Uni Eropa dan NATO Sambut Baik Keputusan AS Izinkan Pilot Ukraina Latihan Menerbangkan Jet Tempur F-16

Ukraina telah lama memohon pengiriman jet tempur canggih, yang diklaimnya dapat memberikan keunggulan tempur saat berperang melawan invasi Rusia.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 24 Mei 2023, 07:07 WIB
Diterbitkan 24 Mei 2023, 07:07 WIB
Atraksi Pesawat F-16 dan Jupiter Aerobatic dalam HUT ke-77 TNI
Penampilan atraksi pesawat tempur F-16 saat perayaan HUT ke-77 TNI di Jakarta, Rabu (5/10/2022). Kegiatan yang diikuti oleh seluruh kesatuan jajaran TNI ini dalam rangka menyambut HUT ke-77 TNI. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Brussels - Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell mengatakan pada Selasa (23/5/2025), lampu hijau Amerika Serikat (AS) yang mengizinkan pilot Ukraina mendapatkan pelatihan untuk menerbangkan F-16 telah menciptakan momentum yang pasti akan membawa jet tempur itu ke medan perang Ukraina.

"Anda tahu, ini selalu sama: kami diskusi, pada awalnya semua menolak dan pada akhirnya, datang Leopard, F-16, keputusan untuk memberikan dukungan militer muncul karena memang sangat dibutuhkan," ujar Borrell mencontohkan debat panjang tentang penentangan hingga akhirnya persetujuan untuk mengirimkan tank Leopard ke Ukraina, seperti dilansir AP, Rabu (24/5/2023).

Borrell mengklaim bahwa pelatihan bagi pilot Ukraina telah dimulai di Polandia dan sejumlah negara, namun Menteri Pertahanan Polandia Mariusz Blaszczak mengatakan bahwa pelatihan masih dalam fase rencana. Belanda dan Denmark juga merencanakan pelatihan semacam itu.

Sejauh ini belum ada keputusan untuk benar-benar mengirimkan jet tempur generasi keempat, tetapi melatih pilot sekarang akan membantu mempercepat kesiapan tempur setelah keputusan formal dibuat mengingat pelatihan memakan waktu beberapa bulan.

"Kami dapat melanjutkan dan juga menyelesaikan rencana yang kami buat dengan Denmark dan sekutu lainnya untuk memulai pelatihan ini," ujar Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren.

"Kami akan terus berdiskusi dengan sekutu kami dan negara-negara yang mungkin memiliki F-16 tentang langkah selanjutnya. Tapi itu (pengiriman) tidak akan terjadi sekarang."

Ukraina telah lama memohon pengiriman jet tempur canggih, yang diklaimnya dapat memberikan keunggulan tempur saat berperang melawan invasi Rusia.

Dengan laporan pelatihan ini, pemerintahan Joe Biden telah membuat pembalikan tajam setelah sebelumnya berkali-kali menolak menyetujui transfer pesawat tempur atau melakukan pelatihan karena khawatir hal itu dapat meningkatkan ketegangan dengan Rusia.

Pejabat AS juga menentang pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina dengan alasan bahwa belajar terbang dan secara logistik mendukung pesawat canggih semacam itu akan sulit dan memakan waktu berbulan-bulan.

NATO: Barat Tidak Akan Mundur

Ilustrasi bendera NATO
Ilustrasi bendera NATO (Wikipedia/Public Domain)

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga menyambut baik keputusan memberikan pelatihan F-16 bagi pilot Ukraina.

"Mengumumkan dengan jelas bahwa mereka akan memulai pelatihan.. ini adalah langkah penting yang sebagian akan memungkinkan kami mengirimkan jet tempur pada kondisi tertentu," tutur Stoltenberg sebelum rapat dengan para menteri pertahanan Uni Eropa.

Stoltenberg juga menggarisbawahi bahwa laporan itu membuktikan Barat tidak akan mundur di hadapan Rusia.

"Keputusan itu mengirimkan sinyal yang sangat jelas bahwa kami berada di sana untuk jangka panjang dan bahwa Rusia tidak bisa menunggu kami keluar," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya