4 Orang Tewas Akibat Hujan Badai di China, Puluhan Lainnya Masih Hilang

China telah mengalami serangkaian bencana akibat cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Agu 2023, 16:33 WIB
Diterbitkan 30 Agu 2023, 16:33 WIB
China Terbitkan Red Alert Hujan Lebat di Beijing
Departemen pengendalian banjir kota mengatakan bahwa mereka telah mengerahkan 203.230 personil penyelamat dan 3.031 orang telah dievakuasi, demikian dilaporkan media lokal. (Pedro PARDO / AFP)

Liputan6.com, Beijing - Empat orang tewas dan puluhan lainnya masih hilang setelah hujan badai melanda China pekan lalu, lapor media pemerintah pada Rabu (30/8).

Dilansir CNA, Rabu (30/8/2023), hujan deras melanda Jinyang, sebuah daerah pegunungan di Provinsi Sichuan, China, pada 21 Agustus 2023. Tingkat kerusakan pasca bencana belum dilaporkan.

Lebih dari sepekan setelah hujan turun, stasiun televisi negara CCTV mengatakan bahwa badai tersebut memicu banjir di lokasi pemrosesan baja, tempat lebih dari 200 orang bekerja.

"Saat ini, banjir telah menyebabkan empat kematian dan menyebabkan 48 orang hilang, dan upaya penyelamatan sedang berlangsung," lapor CCTV, menambahkan bahwa lima orang telah ditahan karena dicurigai "gagal melaporkan atau salah melaporkan insiden keselamatan".

Presiden Xi Jinping memerintahkan para pejabat untuk "melakukan segala hal untuk mencari orang-orang yang hilang...dan menghibur keluarga mereka", kata CCTV.

"Insiden tersebut harus diselidiki sepenuhnya dan pihak-pihak yang bertanggung jawab akan ditangani sesuai dengan hukum", kata Xi.

Cuaca Ekstrem di China

Banjir Beijing
Korban tewas dalam banjir baru-baru ini di ibu kota China naik menjadi 33, termasuk lima penyelamat, dan 18 orang lainnya masih hilang, kata para pejabat Rabu, karena sebagian besar wilayah utara negara itu terancam oleh hujan lebat yang tidak biasa.

China telah mengalami serangkaian bencana akibat cuaca ekstrem dalam beberapa bulan terakhir.

Setidaknya 78 orang tewas ketika Topan Doksuri membawa hujan yang memecahkan rekor di seluruh China utara bulan lalu, kata pihak berwenang.

Para ilmuwan mengatakan pemanasan global yang disebabkan oleh manusia memperburuk kejadian cuaca ekstrem, menjadikannya terjadi lebih sering dan lebih mematikan. 

Infografis Musim Hujan Datang, La Nina Mengintai. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Musim Hujan Datang, La Nina Mengintai. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya