Kebakaran Apartemen 9 Lantai di Vietnam Tewaskan 56 Orang

Setidaknya 70 orang berhasil diselamatkan dari gedung di Hanoi, Vietnam, tersebut, beberapa di antaranya terluka ketika melompat ke atap di dekatnya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 14 Sep 2023, 06:21 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2023, 06:20 WIB
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)
Ilustrasi Kebakaran. (Freepik/ArthurHidden)

Liputan6.com, Hanoi - Polisi Vietnam mengumumkan bahwa 56 orang tewas akibat kebakaran gedung apartemen sembilan lantai di Hanoi. Kebakaran terjadi tidak lama setelah pukul 23.00 pada Selasa (12/9/2023), ketika banyak dari sekitar 150 orang yang tinggal di gedung tersebut sedang tidur atas bersiap untuk tidur.

Dilansir The Guardian, Kamis (14/9), petugas pemadam kebakaran memadamkan api dalam waktu sekitar satu jam, sementara rekaman dari tempat kejadian menunjukkan kobaran api yang hebat menembus jendela di setiap lantai.

Setidaknya 70 orang berhasil diselamatkan dari gedung tersebut, beberapa di antaranya terluka ketika melompat ke atap di dekatnya.

"Hampir 40 orang terluka," ujar polisi.

Penyebab kebakaran masih diselidiki. Gambar usai api berhasil dipadamkan menunjukkan puluhan sepeda motor dan sepeda hangus di lantai dasar.

Keamanan terkait kebakaran kerap menjadi perhatian di kota-kota besar padat penduduk di Vietnam. Para pejabat memperkirakan kepadatan penduduk Hanoi adalah 22.000 orang per kilometer persegi, menjadikannya salah satu kota terpadat di dunia.

Sebagian besar rumah dan bangunan apartemen kecil dibangun bersebelahan dan dirancang dengan gaya 'tabung' yang panjang dan sempit. Artinya, banyak bangunan hanya memiliki jendela di bagian depan dan belakangnya dan jendela tersebut biasanya terhalang oleh terali.

Biasanya juga bangunan memiliki pintu garasi bergulir atau rolling garage door di yang tidak dapat dibuka jika terjadi kebakaran yang memutus pasokan listrik. Selain itu, lingkungan lama di Hanoi, seperti distrik tempat terjadinya kebakaran, memiliki banyak gang sempit yang menyulitkan kendaraan darurat untuk mengakses rumah.

Sementara rumah sakit dan pejabat terus menghitung jumlah korban tewas terakhir, pemimpin keamanan publik, Le Van Tuyen, mengatakan bahwa kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan sangat parah dan jumlah orang yang tewas atau terluka sangat besar.

PM Pham Minh Chinh: Biaya Pengobatan Ditanggung Pemerintah

ilustrasi petugas pemadam kebakaran.
ilustrasi petugas pemadam kebakaran. (iStockphoto)

Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh telah mengunjungi gedung yang terbakar dan para korban yang dirawat di fasilitas medis terdekat. Dia mengumumkan bahwa pemerintah akan menanggung seluruh biaya pengobatan.

"Gedung setinggi itu, hingga 10 lantai, yang terlihat seperti blok apartemen mini, tidak ada jalan keluarnya. Hal ini tidak dapat diterima ketika (blok apartemen yang menampung) 45 rumah tangga tidak memiliki pintu keluar," kata PM Pham Min Chinh.

Kebakaran tersebut merupakan kebakaran paling mematikan di Vietnam sejak kebakaran di sebuah tempat karaoke di Ho Chi Minh City yang menewaskan 32 orang pada September 2022. Tragedi tersebut menyebabkan dilakukannya inspeksi nasional terhadap fasilitas karaoke dan peraturan keselamatan kebakaran yang baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya