Rusia Klaim Wilayah Perbatasannya Diserang Kelompok Bersenjata, 8 Orang Terluka

Imbas serangan itu, operasi kontra-terorisme diluncurkan, memberikan wewenang khusus kepada pihak berwenang termasuk untuk melakukan pemeriksaan identitas dan mengawasi saluran komunikasi.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 23 Mei 2023, 07:00 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2023, 07:00 WIB
Pesan Damai Seniman Jalanan TvBoy untuk Korban Perang Rusia - Ukraina
Sebuah tank Rusia yang hancur bergambarkan burung merpati dengan cabang zaitun karya seniman jalanan terkenal TvBoy di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina di Desa Dmytrivka, luar Kyiv, Ukraina, 30 Januari 2023. Karya seni yang dibuat untuk menghormati para korban perang Rusia-Ukraina tersebut mengandung pesan kelahiran kembali dan harapan serta berharap agar konflik segera berakhir. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Liputan6.com, Moskow - Otoritas Rusia mengklaim bahwa sebuah kelompok bersenjata menyeberang dari Ukraina ke wilayah Belgorod, memicu bentrokan yang melukai sejumlah orang.

Gubernur setempat Vyacheslav Gladkov menuturkan bahwa pasukan Rusia sedang mencari para penyabotase, yang disebutnya telah menyerang Distrik Grayvoronsky di perbatasan.

Menurut Gladkov, delapan orang terluka, termasuk dua orang yang dirawat di rumah sakit. Pertempuran juga merusak tiga rumah dan gedung administrasi lokal serta situasinya, sebut Gladkov, sangat tegang.

Lebih lanjut Gladkov mengatakan bahwa operasi kontra-terorisme telah diluncurkan, memberikan wewenang khusus kepada pihak berwenang termasuk untuk melakukan pemeriksaan identitas dan mengawasi saluran komunikasi.

Sementara itu, juru bicara presiden Rusia, Dmitry Peskov, mengungkapkan kepada kantor berita Rusia bahwa kelompok penyabotase itu bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari Kota Bakhmut, yang diklaim telah diambil alih oleh tentara bayaran Rusia, Wagner.

"Kami sepenuhnya memahami tujuan sabotase semacam itu, untuk mengalihkan dari Bakhmut, meminimalkan efek politik dari hilangnya Artemovsk (Bakhmut) oleh pihak Ukraina," ujar Peskov seperti dilansir BBC, Selasa (23/5).

Ukraina sendiri mengaku masih menguasai sebagian Bakhmut.


Tidak Ada Hubungannya

FOTO: Tanda Perdamaian Raksasa dari Belgia untuk Perang di Ukraina. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)
Orang-orang berdiri sekitar tanda perdamaian raksasa dengan pesan 'Hentikan Minyak Putin' jelang KTT Uni Eropa dan NATO di Brussels, Belgia, 22 Maret 2022. Pengunjuk rasa meminta para pemimpin Uni Eropa memberlakukan larangan penuh terhadap bahan bakar Rusia. (AP Photo/Geert Vanden Wijngaert)

Penasihat presiden Ukraina Mikhaylo Podolyak mengatakan, negaranya menyimak peristiwa di Belgorod, tetapi tidak ada hubungannya dengan itu.

"Seperti yang Anda ketahui, tank dijual di toko militer Rusia mana pun, dan kelompok gerilya bawah tanah terdiri dari warga negara Rusia," tambahnya.

Ukraina mengatakan warga Rusia dari dua kelompok paramiliter, yaitu Legiun Kebebasan Rusia dan Korps Sukarelawan Rusia (RVC), berada di balik serangan sabotase di Belgorod.

Legiun Kebebasan Rusia, militan Rusia yang berbasis di Ukraina yang mengklaim sedang berupaya menggulingkan Presiden Vladimir Putin menuliskan di Twitter pada Senin (22/5/2023) bahwa mereka telah membebaskan sepenuhnya kota perbatasan Kozinka. Mereka mengaku bahwa unit depannya telah mencapai Kota Grayvoron.

Ukraina sebelumnya juga telah membantah bertanggung jawab atas serangan sabotase yang dilaporkan terjadi di wilayah Rusia.

Lanjutkan Membaca ↓

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya