Liputan6.com, Tangerang - Presiden Bank Dunia Ajay Banga ikut menghadiri rangkaian KTT ASEAN ke-43 yang digelar pekan ini di Jakarta. Pada kesempatan itu, Presiden Ajay Banga memberikan pujian terhadap pertumbuhan ekonomi di ASEAN.Â
Ia pun menggarisbawahi pentingnya investasi di sektor-sektor strategis, seperti kesehatan, agar memastikan pertumbuhan ke depannya tetap berlanjut.
Baca Juga
"Salah satu topik yang saya bahas adalah pelayanan kesehatan, lalu pendidikan, dan teknologi hijau, dan melanjutkan reformasi pada sektor-sektor ketenagakerjaan, sektor swasta, pelayanan kesehatan, hal-hal yang pemerintah kalian berupaya lakukan," ujar Presiden Bank Dunia Ajay Banga dalam kunjungannya ke Panongan, Kabupaten Tangerang, Kamis (7/9/2023).
Advertisement
Di Tangerang, Ajay Banga mengunjungi posyandu dan PAUD yang berlokasi di Panongan untuk melihat bagaimana masyarakat lokal menanggulangi masalah kesehatan anak, terutama stunting. Isu stunting itu juga menjadi perhatian penting oleh Bank Dunia.
Terkait isu pertumbuhan ekonomi, Ajay Banga menyorot bahwa pertumbuhan di kawasan ASEAN tetap bagus meski perekonomian dunia sedang melambat. Saat berbicara di forum tersebut, Ajay mengingatkan bahwa reformasi sektor strategis amat penting untuk melanjutkan pertumbuhan.
"Saya seluruh ASEAN bisa menjadi mesin pertumbuhan untuk waktu yang lama. Dunia sedang melambat dalam pertumbuhan, tetapi ASEAN terutama Indonesia, negara-negara tersebut bekerja dengan baik," ujar mantan CEO Mastercard itu.
"Dan saya pikir pertumbuhan tahun depan akan tergantung pada reformasi-reformasi tersebut. Berinvestasi di teknologi hijau, berinvestasi di teknologi baru, pelayanan kesehatan, pendidikan. Itulah yang kami bahas," ujarnya.
Ajay Banga diangkat menjadi Presiden Bank Dunia pada Juni 2023. Ia dinominasikan oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden. Banga menggantikan analis ekonomi David Malpass yang mulai menjabat sebagai pemimpin Bank Dunia pada 2019.
Â
Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Tunjukkan Wisdom: Kita Punya Tanggung Jawab untuk Tidak Menciptakan Konflik Baru
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para pemimpin dunia untuk menunjukkan wisdom atau kebijaksanaan demi memberi manfaat nyata bagi rakyat dunia.
"Saya betul-betul minta kepada seluruh pemimpin KTT Asia Timur untuk menjadikan forum ini sebagai tempat memperkuat kolaborasi, sebagai tempat memperkuat kerja sama, bukan justru mempertajam rivalitas," ungkap Presiden Jokowi dalam pidato pembukaan KTT ke-18 Asia Timur sebagai rangkaian dari KTT ke-43 ASEAN di Jakarta, Kamis (7/9/2023).
"Masyarakat dunia akan menilai apakah kita pemimpin yang memiliki wisdom untuk menjadikan dunia tempat yang lebih baik bagi semua."
Lebih lanjut, Presiden Jokowi mengatakan bahwa seluruh pemimpin memiliki tanggung jawab yang sama-sama besar untuk menciptakan perdamaian, stabiltas, dan kemakmuran di kawasan.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk tidak menciptakan konflik baru. Untuk tidak menciptakan ketegangan baru. Untuk tidak menciptakan perang baru. Pada saat bersamaan, kita juga memiliki tanggung jawab untuk menurunkan tensi yang panas. Untuk mencairkan suasana yang beku. Untuk menciptakan ruang dialog. Untuk menjembatani perbedaan-perbedaan yang ada," ujar Presiden Jokowi
"Entah sudah berapa banyak kata 'perdamaian dan kata 'stabilitas' yang dikeluarkan setiap pertemuan kita. Ini tidak lain menunjukkan bahwa pada dasarnya, kita semua sadar perdamaian dan stabilitas adalah kunci utama untuk mencapai kemakmuran."
Presiden Jokowi kemudian menegaskan, "ASEAN telah bertekad untuk menjadikan kawasan ini sebagai epicentrum of growth, sehingga ASEAN akan terus bekerja, memainkan peran sebagai kontributor perdamaian dan stabilitas."
Advertisement
Jokowi: ASEAN Bisa Jadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia, tapi Harus Lebih Gesit
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyebut ASEAN bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia. Namun, Jokowi pun mengungkap ada syarat yang harus dipenuhi.
Jokowi menyadari keadaan dunia saat ini menghadapi banyak tantangan di depan mata. Maka, persatuan dari negara ASEAN adalah kunci sukses untuk menghadapi tantangan tadi.Â
"Semua dari kita menyadari besarnya tantangan dunia saat ini di mana kunci utama untuk menghadapinya adalah kesatuan dan sentralitas ASEAN," kata dia saat membuka forum KTT ASEAN ke-43, di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (5/9).Â
Kepala Negara menyebut syarat yang harus dipenuhi adalah negara-negara ASEAN harus bekerja lebih keras. Tak cuma itu, dia juga ingin semua negara anggota berjalan lebih gesit.
"Arah ASEAN jelas, menjadi epicentrum of growth. Modal ASEAN besar untuk meraihnya tapi ASEAN harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani dan lebih gesit," tegasnya.
Tak cuma itu, Jokowi meminta negara ASEAN juga menyusun strategi yang tepat untuk jangka panjang. Tujuannya mendorong pertumbuhan hingga 2045.
"Selain itu ASEAN juga butuh strategi taktis jangka panjang yang relevan dan sesuai harapan rakyat yang tidak hanya untuk 5 tahun ke depan, tapi 20 tahun ke depan sampai 2045," tegasnya.Â
IKN Nusantara Bakal Jadi Episentrum Pertumbuhan Wilayah Borneo
Ketua ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid mengatakan, dalam ASEAN Business Advisory Council Business Roundtable on Borneo disepakati Letter of Intent (LOI) menjadikan Ibu Kota Negara (IKN) sebagai epicentrum of growth di Borneo.
Hal itu disampaikan Arsjad Rasjid usai diskusi ASEAN Business Advisory Council Business Roundtable on Borneo, di hotel Sultan Jakarta, Selasa (5/9/2023).Â
"Ini suatu kesepakatan yang baik sekali, kami juga sepakat salah satu epicentrum of growth yang ada di Boneo itu adalah IKN. Makannya tadi dari IKN di jelaskan bagaimana pentingnya IKN untuk epicentrum of growt di Borneo itu sendiri," kata Arsjad.
Lebih lanjut, dalam ASEAN Business Advisory Council Business Roundtable on Borneo juga ada kesepakatan LoI yang disepakati oleh private sektor yang ada di Kalimantan, baik Kalimantan Timur, Barat, Selatan, dan Utara.
"Pokoknya semua provinsi di Kalimantan bersama dengan Serabah, Serawak dan Brunei," ujarnya.
Borneo Economic Community
Arsjad menjelaskan dari kesepakatan tersebut dibuatlah Borneo Economic community, yang tujuannya untuk melihat potensi yang ada di Borneo. Sebab, Borneo (Kalimantan) merupakan salah satu pulau terbesar di dunia.
"Dengan demikian ini lahir atas kesepakatan bersama untuk melihat kekuatan apa yang ada di Borneo sendiri. Borneo itu berarti seluruh Kalimantan, Sabah, Serawak dan Brunei dan ada Labuan. Ini semua kerjasama bersama, kenapa penting, karena ini salah satu pulau terbesar di dunia," jelas Arsjad.
Dalam kesempatan yang sama, Alternate Chair of ASEAN-BAC Bernardino Vega menambahkan, bahwa Borneo Economic Community sendiri akan diresmikan pada November 2023 mendatang.
"Kelompok kerja dari beberapa sektor di Kalimantan, Sabah, Sarawak, Labuan, dan Brunei. Dan ini akan kita bentuk satu pokja dan rencananya di bulan November akan di launch Borneo Economic Community secara resmi," pungkas Bernardino.
Advertisement