Liputan6.com, Havana - Seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Haiti dan Republik Dominika dipastikan aman setelah kedua negara tersebut dihantam Badai Franklin pada Rabu 23 Agustus 2023 pagi.
KBRI Havana di Kuba, yang juga bertanggung jawab untuk Persemakmuran Bahama, Republik Dominika, Republik Haiti, dan Jamaika, mencatat ada 11 WNI tinggal di Haiti dan 11 WNI lainnya tinggal di Republik Dominika.Â
"Dalam komunikasi langsung Dubes RI Havana dengan para WNI, hingga saat ini tidak ada yang terdampak Badai Franklin dan mereka seluruhnya dalam kondisi aman," ujar Dirjen PWNIÂ Judha Nugraha melalui pesan singkat, Kamis (24/8/2023).Â
Advertisement
KBRI Havana, sebut Judha, juga telah beri imbauan kepada para WNI untuk tetap berhati-hati dan terus memantau informasi dan arahan otoritas lokal.
Pada Selasa (22/8) malam, badai tersebut terletak sejauh 280 kilometer arah barat daya dari Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika, kata Pusat Badai Nasional di Miami, AS. Sementara itu, kecepatan angin maksimumnya tercatat mencapai 40 mph.Â
Para pejabat setempat juga telah menutup sekolah, lembaga pemerintah dan sejumlah bandara. Sebanyak 24 dari 31 provinsi di negara tersebut juga berstatus siaga merah.Â
Kondisi parah juga dikhawatirkan terjadi di Haiti, mengingat bahwa negara tersebut rentan terhadap bencana banjir karena erosi parah.Â
Perdana Menteri Haiti Ariel Henry telah mendesak warganya untuk melakukan berbagai persiapan menghadapi bencana, termasuk menyimpan air, makanan dan obat-obatan. Kondisi ini diperparah karena ada sekitar 200.000 warga Haiti yang saat ini mengungsi akibat aksi kekerasan kelompok, dengan beberapa di antaranya tinggal di jalanan atau di tempat penampungan sementara.
Banjir di Santo Domingo
Sebelumnya, banjir telah dilaporkan terjadi di ibu kota Santo Domingo dan sekitarnya pada Selasa (22/8).Â
"Kami takut dengan sungai," kata Doralisa Sánchez, seorang pegawai pemerintah yang tinggal di dekat Sungai Ozama dan telah meninggalkan rumahnya tiga kali karena badai.
Sanchez berharap Badai Franklink tidak harus membuatnya mengungsi lagi.Â
Warga lainnya, Albita Achangel, mengaku khawatir karena tidak punya tempat tujuan jika air semakin naik.
"Kami berharap kehendak Tuhan," katanya, seraya menambahkan bahwa teras rumahnya sudah terendam banjir.
Advertisement
Warga Dominika Ketakutan
Ancaman Badai Franklin juga membuat ribuan warga Republik Dominika yang tinggal di daerah rawan banjir takut.Â
"Ketika dua tetes air jatuh di sini, tiba-tiba airnya menjadi banjir," kata Juan Olivo Urbáez, pemilik usaha kecil di sebuah komunitas dekat Sungai Ozama.
Peringatan badai tropis berlaku untuk seluruh pantai selatan Republik Dominika dan Haiti, serta seluruh pantai utara Dominika.Â
Franklin adalah badai ketujuh dalam musim badai Atlantik, yang berlangsung dari 1 Juni hingga 30 November.Â