Gempa Maroko M 6,8 Tewaskan 296 Orang, Tembok Merah Warisan Dunia UNESCO Rusak

Gempa Maroko terkini itu yang terkuat pernah melanda bagian Afrika Utara dalam lebih dari satu abad atau lebih dari 120 tahun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 09 Sep 2023, 10:33 WIB
Diterbitkan 09 Sep 2023, 10:27 WIB
Warga ketakutan dan berada di di luar rumah akibat gempa Maroko terkini. (AP/Mosa'ab Elshamy)
Warga ketakutan dan berada di di luar rumah akibat gempa Maroko terkini. (AP/Mosa'ab Elshamy)

Liputan6.com, Rabat - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,8 melanda Maroko pada Jumat 8 September 2023 malam waktu setempat, menewaskan hampir 300 orang dan memaksa banyak penduduk bermalam di jalan-jalan.

Menurut United States Geological Survey (USGS) atau Survei Geologi Amerika Serikat, guncangan itu gempa Maroko terkini itu yang terkuat pernah melanda bagian Afrika Utara dalam lebih dari satu abad atau lebih dari 120 tahun.

Gempa terjadi di pegunungan High Atlas di Maroko tak lama setelah pukul 23.00 atau 11 malam waktu setempat pada kedalaman yang relatif dangkal yaitu 18,5 kilometer (11,4 mil), kata USGS. Dengan pusat gempa terletak sekitar 72 kilometer (44,7 mil) barat daya Marrakesh, sebuah kota berpenduduk sekitar 840.000 jiwa dan merupakan tujuan wisata populer.

"Setidaknya 296 orang tewas dan 153 lainnya luka-luka," televisi Al-Aoula yang dikelola pemerintah Maroko melaporkan pada Sabtu (9/9/2023) seperti dikutip dari CNN.

Royal Moroccan Armed Forces atau Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko memperingatkan warga masih rentan terhadap gempa susulan.

"Kami mengingatkan Anda akan perlunya berhati-hati dan mengambil tindakan keselamatan karena risiko gempa susulan," tulis pihak militer di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.

USGS mengatakan gempa bumi yang terjadi pada Jumat malam sangat kuat di wilayah tersebut.

"Gempa bumi sebesar ini di wilayah ini jarang terjadi, namun bukan hal yang tidak terduga. Sejak tahun 1900, tidak ada gempa berkekuatan M6 (magnitudo  6) dan lebih besar dalam jarak 500 km dari gempa ini, dan hanya 9 gempa berkekuatan M5 (magnitudo 5) dan lebih besar," kata USGS.

 

Banyak Orang Tinggal di Wilayah Rentan Gempa Hingga Waspada Lindu Susulan

Ilustrasi Gempa Bumi
Ilustrasi Gempa Bumi (Liputan6.com/Sangaji)

USGS memperkirakan bahwa kerusakan besar mungkin terjadi dan bencana berpotensi meluas, mencatat bahwa banyak orang di wilayah tersebut tinggal di bangunan yang sangat rentan terhadap guncangan gempa bumi.

Televisi Al-Aoula yang dikelola pemerintah pada hari Sabtu menunjukkan beberapa bangunan runtuh di dekat pusat gempa, dan melaporkan bahwa ribuan orang meninggalkan rumah mereka setelah National Institute of Geophysics atau Institut Geofisika Nasional negara itu memperingatkan akan adanya gempa susulan.

Di Marrakesh, beberapa rumah di kota tua yang padat penduduk itu runtuh dan orang-orang memindahkan puing-puing dengan tangan sambil menunggu alat berat, kata penduduk setempat Id Waaziz Hassan kepada kantor berita Reuters.

Gempa Terasa Hingga Ibu Kota Rabat

Ilustrasi Gempa
Ilustrasi Gempa. (Liputan6.com/Rita Ayuningtyas)

Warga Marrakesh lainnya, Brahim Himmi, mengatakan kepada Reuters bahwa dia melihat ambulans keluar dari kota tua dan banyak bagian depan bangunan rusak. Dia mengatakan orang-orang ketakutan dan tetap berada di luar jika terjadi gempa lagi.

Guncangan gempa Maroko ini dilaporkan juga terasa di ibu kota Rabat, sekitar 350 km sebelah utara pegunungan High Atlas, kata Reuters mengutip saksi mata.

Tembok Merah Warisan Dunia UNESCO Rusak

Ilustrasi gempa bumi. (Pixabay)
Ilustrasi gempa bumi. (Pixabay)

Laporan AP menyebut, Kementerian Dalam Negeri Maroko juga mengatakan pada Sabtu pagi bahwa sedikitnya 296 orang tewas di provinsi-provinsi dekat gempa. Ditambah info bahwa 153 orang yang terluka dikirim ke rumah sakit untuk perawatan.

Pihak kementerian tersebut menulis bahwa sebagian besar kerusakan terjadi di luar kota besar dan kecil.

Sementara itu,warga Maroko memposting video yang menunjukkan bangunan-bangunan menjadi puing-puing dan debu, dan bagian dari tembok merah terkenal yang mengelilingi kota tua di Marrakesh, sebuah situs Warisan Dunia UNESCO, rusak.

Wisatawan dan warga lainnya memposting video orang-orang berteriak dan melarikan diri dari restoran di kota saat musik klub diputar.

Laporan mengenai kerusakan dan korban jiwa seringkali membutuhkan waktu untuk didata, terutama yang terjadi pada tengah malam.

Daripada kembali ke bangunan beton, laki-laki, perempuan dan anak-anak memilih tetap berada di jalanan karena khawatir akan gempa susulan dan dampak lainnya yang dapat menyebabkan rumah mereka bergoyang.

Survei Geologi AS mengatakan gempa tersebut berkekuatan awal 6,8 skala Richter ketika terjadi pada pukul 23:11 waktu setempat. (22.11 GMT), dengan guncangan yang berlangsung beberapa detik. National Seismic Monitoring and Alert Network atau Jaringan Pemantauan dan Peringatan Seismik Nasional Maroko mengukurnya pada skala 7 skala Richter.

Badan AS tersebut melaporkan gempa susulan berkekuatan 4,9 terjadi 19 menit kemudian.

Variasi dalam pengukuran awal adalah hal biasa, meskipun hasil pengukuran tersebut merupakan yang terkuat di Maroko dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun gempa bumi relatif jarang terjadi di Afrika Utara, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 melanda dekat Agadir dan menyebabkan ribuan kematian pada tahun 1960.

Pusat gempa pada hari Jumat berada di Pegunungan Atlas sekitar 70 kilometer (43,5 mil) selatan Marrakesh. Lokasinya juga dekat Toubkal, puncak tertinggi di Afrika Utara dan Oukaimeden, resor ski Maroko yang populer.

USGS mengatakan pusat gempa berada 18 kilometer (11 mil) di bawah permukaan bumi, sementara badan seismik Maroko memperkirakan pusat gempa berada pada kedalaman 8 kilometer (5 mil).

Gempa tersebut kabarnya juga dirasakan hingga Portugal dan Aljazair, menurut Portuguese Institute for Sea and Atmosphere and Algeria’s Civil Defense agency yang mengawasi situasi tanggap darurat.​

Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik
Infografis Rentetan Gempa di Cincin Api Pasifik. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya