Rusia Kembali Pukul Mundur Pasukan Ukraina, Dukungan AS Cs Jadi Sorotan

Kemunduran terbaru bagi tentara Ukraina terjadi di Desa Lastochkyne, di bagian timur negara itu.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 27 Feb 2024, 16:12 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2024, 16:12 WIB
Perang Rusia Ukraina
Pejabat Ukraina pada Selasa pagi mengatakan Rusia meluncurkan serangan rudal pada Senin malam di Kota Kryvyi Rih dan menewaskan tiga orang, melukai 25 lainnya, dan merusak infrastruktur sipil. (AP Photo/Andriy Dubchak)

Liputan6.com, Moskow - Pasukan Ukraina ditarik mundur dari sebuah desa di bagian timur negara itu. Hal tersebut diungkapkan seorang juru bicara militer pada Senin (26/2/2024), saat pasukan Rusia menunjukkan keunggulan dalam hal sumber daya manusia dan amunisi di medan perang.

Kemunduran terbaru bagi tentara Ukraina terjadi di Desa Lastochkyne. Menurut juru bicara salah satu kelompok pasukan Ukraina Dmytro Lykhovii mereka mundur ke desa-desa terdekat dalam upaya mempertahankan garis pertahanan di sana.

Lastochkyne terletak di sebelah barat Avdiivka, pinggiran Kota Donetsk yang direbut pasukan Rusia pada 18 Februari setelah pertempuran selama empat bulan. Pasukan bertahan yang kalah jumlah kewalahan menghadapi kekuatan militer Rusia dan Ukraina memilih untuk menarik pasukannya dan membangun pertahanan di tempat lain. Demikian seperti dilansir AP, Selasa (27/2).

Kementerian Pertahanan Rusia mengonfirmasi pasukannya telah "membebaskan" Lastochkyne.

Kantor berita milik negara Rusia, RIA Novosti, mengutip komandan lokal Andrei Mordvichev yang mengatakan pasukannya telah memukul mundur pasukan Ukraina sejauh 10 kilometer dan melanjutkan serangan mereka. RIA Novosti melaporkan bahwa rute pasokan utama Ukraina melewati Lastochkyne.

Bagaimanapun tidak mungkin memverifikasi klaim masing-masing pihak secara independen.

Meskipun bukan merupakan kerugian besar, meninggalkan Desa Lastochkyne menggambarkan tantangan medan perang yang saat ini dihadapi Ukraina. Fase baru perang yang telah memasuki tahun ketiga telah membawa beberapa perkembangan yang suram bagi Ukraina.

Pasukan Rusia, kata Ukraina, terus melaju, menghancurkan kota-kota besar dan kecil dengan daya tembak yang unggul, meski menderita kerugian besar dalam jumlah pasukan dan peralatan.

Permintaan Zelenskyy

Presiden Amerika Serikat Joe Biden Kunjungi Ukraina
Presiden AS Joe Biden (kanan) dipeluk oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy (kiri) saat berkunjung di Kyiv, Ukraina pada 20 Februari 2023. Presiden AS Joe Biden melakukan kunjungan mendadak ke Kyiv pada 20 Februari 2023, menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina. Zelenskyy menyambut gembira kunjungan Presiden AS Joe Biden. (Dimitar DILKOFF/AFP)

Menteri Pertahanan Ukraina Rustan Umerov pada Minggu (25/2) mengeluh bahwa setengah dari dukungan militer Barat yang dijanjikan kepada Ukraina gagal tiba tepat waktu. Hal ini, katanya, mempersulit pelaksanaan perencanaan militer yang tepat dan pada akhirnya mengorbankan nyawa tentara.

Para pemimpin Barat telah bersumpah untuk mendukung Ukraina selama diperlukan untuk mengalahkan Rusia yang memulai invasi besar-besaran pada 24 Februari 2022. Perdana Menteri Bulgaria Nikolay Denkov tiba di Kyiv pada Senin untuk menunjukkan dukungannya.

Lebih dari 20 kepala negara dan pemerintahan Eropa serta pejabat Barat lainnya bertemu di Paris pada Senin untuk membahas perang yang oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron disebut dalam titik "kritis". Macron menggarisbawahi Kyiv membutuhkan lebih banyak sumber daya militer dan kemungkinan besar akan memerlukannya dalam jangka waktu yang lama.

Berbicara dalam KTT yang sama melalui video, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menekankan perlunya meningkatkan produksi senjata dan amunisi bersama, meningkatkan pertahanan udara Ukraina, dan memberikan tekanan pada Rusia melalui sanksi dan penyitaan aset.

"Kita harus membuktikan bahwa kita dapat menghilangkan keunggulan Rusia dalam hal pendanaan agresi dan dalam bidang politik. Ini adalah tugas tahun ini," kata Zelenskyy.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden juga berupaya menghilangkan hambatan politik dalam memberikan lebih banyak bantuan ke Ukraina, dengan mengadakan pertemuan dengan empat pemimpin tertinggi kongres di Gedung Putih pada Selasa.

Perdana Rusia Hancurkan Tank Abrams

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat pidato di Parlemen Eropa, Kamis (9/2/2023).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy saat pidato di Parlemen Eropa, Kamis (9/2/2023). (Dok. AFP/Kenzo Tribouillard) 

Dalam perkembangan lain, RIA Novosti melaporkan bahwa para pejabat yang ditugaskan Rusia di wilayah Donetsk mengklaim pasukan Rusia telah menghancurkan tank Abrams buatan AS untuk pertama kalinya sejak mereka dikerahkan di Ukraina pada musim gugur lalu.

Sementara itu, Gubernur Vyacheslav Gladkov pada Senin malam menuturkan serangan drone di wilayah yang dipimpinnya, Belgorod, dekat perbatasan Ukraina menewaskan tiga orang dan melukai tiga lainnya.

Rusia sendiri meluncurkan tujuh rudal dari berbagai jenis dan 14 drone Shahed ke Ukraina pada Senin pagi. Angkatan Udara Ukraina mengatakan pihaknya mencegat sembilan drone dan tiga rudal.

Di wilayah timur laut Sumy, Ukraina, otoritas regional mengungkapkan bahwa sebuah bom udara berpemandu menewaskan sepasang suami istri di rumah mereka.Juga pada hari Senin, Zelenskyy memperingati Hari Perlawanan terhadap Pendudukan Krimea dan Sevastopol. Hari libur tahunan ini memperingati demonstrasi ribuan Tatar Krimea pada tahun 2014 yang menentang pendudukan Rusia di Krimea.

Dalam pidato via video yang dipublikasikan pada Senin malam, Zelenskyy mengatakan hari ketika Rusia menduduki semenanjung itu 10 tahun lalu adalah hari di mana "nasib masa depan keamanan internasional dan hubungan internasional ditentukan".

"Semuanya dimulai dengan Krimea – aksi balas dendam Rusia, perang Rusia. Dan di sana, di Krimea, kejahatan Rusia harus menderita kekalahan besarnya," tutur Zelenskyy.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya