Beredar Video Iron Dome Israel Malfungsi, Rudal Malah Serang Wilayah Permukiman di Tel Aviv

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth membenarkan bahwa polisi Israel mengatakan sebuah roket mendarat di dekat pemukiman tersebut.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 07 Nov 2023, 10:12 WIB
Diterbitkan 07 Nov 2023, 10:12 WIB
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan [Jack Guez/AFP).
Sistem pertahanan udara Iron Dome Israel meluncurkan rudal untuk mencegat roket yang ditembakkan [Jack Guez/AFP).

Liputan6.com, Tel Aviv - Beredar video yang dibagikan secara online menunjukkan sistem pertahanan udara, Iron Dome Israel malfungsi atau tidak berfungsi dan justru menyerang lokasi di Tel Aviv.

Sistem tersebut, yang dirancang untuk melindungi terhadap senjata jarak pendek yang masuk menghentikan mereka mencapai target yang diinginkan, terlihat menerangi langit Tel Aviv pada malam hari. Mengutip Middle East Monitor, Selasa (/10/2023), unit yang disebut "rudal pencegat" itu mengakibatkan rudal yang muncul berputar di langit dan mendarat di Tel Aviv, merusak properti lokal.

Sejauh ini belum ada laporan korban jiwa akibat kerusakan tersebut.

Israel memiliki setidaknya sepuluh Iron Dome yang ditempatkan di seluruh negeri untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur penting, dengan masing-masing unit mampu mempertahankan hingga hampir 60 mil persegi wilayah. Mereka dituntut mampu menetralisir ancaman yang dilancarkan hingga jarak 43 mil.

Al Jazeera mengutip Israely Army Radio melaporkan bahwa sebuah rudal pencegat Iron Dome tidak berfungsi dan mendarat di permukiman Rishon LeZion, selatan Tel Aviv, Sebuah video yang beredar di media sosial pada hari Minggu 5 November menunjukkan satu rudal pencegat Iron Dome tidak berfungsi dan berbalik arah, menargetkan daerah yang dihuni pemukim di permukiman Rishon LeZion.

Surat kabar Israel Yedioth Ahronoth membenarkan bahwa polisi Israel mengatakan sebuah roket mendarat di dekat permukiman tersebut.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Palestinian Resistance Movement Hamas (Gerakan Perlawanan Palestina Hamas), mengatakan pihaknya menargetkan Tel Aviv dengan sejumlah roket sebagai tanggapan atas pembantaian Israel terhadap penduduk sipil di Gaza.

Dalam insiden terkait, sebuah rudal yang ditembakkan dari Lebanon selatan jatuh di permukiman Kiryat Shmona, di Israel utara, membakar dan merusak sebuah rumah, menurut Channel 12 Israel.

Serangan dari Lebanese Resistance movement, Hizbullah (Hezbollah), dilakukan sebagai pembalasan atas pembunuhan empat warga sipil oleh rudal Israel di kota 'Aynata di Lebanon selatan pada Minggu malam.

Israel Kepung Gaza Utara, Pertempuran Kota dengan Hamas Kian Dekat?

Pemandangan Langit Gaza
Kota di bagian utara Jalur Gaza itu telah menjadi fokus serangan Israel, yang telah bersumpah untuk menghancurkan struktur komando Hamas dan telah meminta warga sipil untuk mengungsi ke bagian selatan. (FADEL SENNA/AFP)

 Militer Israel dilaporkan mengisolasi Gaza utara, menggempurnya dengan serangan udara pada Senin (6/11/2023). Langkah itu disebut sebagai persiapan pertempuran darat dengan Hamas dalam fase perang yang dikhawatirkan lebih berdarah.

Otoritas kesehatan Gaza pada Senin mengumumkan bahwa total warga Palestina yang tewas akibat perang Hamas Vs Israel sejak 7 Oktober telah mencapai 10.022 orang dan 4.104 di antaranya adalah anak-anak.

Perang yang diawali dengan serangan Hamas ke Israel selatan itu dengan cepat tercatat sebagai babak paling mematikan dalam konflik Israel-Palestina sejak berdirinya Israel 75 tahun lalu. Israel sendiri telah bersumpah akan menyingkirkan Hamas dan menghancurkan kemampuan militer mereka.

Jumlah korban diperkirakan akan meningkat tajam ketika perang berubah menjadi pertempuran kota.

Media Israel telah melaporkan bahwa pasukan akan segera memasuki Kota Gaza.

"Kami mendekati mereka," ujar juru bicara militer Israel Letkol Richard Hecht, seperti dilansir AP, Selasa (7/11/2023). "Kami telah menyelesaikan pengepungan, memisahkan benteng Hamas di utara dari selatan."

Beberapa ratus ribu orang diyakini masih berada di wilayah utara Gaza. Militer Israel mengatakan koridor satu arah bagi penduduk Kota Gaza dan sekitarnya untuk mengungsi ke selatan masih tersedia. Namun, banyak yang takut menggunakan jalur tersebut, yang sebagian dikuasai oleh pasukan Israel.

Dalam beberapa hari terakhir, serangan udara telah menghantam fasilitas PBB, di mana ribuan orang berlindung, serta rumah sakit, yang kewalahan menangani korban luka dan kehabisan pasokan listrik.

Sebuah serangan pada Senin pagi menghantam atap Rumah Sakit al-Shifa di Kota Gaza, menewaskan sejumlah pengungsi yang berlindung di lantai paling atas dan menghancurkan panel surya, kata Mohamed Zaqout, manajer umum semua rumah sakit di Gaza. Panel-panel tersebut telah membantu menjaga listrik tetap menyala di fasilitas tersebut, yang telah dikurangi menjadi hanya menggunakan satu generator karena kekurangan bahan bakar.

Ghassan Abu Sitta, seorang ahli bedah di Rumah Sakit al-Shifa, mengatakan kepada AP bahwa gedung rumah sakit berguncang sepanjang malam akibat pengeboman tersebut

"Kami mulai mengevakuasi mayat dan korban luka. Itu sangat mengerikan," ujarnya.

 

Pengeboman Intens Israel

Suar Terangi Langit Malam di Gaza
Suar pasukan Israel menerangi langit malam di Jalur Gaza utara, Sabtu, 4 November 2023. (AP Photo/Abed Khaled)

Saksi mata mengatakan bahwa Minggu (5/11) malam merupakan salah satu malam di mana pengeboman Israel sangat intens di Gaza utara. Israel mengatakan pihaknya menyerang 450 sasaran dalam semalam, menewaskan sejumlah komandan militer Hamas.

Israel menyalahkan Hamas atas jatuhnya korban sipil, menuduh militan tersebut beroperasi di lingkungan pemukiman.

Warga Palestina yang melarikan diri ke selatan pada Senin melaporkan, rentetan serangan Israel menghancurkan rumah-rumah, menguburkan sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya di dalamnya di kamp pengungsi Shati, yang berdekatan dengan pusat Kota Gaza.

Militer Israel merilis video yang menurut mereka menunjukkan pasukan daratnya menemukan peluncur roket Hamas di sebuah youth center (pusat pemuda) dan dekat sebuah masjid di Gaza utara. Mereka tidak memberikan lokasi pasti di mana video tersebut direkam dan gambar-gambar tersebut tidak menyertakan landmark apapun, sehingga sulit mengonfirmasi kebenarannya.

Jeda Kemanusiaan

Israel Serang Gaza
Israel menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata dan menuntut para sandera yang disandera oleh militan Hamas selama serangan mereka di Israel selatan pada 7 Oktober harus dibebaskan terlebih dahulu. (AP Photo/Abed Khaled)

Sekitar 70 persen dari 2,3 juta penduduk Gaza telah meninggalkan rumah mereka sejak perang dimulai. Makanan, obat-obatan, bahan bakar dan air semakin menipis, serta sekolah-sekolah yang diubah menjadi tempat penampungan yang dikelola oleh PBB sudah melebihi kapasitasnya. Banyak orang tidur di jalanan di luar.

Layanan telepon seluler dan internet yang dilaporkan lumpuh untuk ketiga kalinya sejak dimulainya perang, secara bertahap dilaporkan mulai pulih pada Senin.

Menlu AS Antony Blinken dan PM Israel Benjamin Netanyahu. (Dok. X @SecBlinken)Amerika Serikat (AS) yang sejauh ini menentang gencatan senjata menyerukan agar Israel menerapkan jeda kemanusiaan. Namun, Gedung Putih mengatakan bahwa pembicaraan telepon antara Presiden Joe Biden dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Senin, tidak berujung pada kesepakatan tersebut.

Jeda kemanusiaan yang dimaksud AS bertujuan memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan dan pembebasan sekitar 240 sandera.

Sementara itu, setelah berhari-hari melakukan diplomasi yang intens di Timur Tengah, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengakhiri turnya di kawasan tersebut pada Senin.

Blinken mengatakan bahwa upaya untuk menerapkan jeda kemanusiaan, merundingkan pembebasan sandera, dan rencana pembangunan Gaza pasca-Hamas masih dalam proses. 

Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Infografis Hamas-Israel Perang Lagi, Ini Respons Dunia. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya