Fenomena Sungai Berwarna Merah Darah di Peru, Sering Dikira Palsu Tapi Nyata

Sebuah fenomena alam yang menciptakan keindahan yang diragukan, sungai di Peru berubah menjadi warna merah saat musim hujan. Saking indahnya, banyak yang mengira hanya editan!

oleh Yasmina Shofa Az Zahra diperbarui 01 Mei 2023, 08:21 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2023, 08:21 WIB
Sungai Merah Peru
Sungai merah di Peru, disebut Palquella Pucamayu. (Instagram/@hiltondavila)

Liputan6.com, Cusco - Jika ingin mencoba mengunjungi destinasi wisata unik dan langka, tempat ini wajib kamu kunjungi!

Setiap tahunnya, turis pegunungan Vilcanota Peru dapat menikmati fenomena alam yang unik yaitu sebuah sungai dengan aliran air berwarna merah seperti darah.

Bak di dunia fantasi, sungai ini tidak seperti sungai pada umumnya dengan air jernih atau cokelat, airnya justru berwarna merah!

Tentu fenomena ini tidak bisa ditemui di sembarang tempat. Jika penasaran dan ingin melihatnya secara langsung, datanglah ke Peru.

Melansir Oddity Central, Minggu (30/4/2023), sungai itu disebut mengalir melalui lembah berbatu Cusco yang masih asli. Terletak sekitar 100 km dari Kota Cusco, berada di dekat Palcoyo Rainbow Mountain (Gunung Pelangi Palcoyo) yang terkenal.

Sungai merah ini dikenal sebagai Palquella Pucamayu oleh penduduk setempat.

Warna merahnya hanya sepanjang lima kilometer sebelum akhirnya bercampur dengan aliran sungai lainnya di daerah tersebut dan rona uniknya menjadi pudar.

Warna air dipengaruhi langsung oleh tingkat curah hujan. Musim hujan berperan penting dalam terciptanya rona merah di sungai tersebut.

Hampir sepanjang tahun, Palquella Pucamayu berwarna cokelat lumpur. Namun, di musim hujan, sejumlah besar tanah yang mengandung banyak oksida besi akan terbawa turun dari pegunungan dan membuat air menjadi berwarna merah cerah.

Fenomena alam inilah yang menarik para turis untuk berkunjung ke daerah tersebut setidaknya satu kali semasa hidup.

Namun, rupanya masih banyak orang yang meragukan keaslian keindahan alam ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Saking Indahnya, Sungai Ini Dikira Palsu

Sungai Merah Peru
Sungai merah di Peru, disebut Palquella Pucamayu. (Instagram/@hiltondavila)

Foto dan video penampakan sungai merah Cusco ini dapat kamu temukan dengan mudah di dunia maya. Sudah bertahun-tahun lamanya dokumentasi dari keunikan sungai ini tersebar luas di internet.

Namun, meski warna merahnya tampak jelas dan nyata, masih banyak orang yang meragukan keindahan alam itu.

Keberadaan sungai tersebut sering kali dianggap semu.

Dengan kecanggihan teknologi saat ini, banyak yang beranggapan bahwa video dan foto sungai tersebut merupakan hasil rekayasa dengan aplikasi pengeditan.

Memang benar, penampakan indah tersebut bisa dengan mudah dibuat dengan memanfaatkan berbagai perangkat lunak canggih, tetapi Palquella Pucamayu adalah fenomena nyata, bukan rekayasa.

Waktu-waktu terbaik untuk bisa menikmati fenomena langka ini adalah ketika musim hujan yaitu Desember hingga April.

Musim hujan memang menjadi waktu paling tepat untuk dapat menyaksikan warna merah sungai tersebut, tetapi juga menjadi tantangan untuk melalui pegunungan Vilcanota di saat curah hujan sedang tinggi-tingginya.

Namun, perjalanan berat dan menantang itu akan terbayarkan begitu kamu melihat keindahan Palquella Pucamayu.


Viral Rumah dengan Pemandangan Indah di Cianjur, Pemilik Tolak Jual Rumah Seharga Rp2,5 Miliar

Rumah View Air Terjun Viral
Rumah Kayu Abah Jajang View Air Terjun Ditawar Rp 2 Miliar Tapi Ditolak (Sumber: TikTok/healingwithayang)

Tak perlu jauh-jauh ke Peru, sebuah rumah di Cianjur viral karena miliki pemandangan langka yang sangat jarang ditemukan di rumah lain.

Baru-baru ini viral di media sosial TikTok sebuah video yang memperlihatkan rumah yang mempunyai pemandangan indah di Citambur, Cianjur Selatan, Jawa Barat.

Rumah ini diketahui milik Abah Jajang yang bentuknya sederhana, tetapi pemandangannya yang luar biasa.

Dari rumah Abah Jajang sendiri bisa terlihat pemandangan curug atau air terjun yang cukup indah dari kejauhan. Curug tersebut bernama Curug Citambur yang masih sangat asri karena ditumbuhi pepohonan hijau.

Melansir dari TikTok @healingwithayang, terlihat halaman rumah Abah Jajang bisa digunakan untuk berkamping sambil melihat pemandangan.

Terlihat pula lingkungan sekitar benar-benar asri tanpa adanya bangunan-bangunan lain sehingga pemandangan curug sangat asri terlihat.

Karena lokasi rumah yang sangat asri tersebut, Abah Jajang selaku pemilik menceritakan banyak pengalamannya dengan lokasi rumahnya. Melansir dari akun YouTube Hardi Adventure, dalam wawancara, rumah Abah Jajang sempat disinggahi oleh orang dari Australia.

Baca selengkapnya di sini...

 


Penyebab Gurun Tandus Arab Saudi Jadi Ladang Lavender Cantik, Fenomena Langka Terjadi hingga 20 Hari

Gurun Pasir di Arab Saudi Berubah Jadi Padang Bunga Lavender
Seorang pria berjalan di ladang yang ditumbuhi bunga lavender di kota Rafha, dekat perbatasan dengan Irak, pada 13 Februari 2023. Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasanya telah membuat gurun pasir di bagian utara Arab Saudi berubah jadi padang bunga lavender, menarik wisatawan dari seluruh semenanjung Arab. (Fayez Nureldine / AFP)

Sementara itu di Arab Saudi, pemandangan unik terjadi dari gurun tandus berubah menjadi ladang lavender yang indah. Sama halnya dengan fenomena sungai merah, pemandangan indah ini hanya bisa kamu temui di waktu-waktu tertentu saja. 

Mekarnya bunga lavender berwarna ungu di gurun pasir tandus Arab Saudi tengah jadi sorotan. Sebab pemandangan yang tercipta begitu indah, orang-orang bahkan berdatangan untuk menikmati momen langka tersebut.

Apa penyebab fenomena tersebut?

Mengutip AFP, Selasa (21/2/2023), berubahnya padang pasir tandus menjadi ladang lavender ungu yang cantik di Arab Saudi disebutkan telah dipicu oleh winter rain. Hujan musim dingin yang lebih lebat dari biasanya itu telah menyelimuti pasir Arab Saudi bagian utara dengan bunga-bunga ungu, menarik para wisatawan dari seluruh Jazirah Arab.

Seseorang bernama Muhammad al-Mutairi bahkan rela berkendara hampir enam jam dari kampung halamannya di tengah negara kerajaan demi melihat semburan warna ungu yang langka di lanskap yang menjemukan: si bunga lavender.

Baca selengkapnya di sini...

 

Infografis jantung kemkes
Infografis jantung kemkes
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya