Gempa M 6,5 di Pakistan dan Afghanistan Tewaskan 11 Orang, Picu Kepanikan hingga Warga Berlarian

Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang sebagian besar Pakistan dan Afghanistan pada Selasa 21 Maret 2023.Laporan media menyebut retakan muncul di beberapa gedung apartemen di kKota Islamabad.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 22 Mar 2023, 11:23 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2023, 11:23 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa bumi di Afghanistan dan Pakistan. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)
Penyelamat menurunkan korban gempa dari ambulans di sebuah rumah sakit di Saidu Sharif, Pakistan, Selasa, 21 Maret 2023. Gempa M 6,5 guncang sebagian besar Pakistan dan Afghanistan. (AP/Naveed Ali)
Penyelamat menurunkan korban gempa dari ambulans di sebuah rumah sakit di Saidu Sharif, Pakistan, Selasa, 21 Maret 2023. Gempa M 6,5 guncang sebagian besar Pakistan dan Afghanistan. (AP/Naveed Ali)

Liputan6.com, Kabul - Gempa berkekuatan magnitudo 6,5 mengguncang sebagian besar Pakistan dan Afghanistan pada Selasa 21 Maret 2023, menyebabkan warga yang panik melarikan diri dari rumah dan kantor. Guncangan gempa juga menakuti orang-orang di desa-desa terpencil. Sedikitnya 11 orang tewas di kedua negara tersebut.

Lebih dari 100 orang dibawa ke rumah sakit di wilayah lembah Swat di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa barat laut Pakistan dalam keadaan syok, kata Bilal Faizi, juru bicara layanan darurat Pakistan kepada The Associated Press yang dikutip Rabu (22/3/2023).

"Orang-orang yang ketakutan ini jatuh, dan beberapa dari mereka jatuh karena guncangan gempa bumi," katanya. Faizi mengatakan sebagian besar kemudian keluar dari rumah sakit.

Faizi dan pejabat lainnya mengatakan sembilan orang tewas ketika atap runtuh di berbagai bagian barat laut Pakistan. Puluhan lainnya terluka dalam gempa yang berpusat di Afghanistan dan juga terasa di perbatasan Tajikistan. Gempa tersebut memicu tanah longsor di beberapa daerah pegunungan, mengganggu lalu lintas.

Taimoor Khan, juru bicara otoritas manajemen bencana provinsi di barat laut, mengatakan sedikitnya 19 rumah bata lumpur runtuh di daerah terpencil. "Kami masih mengumpulkan data tentang kerusakan," katanya.

Guncangan dahsyat membuat banyak orang meninggalkan rumah dan kantor mereka di ibu kota Pakistan, Islamabad, beberapa membaca ayat-ayat Al-Qur'an, kitab suci Islam. Laporan media menyebut retakan muncul di beberapa gedung apartemen di kota.

Di Afghanistan, Sharafat Zaman Amar, juru bicara yang ditunjuk Taliban untuk kementerian kesehatan masyarakat mengatakan, sejauh ini setidaknya dua orang tewas dan sekitar 20 lainnya luka-luka akibat gempa di Afghanistan.

Zaman Amar mengatakan "Sayangnya, mungkin ada lebih banyak korban karena gempa itu sangat kuat, di sebagian besar negara" semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan siap menyelamatkan nyawa orang, tambahnya.

Adegan itu terulang di Kabul dan bagian lain Afghanistan.

"Gempa itu sangat kuat dan menakutkan, kami mengira rumah-rumah runtuh menimpa kami, orang-orang berteriak dan terkejut,” kata Shafiullah Azimi, seorang warga Kabul.

Aziz Ahmad, 45, warga Kabul lainnya, mengatakan "Dalam hidup saya, ini adalah pertama kalinya saya mengalami gempa yang begitu kuat, semua orang ketakutan," Dia menambahkan dia dan semua tetangganya tinggal di luar rumah selama berjam-jam, takut gempa susulan. "Kami tidak berani untuk kembali ke rumah."

Survei Geologi AS mengatakan pusat gempa berkekuatan magnitudo 6,5 itu berada 40 kilometer (25 mil) selatan-tenggara Jurm di wilayah pegunungan Hindukush Afghanistan, berbatasan dengan Pakistan dan Tajikistan. Gempa tersebut melanda 188 kilometer (116 mil) jauh di bawah permukaan bumi, menyebabkannya terasa di area yang luas.

Saksi Gempa Afghanistan dan Pakistan

Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)
Ilustrasi Gempa (Arfandi Ibrahim/Liputan6.com)

Dokter Rakhshinda Tauseed berada di rumah sakitnya di Kota Lahore, Pakistan timur, ketika gempa terjadi. "Saya segera meminta pasien untuk pindah ke tempat yang lebih aman," katanya.

Khurram Shahzad, seorang penduduk di kota garnisun Rawalpindi, Pakistan, mengatakan dia sedang makan malam bersama keluarganya di sebuah restoran ketika tembok mulai bergoyang.

"Saya segera berpikir itu adalah gempa besar, dan kami meninggalkan restoran dan keluar," katanya kepada The Associated Press melalui telepon. Dia mengatakan dia melihat ratusan orang berdiri di jalanan.

Situasi serupa terjadi di Peshawar, ibu kota provinsi Khyber Pakhtunkhwa di perbatasan dengan Afghanistan, di mana orang terlihat berdiri di luar rumah dan kantor mereka.

 

PM Pakistan Minta Pejabat Manajemen Bencana Waspada, Pun Demikian Taliban

Ilustrasi gempa bumi
Ilustrasi gempa bumi (Photo: AFP/Frederick Florin)

Perdana Menteri Pakistan Shahbaz Sharif dalam sebuah pernyataan mengatakan dia meminta pejabat manajemen bencana untuk tetap waspada untuk menangani situasi apa pun.

Zabihullah Mujahid, juru bicara utama pemerintah Taliban di Afghanistan, mentweet bahwa Kementerian Kesehatan Masyarakat telah memerintahkan semua pusat kesehatan untuk siaga.

Wilayah ini rentan terhadap pergolakan seismik yang keras. Gempa berkekuatan magnitudo 7,6 pada tahun 2005 menewaskan ribuan orang di Pakistan dan Kashmir.

Tahun 2022 lalu di Afghanistan tenggara, gempa berkekuatan 6,1 melanda daerah pegunungan yang terjal, meratakan rumah-rumah dari batu dan bata lumpur. Penguasa Taliban Afghanistan menyebutkan total korban tewas akibat gempa mencapai 1.150, dengan ratusan lainnya terluka, sementara PBB telah menawarkan perkiraan yang lebih rendah dari 770.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya