanan yang ditugaskan KBRI Ankara untuk mengkoordinasikan pendaratan seluruh gelombang penerbangan mengatakan "setelah menurunkan penumpang dan muatan, pesawat pertama langsung terbang kembali ke Indonesia."

"Sementara pesawat kedua, setelah bongkar muat langsung terbang ke Ankara untuk istirahat dan pergantian crew", terang Kolonel Amir Ali Akbar dalam keterangan tertulis dari KBRI Ankara yang diterima Senin (13/2/2023).

Setiba di Bandara Sakirpasa Adana yang merupakan pusat debarkasi seluruh bantuan kemanusiaan yang datang dengan pesawat, tim langsung mendapatkan pembekalan awal oleh Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhamad Iqbal, dan Koordinator Misi dari BNPB, Bambang Surya Putra.

Pihak Badan Penanggulangan Bencana Turki (AFAD) memberikan dukungan penuh sehingga seluruh proses pendaratan, perizinan, imigrasi serta bea cukai berjalan lancar.

Segera setelah pendaratan pesawat pertama, seluruh personel INASAR langsung menuju ke daerah operasi yang telah ditentukan AFAD, yaitu di Antakya, Provinsi Hatay. Setiba di Antakya Tim INASAR langsung melakukan koordinasi dengan Kantor PBB untuk Kemanusiaan yang ada di Antakya.

Gelombang pertama misi kemanusiaan Indonesia untuk penanggulangan gempa di Turki ini akan disusul gelombang kedua pada 14 Februari 2023 dan Gelombang Ketiga pada tanggal 19 Februari 2023. 

Bantuan Gelombang Kedua Indonesia untuk Korban Gempa Turki Tiba, Bawa Tim EMT hingga RS Lapangan

Bantuan kemanusiaan gelombang keduauntuk korban gempa Turki dari Pemerintah RI tiba di Bandara Sakirpasa, Adana pada Senin 13 Februari 2023, pukul 21.00 waktu setempat. Rombongan membawa Tim EMT (Emergency Medical Team), rumah sakit lapangan serta bantuan logistik kemanusiaan seberat hampir 40 ton.

Rombongan untuk membantnu para korban gempa Turki tersebut diterima langsung oleh Dubes RI Ankara, Lalu Muhamad Iqbal, dan Koordinator Bantuan Kemanusiaan AFAD, Duta Besar Mehmet Gulluoglu.

"Selamat datang saudaraku di Turki. Terima kasih atas ekspresi solidaritas kalian yang sangat tulus. Saya sangat tersentuh dengan kehadiran kalian di saat kami membutuhkan", ujar Dubes Mehmet seperti tertuang dalam pernyataan tertulis dari KBRI Ankara, Selasa (14/2/2023).

Rombongan tim EMT dikoordinasikan oleh BNPB, Kemlu dan Kementerian Kesehatan, beranggotakan berbagai unsur kesehatan dan pendukung dari Kementerian Kesehatan, TNI, Polri dan unsur non-pemerintah. Sementara itu dari unsur non-pemerintah, komponen terbesarnya adalah dari MDMC (Muhammadiyah, NU, asosiasi dokter spesialis dan lainnya).

Segera setelah tiba di Adana, tim yang tergabung dalam Emergency Medical Team (EMT) ini melakukan aklimatisasi.

Pada Selasa 14 Februari 2023 pagi hari, mereka mendapatkan entry briefing dari Duta Besar RI di Turki mengenai situasi terakhir di lapangan serta strategi untuk masuk ke daerah operasi agar tim dapat melaksanakan tugasnya sebaik mungkin.

Selepas brifieng, tim langsung menuju ke lokasi untuk mulai membangun rumah sakit lapangan seluas 2,5 hektar (25.000 m2) yang akan dioperasikan oleh hampir seratus tenaga medis dan paramedis. Rumah sakit lapangan tersebut akan dibangun di dekat perkampungan di Kota Hassa, Hatay agar dapat langsung membantu korban di sekitar kota Hassa maupun dari kota lain yang belum tertangani.

Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan dalam 3 gelombang. Hingga saat ini dua gelombang telah tiba. Gelombang terakhir akan tiba di Turki tanggal 18 Februari 2023.

  

Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penyebab Gempa Turki Magnitudo 7,8 dan Lindu Dashyat Sebelumnya. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya